Suara.com - Wakil Ketua Komisi XII DPR RI, Sugeng Suparwoto, meminta PT PLN (Persero) untuk terus meningkatkan pemerataan layanan kelistrikan di seluruh Indonesia, termasuk hingga ke wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
Menurutnya, transformasi dan pencapaian positif PLN dalam beberapa tahun terakhir harus mampu dirasakan merata oleh seluruh lapisan masyarakat, tanpa terkecuali.
"PLN perlu memastikan peningkatan layanan listrik juga dirasakan masyarakat di seluruh pelosok Indonesia," ujar Sugeng seperti dikutip, Rabu (25/6/2025).
Sugeng menilai PLN bisa menjaga kualitas layanan sepanjang tahun 2024. Hal ini tercermin, dalam periode tersebut, tidak terjadi kecelakaan fatal yang berkaitan dengan kelistrikan dan secara umum pelayanan berjalan lancar dan stabil.
"Sepanjang 2024 kualitas layanan listrik relatif stabil, tidak ada kecelakaan fatal, dan semua berjalan lancar. Bahkan, setoran PLN ke negara ikut meningkat," kata dia.
Salah satu indikator kinerja layanan PLN yang menunjukkan perbaikan signifikan adalah keberhasilan perusahaan dalam menekan angka gangguan listrik.
PLN mencatat penurunan System Average Interruption Frequency Index (SAIFI) sebesar 24,32 persen menjadi 3,23 kali per pelanggan. Sementara itu, System Average Interruption Duration Index (SAIDI) juga berhasil ditekan hingga 5,29 persen atau berkurang sekitar 17,89 menit dibanding tahun sebelumnya.
Dari sisi kontribusi fiskal, PLN mencatatkan kinerja yang membanggakan dengan menyetorkan lebih dari Rp 65 triliun kepada negara pada 2024. Jumlah tersebut meningkat 18 persen dibanding tahun 2023.
Setoran tersebut mencakup dividen sebesar Rp 3,35 triliun, serta berbagai komponen pajak dan retribusi lainnya, seperti PPN, PPh, bea materai, pajak daerah, dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
Baca Juga: Gempuran Mobil Listrik China Ancam Industri Otomotif Brazil, Diprediksi Kolaps
"Hal itu menunjukkan peran PLN sebagai BUMN strategis yang menopang perekonomian nasional. Kenaikan setoran juga menandakan transformasi bisnis PLN sejak 2020 berjalan dengan baik," imbuh Sugeng.
Tidak hanya dari sisi layanan dan kontribusi ke negara, kinerja keuangan PLN juga mencetak rekor positif. Sepanjang 2024, pendapatan PLN mencapai Rp 545 triliun, atau tumbuh 12 persen dibanding tahun sebelumnya.
Sugeng menyebut keberhasilan ini sebagai buah dari berbagai langkah strategis yang dijalankan perusahaan, mulai dari efisiensi operasional, digitalisasi, hingga pembenahan tata kelola keuangan.
?PLN berhasil menjaga profitabilitas meski menghadapi tantangan global, seperti fluktuasi harga energi dan transisi ke energi bersih. Ini hasil dari efisiensi operasional, digitalisasi, serta pembenahan tata kelola keuangan," imbuh dia.
Untuk diketahui, sepanjang 2024, PLN membukukan penjualan tenaga listrik sebesar 306,22 terawatt hour (TWh) atau tumbuh 6,17 persen dibandingkan dengan realisasi 2023. Capaian ini juga setara 102,08 persen dari target yang ditetapkan Pemerintah sebesar 299,99 TWh.
Penjualan tenaga listrik ini menjadi penopang utama pendapatan perseroan yang mencapai Rp 353,17 triliun, meningkat dari Rp 333,19 triliun pada tahun sebelumnya. Pada 2024, penjualan listrik didominasi oleh sektor rumah tangga sebesar 43 persen, disusul sektor industri 30 persen, sektor bisnis 19 persen, dan sektor lainnya 8 perse.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
Terkini
-
OJK Koordinasi dengan PPATK untuk Blokir Rekening Dana Syariah Indonesia
-
Proyeksi Harga TOBA di Tengah Aksi Buyback 790 Juta Lembar Saham
-
Target Harga CDIA Tahun 2026, Katalis Sahamnya Sudah Muncul di Penghujung 2025
-
Zulhas Bongkar Kondisi Dapur Jelang Tahun Baru: Harga Pangan di Cimahi Dijamin 'Tenang'?
-
Produksi Minyak Naik, Bahlil Sebut Ada Pihak Terusik
-
Bea Cukai Berbenah Usai Diancam Purbaya: Pecat 27 Pegawai, Sanksi 33 Orang
-
BRI Peduli Salurkan Ambulance Gratis untuk Dioperasikan Polisi di Serang
-
Alasan ASN Wajib Laporkan Aktivitas Kerja Harian via E-Kinerja BKN
-
Hindari Kepadatan Lalu Lintas, KAI Tambah Akses Naik-Turun di Jatinegara dan Lempuyangan
-
Investor Pasar Modal Banyak di Dominasi Umur 30-40 Tahun, Gajinya Ada yang Rp100 Juta