Suara.com - Sebuah unggahan viral di media sosial mengungkap keluhan nasabah PT Ajaib Sekuritas Asia terkait transaksi saham senilai Rp1,8 miliar yang diklaim terjadi tanpa sepengetahuan dan persetujuannya. Kejadian ini memunculkan pertanyaan publik mengenai keamanan dan sistem transaksi pada platform investasi digital.
Nasabah yang mengunggah keluhan di akun Instagram @friendshipwithgod tersebut mengaku hanya berniat membeli 9 lot saham PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) dengan dana sekitar Rp1 juta. Namun, transaksi yang tercatat dan berhasil (matched) mencapai 16.541 lot saham BBTN, atau setara dengan Rp1,8 miliar.
Menanggapi keluhan tersebut, manajemen Ajaib Sekuritas, melalui Senior Legal Manager Abraham Imamat, memastikan telah melakukan investigasi mendalam terhadap kasus ini. Hasilnya, tidak ditemukan adanya gangguan sistem atau indikasi penyalahgunaan akun. Menurut pihak Ajaib, transaksi tersebut dieksekusi langsung oleh pemilik akun melalui perangkat yang terdaftar dan telah melewati proses konfirmasi standar yang berlaku dalam sistem mereka.
Sesuai dengan peraturan Bursa Efek Indonesia, perusahaan sekuritas tidak memiliki wewenang untuk membatalkan atau mengubah transaksi yang sudah berhasil dieksekusi oleh pengguna. Pihak Ajaib pun menyayangkan adanya kesalahpahaman di ruang publik yang dianggap tidak mencerminkan hasil investigasi internal mereka.
Profil Ajaib Sekuritas
Di balik operasional Ajaib Sekuritas, terdapat nama Anderson Sumarli sebagai Co-Founder dan CEO Ajaib Group. Beliau merupakan sosok kunci di balik kesuksesan Ajaib menjadi unicorn fintech investasi pertama di Asia Tenggara, didukung oleh visi untuk mempermudah akses investasi bagi generasi muda.
Perusahaan yang didirikan pada tahun 2019 ini telah berhasil mengumpulkan pendanaan jumbo dari investor kelas kakap global seperti SoftBank, Ribbit Capital, dan DST Global. Ajaib Sekuritas sendiri melayani berbagai jenis transaksi investasi, mulai dari saham, obligasi, hingga reksa dana, serta memiliki lisensi untuk aktivitas penjaminan emisi efek.
Laporan dari Bursa Efek Indonesia menunjukkan bahwa Ajaib Sekuritas memiliki Modal Kerja Bersih Disesuaikan (MKBD) yang sehat, menandakan kemampuan finansialnya untuk memenuhi kewajiban kepada nasabah dan menjaga operasional perusahaan.
Profil Anderson Sumarli
Baca Juga: Adu Jajanan Ajaib! Zenitendo vs Tatarimedo di Toko Jajanan Ajaib Zenitendo 4
Anderson Sumarli adalah sosok penting di balik Ajaib Group, sebuah perusahaan teknologi finansial (fintech) yang bergerak di bidang investasi saham dan reksa dana. Sebagai Co-Founder dan CEO Ajaib Group, beliau telah berhasil membawa Ajaib meraih status unicorn dalam waktu singkat sejak didirikan. Sebelum terjun ke dunia fintech, Anderson menimba ilmu di Cornell University dan Stanford Graduate School of Business.
Pengalamannya bekerja di berbagai perusahaan multinasional, seperti JP Morgan, IBM, dan Boston Consulting Group, membentuk landasan kuat untuk membangun platform investasi digital yang saat ini telah digunakan oleh lebih dari 1 juta pengguna di Indonesia.
Secara struktur kepemilikan, PT Ajaib Sekuritas Asia mayoritas sahamnya dipegang oleh PT Harta Karunia Indonesia dengan porsi 98,33%, sementara sisanya 1,67% dimiliki oleh Edward Sumarli.
Perusahaan ini beroperasi di bawah naungan PT Ajaib Teknologi Indonesia, yang pada tahun 2021 berhasil mengumpulkan pendanaan Seri A senilai US$90 juta. Pencapaian ini didorong oleh dukungan investor terkemuka seperti SoftBank Ventures Asia, Y Combinator, dan Ribbit Capital.
Penjelasan Lengkap Kronologi Kasus
Kronologi kejadian bermula ketika seorang pengguna Instagram dengan nama Niyo menceritakan pengalamannya dalam transaksi saham di aplikasi Ajaib Sekuritas. Ia memiliki kebiasaan menyisihkan Rp1 juta setiap minggu untuk membeli saham. Pada tanggal 24 Juni 2025, Niyo berencana membeli 9 lot saham BBTN dan melakukan pemesanan.
Berita Terkait
-
Viral Detik-detik Polisi Gerebek Pesta Gay di Puncak Bogor, Puluhan Pria Tertangkap Telanjang Bulat!
-
IHSG Pagi Ini Bergerak Naik, Cek Saham-saham Pendorongnya
-
IHSG Bisa Kembali Melonjak Hingga Uji Level 7.000
-
IHSG Bergerak Dua Arah Pagi Ini, Awalnya Melonjak Tapi Langsung Merosot
-
Perundingan AS-China Bisa Jadi Katalis IHSG Terbang di Level 6.900 Hari Ini
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
Terkini
-
Bullion Connect 2025: Forum Pemerintah Dorong Penguatan Ekosistem Bulion Nasional
-
Medical Advisory Board, Langkah AdMedika Dalam Perkuat Tata Kelola Medis
-
Ajang Anugerah Media Humas - Komdigi 2025: Telkom Raih Dua Penghargaan Terbaik
-
Emas Antam Terjungkal, Harganya Lebih Murah Jadi Rp 2.322.000 per Gram
-
Gelar RUPSLB, CRSN Tambah Portofolio Bisnis
-
Daftar Maskapai Pindah ke Terminal 1B Bandara Soetta, Mulai Berlaku Pekan Ini
-
Rupiah Kian Tertekan, Dibuka Melemah ke Rp16.754 per Dolar AS
-
IHSG Terus Meroket, Betah Naik di Level 8.400
-
BI Bakal Hati-hati Kelola Utang Indonesia yang Tembus Rp 7.092 Triliun
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor