Suara.com - Tak hanya di Pulau Gag, penambangan nikel yang berada di Kepulauan Raja Ampat, Papua Barat akan diawasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), melalui Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara (Minerba).
Dirjen Minerba Kementerian ESDM Tri Winarno memastikan hal tersebut dengan menugaskan inspektur tambang memantau pulau-pulau yang ada di Kepulauan Raja Ampat.
"Untuk pulau lain, kita melihat dari atas. Tapi nanti kita juga menugaskan inspektur tambang untuk melihat pulau-pulau lain," ujarnya, Senin 9 Juni 2025.
Ia menjelaskan, meski saat ini sebagian besar perhatian tertuju pada Pulau Gag, pihaknya juga akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap tambang-tambang lain yang memiliki izin di wilayah Raja Ampat.
Dari total izin yang ada, hanya satu tambang di Pulau Kawe yang sempat berproduksi. Namun, kegiatan itu pun telah berhenti sejak tahun 2024 dengan total produksi mencapai sekitar 700 ribu ton.
Tri juga menegaskan bahwa aktivitas tambang di Pulau Gag tidak menunjukkan indikasi masalah serius.
"Nggak, ini kan secara total bukaan lahannya juga enggak terlalu besar-besar amat lah. Dari total 263 hektare, 131 hektare sudah dilakukan reklamasi dan 59 hektare sudah dianggap berhasil penilaian reklamasinya," katanya.
Ia menambahkan bahwa dari hasil pantauan udara, tidak ditemukan sedimentasi di area pesisir.
"Jadi poin yang ingin kita sampaikan adalah ini sebetulnya tambang ini nggak ada masalah," katanya.
Baca Juga: Pengamat UGM Duga Ada Kongkalikong Oknum Pusat dan Pengusaha Tambang Nikel di Raja Ampat
Lebih lanjut, Tri menyebut bahwa Kementerian ESDM akan terus memantau dan menindaklanjuti setiap temuan.
"Nanti kami juga ngirimkan tim dari inspektur tambang, terus kemudian inspektur tambang memberikan laporan, kemudian evaluasi menyeluruh. Mudah-mudahan enggak terlalu lama kita bisa eksekusi apapun nanti eksekusinya," kata dia.
Sebelumnya diberitakan, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia meninjau pertambangan nikel PT GAG Nikel di Pulau Gag, Kabupaten Raja Ampat pada Sabtu 7 Juni 2025.
Kunjungan tersebut bertujuan melihat situasi operasi tambang dan menindaklanjuti keresahan publik atas dampak pertambangan terhadap kawasan wisata di Raja Ampat.
"Saya itu datang ke sini untuk mengecek langsung aja kepada seluruh masyarakat, dan teman-teman kan sudah lihat dan saya juga melihat secara objektif apa sebenarnya yang terjadi dan hasilnya nanti dicek oleh tim saya (inspektur tambang)," ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu 7 Juni 2025.
Sebelum mengunjungi Raja Ampat, Bahlil Lahadalia mencabut sementara Izin Usaha Pertambangan (IUP) di wilayah kepulauan tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Menkeu Purbaya Akhirnya Ungkap Biang Kerok Masalah Coretax, Janji Selesai Awal 2026
-
Setahun Berjalan, Hilirisasi Kementerian ESDM Dorong Terciptanya 276 Ribu Lapangan Kerja Baru
-
Bahlil Dorong Hilirisasi Berkeadilan: Daerah Harus Nikmati Manfaat Ekonomi Lebih Besar
-
ESDM Perkuat Program PLTSa, Biogas, dan Biomassa Demi Wujudkan Transisi Energi Hijau untuk Rakyat
-
Lowongan Kerja PT Surveyor Indonesia: Syarat, Jadwal dan Perkiraan Gaji
-
Profil BPR Berkat Artha Melimpah, Resmi di Bawah Kendali Generasi Baru Sinar Mas
-
BI Sebut Asing Bawa Kabur Dananya Rp 940 Miliar pada Pekan Ini
-
BI Ungkap Bahayanya 'Government Shutdown' AS ke Ekonomi RI
-
Pensiunan Bisa Gali Cuan Jadi Wirausahawan dari Program Mantapreneur
-
Sambungan Listrik Gratis Dorong Pemerataan Energi dan Kurangi Ketimpangan Sosial di Daerah