Suara.com - Dalam kondisi ekonomi saat ini, keberadaan UMKM masih menjadi tulang punggung ekonomi, khususnya di Jakarta. Menurut data, ada lebih dari 1,1 juta UMKM yang tersebar di Jakarta, dan berhasil menyerap tenaga kerja hingga 35,07% atau setara 2,5 juta orang. Dengan aplikasi Kanna Project Management, mengelola bisnis UMKM akan jauh lebih mudah.
Pertumbuhan UMKM yang sangat pesat juga memberikan tantangan tersendiri. Salah satunya proses manajemen bisnis yang masih dilakukan secara manual, membuat perkembangan bisnis jadi terhambat.
Adanya digitalisasi bisnis melalui pemanfaatan aplikasi project management, dapat membantu pemilik usaha mengelola bisnis mereka dengan lebih rapi, dan siap bersaing secara digital serta menjangkau lebih banyak konsumen potensial.
5 Masalah Utama Pengusaha di Jakarta
Ketika menjalankan sebuah bisnis, berikut beberapa masalah utama yang sering dihadapi pengusaha di Jakarta, antara lain:
1. Operasional Chaos
Tidak adanya penggunaan platform manajemen bisnis, seringkali membuat operasional jadi chaos. Orderan terus bertambah, namun karyawan yang mengerjakannya tidak memadai. Hal ini dapat memberi kesan buruk dari sisi pelanggan. Penggunaan software manajemen proyek UMKM bisa bantu memaksimalkan usaha dan meminimalisir masalah operasional.
2. Komunikasi Tidak Efektif
Alat komunikasi seperti WhatsApp grup saat ini sudah tidak bisa begitu diandalkan. Terutama dengan kondisi bisnis yang terus berkembang dan menuntut alur komunikasi yang lebih efisien. Hal seperti ini seharusnya bisa ditangani menggunakan software kolaborasi tim.
Dengan adanya komunikasi yang baik antar tim, operasional dan alur pemesanan bisa berjalan lebih baik. Hal tersebut tentunya tidak hanya memudahkan dari sisi pegawai, tetapi juga menambah kepuasan pelanggan.
3. Deadline Terlewat
Manajemen bisnis yang buruk, membuat alur pesanan seringkali terlewat, dan ini membuat reputasi bisnis menurun seiring banyaknya komplain dari para pelanggan.
Untuk menghindari hal tersebut, Anda bisa memanfaatkan tools project management, sehingga proses pemesanan dan komunikasi antar tim terkait bisa berjalan lebih baik.
4. Tim Tidak Terorganisir
Tidak adanya koordinasi yang jelas, membuat pekerja seringkali kewalahan. Mulai dari pekerja yang double job hingga melakukan tugas yang bukan bidangnya. Masalah tersebut bisa diselesaikan dengan baik apabila bisnis Anda telah menerapkan aplikasi manajemen tim.
Baca Juga: UMKM Disabilitas Melampaui Batas Menembus Dunia Lewat Platform Digital
5. Takut Scaling
Tak jarang masalah juga datang dari sisi owner yang seringkali ragu melakukan scaling bisnis. Khawatir bisnis mengalami kolaps dari proses pengembangannya.
Transformasi Digital dengan Tools yang Tepat
Apabila Anda juga mengalami masalah tersebut, sudah saatnya melakukan transformasi digital dan menggunakan aplikasi produktivitas UMKM seperti:
Ada beberapa alasan kenapa Kanna Project Management sangat cocok untuk UMKM Jakarta:
User-friendly
Digital tools untuk UMKM ini menawarkan user interface sederhana, sehingga mudah dipelajari dan membantu meningkatkan produktivitas karyawan. Kemudahan ini juga membuat proses pelatihan karyawan jauh lebih mudah dan cepat.
Mobile-first
Pengguna tak perlu membuka browser atau menggunakan perangkat khusus untuk mengakses dashboard. Karena semuanya bisa dikelola secara lebih mudah melalui smartphone.
Budget-friendly
Punya banyak fitur yang dapat memaksimalkan bisnis Anda, tak membuat Anda harus pusing dengan harga yang harus dibayarkan. Sebab Kanna Project Management menawarkan harga terjangkau untuk pelaku UMKM.
Support Bahasa Indonesia
Guna semakin memudahkan pengguna, aplikasi ini sudah mendukung penggunaan Bahasa Indonesia secara penuh. Sangat membantu Anda yang mungkin lebih familiar dengan bahasa sehari-hari. Sehingga dapat meningkatkan produktivitas, dan meminimalisir kesalahan penggunaan.
Berita Terkait
-
Menteri UMKM Pastikan Bakal Awasi Peralihan Penjualan Tokopedia-Tiktok Shop
-
Integrasi Tokopedia-TikTok Shop Dorong UMKM Naik Kelas di Tengah Perlambatan Ekonomi
-
Gapensi Apresiasi Kebijakan Pro-UMKM di Era Prabowo
-
Kemenkum Genjot Pendaftaran Paten, UMKM Jadi Target Utama
-
Komisi C DPRD DKI Jakarta Pacu Kesejahteraan Pelaku UMKM Lewat Berbagai Program
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Kenapa Proyek Jalan Trans Halmahera Disebut Hanya Untungkan Korporasi Tambang?
-
Bertemu Wapres Gibran, Komite Otsus Papua Minta Tambahan Anggaran Hingga Dana BLT Langsung ke Rakyat
-
Sambut Bryan Adams Live in Jakarta 2026, BRI Sediakan Tiket Eksklusif Lewat BRImo
-
Proyek Waste to Energy Jangan Hanya Akal-akalan dan Timbulkan Masalah Baru
-
Geger Fraud Rp30 Miliar di Maybank Hingga Nasabah Meninggal Dunia, OJK: Kejadian Serius!
-
Laba PT Timah Anjlok 33 Persen di Kuartal III 2025
-
Kala Purbaya Ingin Rakyat Kaya
-
Didesak Pensiun, Ini Daftar 20 PLTU Paling Berbahaya di Indonesia
-
IHSG Berakhir Merosot Dipicu Aksi Jual Bersih Asing
-
Riset: Penundaan Suntik Mati PLTU Justru Bahayakan 156 Ribu Jiwa dan Rugikan Negara Rp 1,822 T