Suara.com - PT Indokripto Koin Semesta Tbk (COIN) resmi menggelar penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) yang berlangsung sejak 2 hingga 7 Juli 2025.
Langkah ini menjadikan COIN sebagai perusahaan bursa kripto pertama yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), sekaligus menandai tonggak penting dalam sejarah integrasi industri aset digital ke dalam pasar modal nasional.
Chief Investment Officer Coinwise, Andry Hakim, menilai aksi korporasi ini berpeluang mendapatkan sambutan positif dari investor.
"IPO COIN berpotensi untuk mendapatkan respons positif dari pasar saham karena merupakan pionir bursa kripto yang melantai di pasar modal Indonesia," ujar Andry dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (8/7/2025).
Sebagai perusahaan holding, COIN membawahi dua anak usaha strategis: PT Central Finansial X (CFX) dan PT Kustodian Koin Indonesia (ICC).
CFX merupakan bursa aset kripto pertama dan satu-satunya di Indonesia yang telah berizin dan beroperasi secara legal. Sementara ICC berfungsi sebagai lembaga kustodian atau tempat penyimpanan aset kripto bagi para pelaku pasar.
Kedua entitas anak usaha COIN tersebut telah mengantongi izin resmi dan berada di bawah pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), menegaskan legalitas dan integritas operasional perusahaan di industri keuangan digital yang berkembang pesat.
"Kehadiran COIN menjadi babak baru bagi pasar modal Indonesia di mana investor memiliki pilihan berinvestasi pada perusahaan yang bergerak di industri aset kripto dan mendapatkan eksposur ke industri aset kripto melalui kepemilikan saham," imbuh Andry.
Oversubcribe
Baca Juga: Pasar Tidak Terpengaruh Isu UBO, COIN Oversubscribed Lebih dari 180 Kali
Aksi penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) COIN berhasil meraih antusiasme yang tinggi dari calon investor.
Aksi IPO COIN yang masih berlangsung sejak hari Rabu tanggal 2 Juli 2025, sudah mencatatkan kelebihan permintaan atau oversubscribed lebih dari 70 kali dengan total pemesanan lebih dari 100 ribu calon investor berdasarkan narasumber yang dapat dipercaya.
Sebagaimana diketahui, IPO COIN ditawarkan sebesar Rp 100 per saham dengan total saham yang dilepas sebanyak 2,2 miliar lembar saham.
Perseroan sudah resmi mengantongi pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melaksanakan Penawaran Umum Perdana Saham (Initial Public Offering/IPO) dan mendapatkan respons positif dari para calon investor dan masyarakat pada masa penawaran awal IPO COIN yang telah digelar pada 23-25 Juni 2025.
Berita Terkait
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 7 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Alpha Arbutin untuk Hilangkan Flek Hitam di Usia 40 Tahun
- 7 Pilihan Parfum HMNS Terbaik yang Wanginya Meninggalkan Jejak dan Awet
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
Terkini
-
Kebiasaan Mager Bisa Jadi Beban Ekonomi
-
Jurus Korporasi Besar Jamin Keberlanjutan UMKM Lewat Pinjaman Nol Persen!
-
Purbaya Sepakat sama Jokowi Proyek Whoosh Bukan Cari Laba, Tapi Perlu Dikembangkan Lagi
-
Dorong Pembiayaan Syariah Indonesia, Eximbank dan ICD Perkuat Kerja Sama Strategis
-
Respon Bahlil Setelah Dedi Mulyadi Cabut 26 Izin Pertambangan di Bogor
-
Buruh IHT Lega, Gempuran PHK Diprediksi Bisa Diredam Lewat Kebijakan Menkeu Purbaya
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
IHSG Merosot Lagi Hari Ini, Investor Masih Tunggu Pertemuan AS-China
-
Ada Demo Ribut-ribut di Agustus, Menkeu Purbaya Pesimistis Kondisi Ekonomi Kuartal III
-
Bahlil Blak-blakan Hilirisasi Indonesia Beda dari China dan Korea, Ini Penyebabnya