Suara.com - Harga emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) pada hari Kamis, 19 Juni 2025 untuk ukuran satu dibanderol di harga Rp 1.937.000 per gram.
Harga emas Antam itu lagi-lagi anjlok sebesar Rp 6.000 dibandingkan hari Rabu, 18 Juni 2025 sebelumnya.
Sementara itu, harga Buyback (beli kembali) emas Antam dibanderol di harga Rp 1.781.000 per gram.
Harga buyback itu juga ikut jatuh Rp 5.000 dibandingkan dengan harga buyback hari Rabu kemarin.
Seperti dilansir dari laman resmi Logam Mulia Antam, berikut adalah harga emas antam pada hari ini:
- Emas 0,5 gram Rp 1.018.500
- Emas 1 Gram Rp 1.937.000
- Emas 2 gram Rp 3.814.000
- Emas 3 gram Rp 5.696.000
- Emas 5 gram Rp 9.460.000
- Emas 10 gram Rp 18.865.000
- Emas 25 gram Rp 47.037.000
- Emas 50 gram Rp 93.995.000
- Emas 100 gram Rp 187.912.000
- Emas 250 gram Rp 469.515.000
- Emas 500 gram Rp 938.820.000
- Emas 1.000 gram Rp 1.877.600.000
Harga emas dunia merosot
Harga emas dunia melemah pada perdagangan Rabu (19/6) setelah Federal Reserve (The Fed) Amerika Serikat mempertahankan suku bunga acuannya dan mengisyaratkan pemangkasan yang lebih lambat dalam beberapa tahun ke depan.
Sinyal tersebut menekan harga logam mulia meskipun ketegangan geopolitik dan minat terhadap aset lindung nilai tetap tinggi.
Seperti dilansir Reuters, harga emas spot tercatat turun 0,4 persen menjadi USD 3.374,75 per ons pada, sementara kontrak emas berjangka AS justru ditutup naik tipis 0,03 persen menjadi USD 3.408,1 per ons.
Baca Juga: Harga Emas Antam Rontok Rp 7.000, Jadi Dibanderol Rp 1.943.000/Gram
Harga sempat menguat setelah The Fed memutuskan untuk menahan suku bunga acuan di kisaran 4,25-4,50 persen dan memberi sinyal pemangkasan suku bunga sebesar setengah poin persentase sebelum akhir tahun. Namun optimisme pasar berkurang setelah pernyataan lebih lanjut dari Ketua The Fed, Jerome Powell, mengaburkan kepastian arah kebijakan dalam waktu dekat.
"Ketua Powell melemahkan optimisme awal dengan mengulangi berkali-kali bahwa mengingat pengangguran yang rendah dan stabil, Fed berada dalam posisi yang baik untuk menunggu dan melihat. Ia mengisyaratkan secara umum bahwa September bisa menjadi pertemuan langsung tetapi itu tidak cukup untuk pasar aset atau emas yang mengharapkan kecenderungan yang lebih dovish," kata Tai Wong, seorang pedagang logam independen.
"Emas perlu mencapai level USD 3.400 agar pasar bullish dapat mengambil kendali dengan kuat," lanjut Wong.
Dalam proyeksi jangka menengahnya, para pembuat kebijakan The Fed masih mengantisipasi pemotongan suku bunga sebesar setengah poin pada tahun 2025, namun laju penurunannya diperlambat untuk tahun-tahun berikutnya.
Pada tahun 2026 dan 2027, hanya diperkirakan terjadi pemangkasan seperempat poin per tahun, mengindikasikan kebijakan moneter ketat akan tetap menjadi tema dominan dalam jangka panjang.
Jerome Powell juga menegaskan bahwa kebijakan bank sentral akan tetap bergantung pada data ekonomi yang masuk, terutama data inflasi. Ia menyatakan bahwa bank sentral memperkirakan akan ada “jumlah inflasi yang signifikan” dalam beberapa bulan mendatang, pernyataan yang membuat pelaku pasar menahan diri dari aksi beli agresif terhadap emas.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Memahami Pergerakan Harga Bitcoin, Analisis Teknikal Sudah Cukup?
-
BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
-
BCA Kembali Menjadi Juara Umum Annual Report Award, Diikuti BCA Syariah pada Klaster Rp1 Triliun
-
ESDM: Rusia-Kanada Mau Bantu RI Bangun Pembakit Listrik Tenaga Nuklir
-
Bos Lippo Ungkap 5 Modal Indonesia Hadapi Ketidakpastian Global 2026
-
Purbaya Larang Bea Cukai Sumbangkan Pakaian Bekas Hasil Sitaan ke Korban Banjir Sumatra
-
Purbaya Sewot Teknologi AI Bea Cukai Dibandingkan dengan Milik Kemenkes: Tersinggung Gue!
-
Purbaya Butuh Rp 45 Miliar buat Investasi Teknologi AI di Pelabuhan
-
Tekan Impor LPG, ESDM Buka Wacana Beri Subsidi Penggunaan DME
-
Pengusaha Hotel Hingga Pedagang Pasar Resah Soal Wacana Kebijakan Rokok Baru