Suara.com - Sebagai bagian dari komitmen mewujudkan ketahanan energi berkelanjutan di Pulau Dewata, PLN Indonesia Power (PLN IP) melalui Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Bali terus memainkan peran strategis dalam menjaga keandalan pasokan listrik sekaligus mendukung upaya Bali Mandiri Energi. Langkah ini juga menjadi fondasi penting bagi keberlanjutan sektor pariwisata dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Bali.
Sekretaris Perusahaan PLN Indonesia Power Agung Siswanto mengatakan bahwa korporasi selalu berkomitmen untuk terus mendukung dan mengoptimalkan potensi energi batu terbarukan untuk kembangkan sektor pariwisata.
“Kami melihat Bali bukan hanya sebagai pusat pariwisata nasional, tetapi juga sebagai etalase transisi energi Indonesia. Melalui keandalan pembangkit yang kami operasikan serta dorongan terhadap pemanfaatan energi baru terbarukan, PLN Indonesia Power ingin memastikan bahwa kebutuhan listrik masyarakat dan sektor pariwisata terpenuhi secara andal, bersih, dan berkelanjutan,” ujar Agung Siswanto, Sekretaris Perusahaan PLN Indonesia Power, Rabu (25/6/2025).
PLN IP UBP Bali merupakan tulang punggung sistem kelistrikan di wilayah Bali, mengoperasikan berbagai pembangkit strategis seperti PLTDG Pesanggaran, PLTG Pemaron dan PLTG Gilimanuk hingga berbagai Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) floating maupun landbase.
Tidak hanya menjaga keandalan, UBP Bali juga turut mengakselerasi penetrasi energi bersih sebagai bagian dari visi transisi energi nasional.
Senior Manager PLN Indonesia Power UBP Bali, I Made Harta Yasa, menegaskan bahwa keandalan dan keberlanjutan adalah dua aspek utama dalam mengelola sistem ketenagalistrikan Bali.
“Sebagai wilayah dengan karakteristik beban listrik yang dinamis karena dominasi sektor pariwisata, keandalan dan stabilitas sistem menjadi prioritas kami. Di saat yang sama, kami juga terus mendorong penggunaan energi bersih yang sejalan dengan spirit Bali Mandiri Energi,” jelas Made.
Dalam mendukung Bali Mandiri Energi, PLN Indonesia Power mengembangkan pemanfaatan energi terbarukan secara bertahap dan terencana, mulai dari PLTS Atap hingga pengembangan PLTS Hybrid Nusa Penida berkapasitas 3,5 MWac.
Namun dalam rencana jangka menengah sistem kelistrikan Nusa Penida akan ditambah kembali dengan pembangkit hijau sebesar 14,5 MW yang berkomponen Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) yang dipadukan dengan teknologi Battery Energy Storage System (BESS).
Baca Juga: Legislator Ingatkan PLN Tak Lupa Layani Listrik untuk Masyarakat di Desa Terpencil
"Kehadiran pembangkit berbasis energi bersih ini diharapkan memperkuat daya dukung energi yang tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga stabil untuk menopang kebutuhan industri pariwisata dan rumah tangga," tambah made.
Menurut I Made Harta Yasa, pembangkit ini berperan sebagai sumber energi utama yang menerangi kawasan pariwisata unggulan di tiga pulau sekaligus: Nusa Penida, Nusa Lembongan, dan Nusa Ceningan, dengan total luas wilayah sekitar 209,4 km² dan jumlah pelanggan listrik sebanyak 21.238 pelanggan.
Ketersediaan energi yang andal di wilayah ini menjadi penggerak utama geliat ekonomi masyarakat lokal dan sektor pariwisata berbasis alam dan budaya.
“Kami percaya bahwa listrik yang bersih dan andal bukan hanya menopang aktivitas ekonomi dan wisata, tetapi juga berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat Bali. Seperti halnya PLTS Nusa Penida yang menjadi penggerak utama perekonomian dan kehidupan masyarakat di tiga pulau destinasi unggulan Bali,” pungkas Made.
Dukungan PLN Indonesia Power terhadap kesejahteraan masyarakat Bali juga diwujudkan melalui berbagai program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), mulai dari pemberdayaan UMKM, bantuan di daerah terpencil, hingga pelatihan masyarakat dalam pemanfaatan sumber daya yang ada di Bali.
Ke depan, PLN Indonesia Power melalui UBP Bali akan terus memperkuat kolaborasi dengan pemerintah daerah dan berbagai pemangku kepentingan untuk memastikan bahwa setiap langkah dalam transisi energi juga memperkuat ketahanan ekonomi masyarakat Bali secara inklusif dan berkelanjutan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- Biodata dan Pendidikan Gus Elham Yahya yang Viral Cium Anak Kecil
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Youth Economic Summit 2025 : Pentingnya Manfaat Dana Darurat untuk Generasi Muda
-
Kapan Bansos BPNT Cair? Penyaluran Tahap Akhir Bulan November 2025, Ini Cara Ceknya
-
Youth Economic Summit 2025: Ekonomi Hijau Perlu Diperkuat untuk Buka Investasi di Indonesia
-
Apa Itu Opsen Pajak? Begini Perhitungannya
-
Youth Economic Summit 2025: Peluang Industri Manufaktur Bisa Jadi Penggerak Motor Ekonomi Indonesia
-
Kapan Kenaikan Gaji Pensiunan PNS 2025 Cair? Ini Kata Kemenkeu dan Realitanya
-
Youth Economic Summit (2025) : Indonesia Diminta Hati-hati Kelola Utang
-
BRI Terus Berkomitmen Majukan UMKM Sebagai Pilar Ekonomi Nasional
-
Adakah Pinjaman Tanpa BI Checking? Jangan Mudah Tergiur, Cek Dulu Hal Penting Ini!
-
Youth Economic Summit 2025 : Indonesia Tangkap Peluang Pekerjaan Baru untuk Kurangi Penganggur