Suara.com - Bagi sebagian nasabah Bank BTN, pertanyaan mengenai mengapa angsuran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) belum terpotong otomatis seringkali muncul, menimbulkan kekhawatiran akan denda atau tunggakan. Bank BTN memang dikenal luas sebagai salah satu bank penyalur KPR terkemuka di Indonesia, termasuk KPR konvensional maupun KPR rumah subsidi yang lebih terjangkau. Oleh karena itu, penting bagi setiap debitur KPR BTN untuk memahami mekanisme pembayaran agar terhindar dari potensi masalah.
Meskipun dana angsuran sudah tersedia di rekening BTN, tak sedikit debitur yang pernah mengalami kondisi di mana KPR mereka belum didebet oleh sistem. Situasi ini tentu bisa memicu kecemasan, terutama jika pemotongan tak kunjung terjadi padahal sudah mendekati tanggal jatuh tempo. Jadi, apa sebenarnya penyebab di balik fenomena ini, dan bagaimana cara mengatasinya? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!
Penyebab Angsuran KPR BTN Tidak Otomatis Ditagih
Ada beberapa faktor utama yang bisa menjadi alasan mengapa sistem Bank BTN belum mendebet angsuran KPR Anda:
1. Jadwal Pendebetan KPR yang Belum Tiba
Salah satu alasan paling umum mengapa angsuran KPR BTN belum terpotong adalah karena belum masuknya jadwal pembayaran angsuran KPR. Penting untuk diingat bahwa pemotongan KPR BTN secara otomatis (auto debet) biasanya dilakukan pada tanggal 7 atau 8 setiap bulannya, tepatnya pada pukul 20.00 malam waktu setempat.
Jadi, jika Anda mendapatkan notifikasi tagihan KPR BTN namun saldo di rekening belum berkurang, jangan langsung panik. Ini bisa jadi karena tanggal pendebetan otomatis belum tiba. Daripada khawatir akan tunggakan, lebih baik tunggu hingga tanggal yang ditetapkan atau sampai angsuran KPR Anda benar-benar terpotong oleh sistem. Informasi ini sangat penting, terutama bagi para debitur baru yang mungkin belum familiar dengan jadwal ini.
2. Adanya Masalah Sistem (Kendala Teknis)
Penyebab lain yang mungkin terjadi adalah adanya masalah pada sistem Bank BTN. Proses pendebetan KPR dilakukan secara otomatis dan serentak untuk ribuan nasabah pada tanggal dan jam yang sama. Dalam situasi seperti itu, tidak menutup kemungkinan terjadi kendala teknis atau masalah sistem yang menyebabkan cicilan KPR Anda belum terpotong secara otomatis.
Baca Juga: Bale Properti BTN Catatkan Total Kredit Rp 800 Miliar Hingga Maret 2025
Jika Anda menduga ini penyebabnya, disarankan untuk menunggu hingga keesokan harinya atau melakukan pengecekan secara berkala melalui aplikasi BTN Mobile. Terkadang, masalah sistem bersifat sementara dan akan teratasi dengan sendirinya dalam waktu singkat.
3. Mendapatkan Subsidi KPR dari Pemerintah
Apakah Anda salah satu penerima program subsidi bunga KPR? Jika ya, ini bisa menjadi alasan mengapa angsuran KPR BTN Anda seolah belum terpotong. Subsidi bunga KPR diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 138 Tahun 2020, yang merupakan bagian dari program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Dalam kasus ini, angsuran KPR Anda sebenarnya sudah dipotong oleh sistem, meskipun saldo di rekening Anda tidak berkurang. Dengan kata lain, angsuran KPR untuk bulan tersebut telah dilunasi dari subsidi yang diberikan oleh pemerintah. Untuk memastikan apakah Anda termasuk debitur yang mendapatkan subsidi ini, Anda bisa cek status subsidi KPR Anda melalui kanal jendelaumkm.id.
4. Saldo Rekening Tidak Mencukupi
Meskipun Anda merasa saldo sudah tersedia, seringkali penyebab paling mendasar adalah dana di rekening Anda tidak mencukupi sesuai dengan nilai angsuran KPR. Menurut penjelasan dari pihak BTN, sistem akan melakukan auto debet sesuai dengan nilai cicilan yang telah disepakati.
Berita Terkait
-
Harga Rumah Melonjak, Lebih Baik Pilih KPR Syariah atau Konvensional?
-
Cek Simulasi KPR Subsidi BRI Jangka Waktu 15 Tahun, Ada Banyak Promo dan Diskon!
-
Simulasi KPR Syariah BTN Subsidi Pemerintah untuk Rumah Harga 500 Jutaan
-
Simulasi KPR Permata Bank, Gratis Biaya Appraisal dan Cicilan 0 Persen!
-
Bale Properti BTN Catatkan Total Kredit Rp 800 Miliar Hingga Maret 2025
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
7 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
Terkini
-
Kebiasaan Mager Bisa Jadi Beban Ekonomi
-
Jurus Korporasi Besar Jamin Keberlanjutan UMKM Lewat Pinjaman Nol Persen!
-
Purbaya Sepakat sama Jokowi Proyek Whoosh Bukan Cari Laba, Tapi Perlu Dikembangkan Lagi
-
Dorong Pembiayaan Syariah Indonesia, Eximbank dan ICD Perkuat Kerja Sama Strategis
-
Respon Bahlil Setelah Dedi Mulyadi Cabut 26 Izin Pertambangan di Bogor
-
Buruh IHT Lega, Gempuran PHK Diprediksi Bisa Diredam Lewat Kebijakan Menkeu Purbaya
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
IHSG Merosot Lagi Hari Ini, Investor Masih Tunggu Pertemuan AS-China
-
Ada Demo Ribut-ribut di Agustus, Menkeu Purbaya Pesimistis Kondisi Ekonomi Kuartal III
-
Bahlil Blak-blakan Hilirisasi Indonesia Beda dari China dan Korea, Ini Penyebabnya