Suara.com - PT Global Digital Niaga Tbk. (BELI), perusahaan induk dari platform e-commerce Blibli, menyiapkan strategi untuk menggenjot kinerja penjualan. Salah satunya, memanfaatkan momentum periode gajian dan libur panjang pada 25–27 Mei 2025
Strategi tersebut mencakup integrasi berbagai layanan konsumen seperti belanja kebutuhan harian, pembayaran tagihan rutin, serta top-up dompet digital dalam satu aplikasi.
Langkah ini bukan sekadar kampanye diskon, tetapi bagian dari strategi berkelanjutan Blibli untuk meningkatkan volume transaksi sekaligus memperkuat ekosistem pengguna aktif di tengah tren konsumsi rumah tangga yang meningkat saat gajian dan menjelang libur nasional.
Program bertajuk Blibli Payday (BPD) dikemas dengan penawaran seperti cashback hingga Rp700 ribu, diskon besar, serta penggabungan layanan kebutuhan harian dan gaya hidup konsumen.
"Kami memahami bahwa periode gajian adalah momen penting bagi pelanggan untuk mengatur pengeluaran dan memenuhi berbagai kebutuhan. Karena itu, Blibli terus menghadirkan pengalaman belanja yang tidak hanya praktis dan nyaman, tetapi juga memberi nilai lebih lewat promo dan program menarik di Blibli Payday," ujar Head of Campaign Blibli, Wilson Kiantoro di Jakarta, Senin (26/5/2025).
"Karena itu, Blibli terus menghadirkan pengalaman belanja yang tidak hanya praktis dan nyaman, tetapi juga memberi nilai lebih lewat promo dan program menarik di Blibli Payday yakni Mega Flash Sale bayar setengah harga, beli 1 dapat 2, dan banyak lagi yang dijamin murah pas gajian, jadi amanin promo-promonya dan segera check out ketika Payday," sambung dia.
Fokus pada transaksi fungsional juga terlihat dari dorongan Blibli terhadap penggunaan dompet digital melalui fitur top-up bebas biaya admin dan akumulasi Blibli Tiket Rewards.
Konsumen diarahkan untuk mengalokasikan anggaran belanja ke dalam saldo dompet digital seperti OVO, GoPay, dan DANA, sekaligus mengakses program belanja groceries dengan diskon dari berbagai merek FMCG besar.
Pada sisi layanan publik, Blibli memperkuat fitur Tagihan & Isi Ulang yang memungkinkan pelanggan membayar tagihan listrik, air, PBB, hingga PKB langsung melalui platformnya. Pendekatan ini bertujuan memperluas kontribusi transaksi non-retail dalam portofolio bisnis Blibli, sekaligus mempertahankan frekuensi kunjungan pengguna.
Baca Juga: Daya Beli Ambles, Prabowo Jor-joran Beri 6 Insentif Fiskal untuk Rakyat
Langkah-langkah ini sejalan dengan strategi Blibli untuk memperbaiki kinerja keuangan dan memperluas kontribusi pendapatan nonbarang. Berdasarkan laporan keuangan terakhir kuartal I 2025, PT Global Digital Niaga Tbk. mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp4,53 triliun, naik sekitar 12 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Meskipun perusahaan masih mencatatkan rugi bersih sebesar Rp457 miliar, angka ini menunjukkan perbaikan dari rugi bersih Rp735 miliar pada kuartal I 2024.
Kontribusi unit bisnis Bliblimart dan layanan digital lainnya terus ditingkatkan dalam rangka mendiversifikasi sumber pendapatan dan meningkatkan efisiensi operasional. Dengan lebih dari 70 persen transaksi yang berasal dari pelanggan loyal dan strategi penggabungan layanan dalam satu platform, Blibli mencoba mempertahankan keunggulan dalam ekosistem belanja terintegrasi.
Sebagai informasi, emiten bersandi saham BELI ini merupakan pelopor ekosistem perdagangan omnichannel dan gaya hidup terkemuka di Indonesia yang fokus melayani konsumen ritel dan institusi yang terhubung secara digital.
Platform perdagangan (commerce) yang dimiliki Perseroan– Blibli, mengintegrasikan pengalaman berbelanja dan bertransaksi secara daring melalui layanan e-commerce dan secara luring dengan mengoperasikan ratusan toko-toko fisik elektronik konsumen untuk berbagai mitra pemegang merek global terkemuka.
Selain itu, Blibli juga berkolaborasi dengan ribuan toko yang mengadopsi solusi omnichannel Perseroan, yakni Blibli InStore dan Click & Collect, serta didukung oleh infrastruktur rantai pasok yang kuat.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
Terkini
-
Bahlil 'Sentil' Pertamina: Pelayanan dan Kualitas BBM Harus Di-upgrade, Jangan Kalah dari Swasta!
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Program AND untuk 71 SLB, Bantuan Telkom Dalam Memperkuat Akses Digitalisasi Pendidikan
-
Dari Anak Tukang Becak, KUR BRI Bantu Slamet Bangun Usaha Gilingan hingga Bisa Beli Tanah dan Mobil
-
OJK Turun Tangan: Klaim Asuransi Kesehatan Dipangkas Jadi 5 Persen, Ini Aturannya
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Buat Tambahan Duit Perang, Putin Bakal Palak Pajak Buat Orang Kaya
-
Bank Mandiri Akan Salurkan Rp 55 Triliun Dana Pemerintah ke UMKM
-
Investasi Properti di Asia Pasifik Tumbuh, Negara-negara Ini Jadi Incaran
-
kumparan Green Initiative Conference 2025: Visi Ekonomi Hijau, Target Kemandirian Energi Indonesia