Suara.com - Saham PT Indokripto Koin Semesta Tbk. (COIN) terus menunjukkan performa positif. Sejak penawaran saham perdana atau Initial Public Offering (IPO), saham emiten bursa kripto ini melesat dan bahkan beberapa kali mencatatkan Auto Reject Atas (ARA).
Berdasarkan data RTI Business, saham COIN tercatat telah naik sebesar 141,80 persen dalam sepekan ke level Rp 590 per lembar saham. Bahkan, secara kumulatif sejak IPO, kenaikannya mencapai 202,68 persen.
Menanggapi fenomena ini, Direktur PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk, Reza Priyambada, menilai lonjakan harga saham COIN merupakan hal yang umum dan wajar terjadi, terutama untuk saham-saham yang baru melantai di bursa.
"Apalagi jika penjamin emisinya memiliki basis nasabah maupun investor yang cukup kuat menyerap sahamnya, maka wajar jika beberapa hari setelah IPO mengalami lonjakan harga," ujarnya saat dihubungi Suara.com, Sabtu (19/7/2025).
Menurut Reza, pergerakan harga saham COIN ke depan akan sangat dipengaruhi oleh sisi fundamental serta persepsi pasar terhadap kinerja perseroan.
"Ke depan tentunya akan dipengaruhi oleh fundamental hingga persepsi akan kinerjanya," katanya.
Sebelumnya, Direktur Utama COIN, Ade Wahyu, menyebut bahwa kenaikan drastis harga saham COIN menjadi bukti tingginya antusiasme investor dan pesatnya adopsi aset kripto di Indonesia.
"Kami sangat berterima kasih atas kepercayaan yang diberikan para investor. Ini menjadi sinyal kuat bahwa aset kripto kini semakin diterima sebagai alternatif investasi yang menjanjikan. Dampak positifnya tidak hanya dirasakan oleh COIN, tetapi juga oleh dua anak usaha kami, yaitu PT Central Finansial X (CFX) sebagai bursa kripto, dan PT Kustodian Koin Indonesia (ICC) sebagai lembaga kustodian aset kripto," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (17/7/2025).
Ade menjelaskan, lonjakan harga saham COIN tak lepas dari tren positif yang tengah berlangsung di industri kripto global. Bitcoin, sebagai mata uang kripto dengan kapitalisasi terbesar, mencatat rekor tertinggi sepanjang masa di level USD 122.838 per BTC pada 14 Juli lalu.
Momentum ini turut mendorong lonjakan volume perdagangan harian spot kripto di CFX, anak usaha COIN, yang sempat menembus angka Rp 3 triliun—jauh di atas rata-rata harian sebesar Rp 1 triliun selama Juli.
Baca Juga: Masih Ada Antrean IPO, 5 Perusahaan Siap Debut di BEI
Ade menegaskan bahwa perusahaan akan terus menjaga momentum ini dengan membangun ekosistem kripto yang transparan, teregulasi, dan menerapkan prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance / GCG).
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- 9 Sepatu Lokal Senyaman Skechers Ori, Harga Miring Kualitas Juara Berani Diadu
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 7 Desember: Raih Pemain 115, Koin, dan 1.000 Rank Up
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
Disegel dan Jadi Penyebab Banjir, PTPN III Ternyata Berniat Tambah 59 Ribu Hektar Lahan Sawit
-
Mandat Digitalisasi Negara: BUMN Ini Dianggap Punya 'Privilege' Bisnis Masa Depan!
-
Tambang Emas Terafiliasi ASII di Sumut Disegel, KLH Soroti Potensi Pidana
-
DEWA dan BUMI Meroket, IHSG Menguat ke Level 8.693 dengan Transaksi 19 Triliun
-
4 Tahun Beruntun, Bank Mandiri Raih Lagi Juara 1 pada ARA 2024 atas Transparansi Laporan Tahunan
-
Mengenal Teras BRI Kapal, Bank Terapung yang Dinanti Masyarakat Kepulauan
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
BRI Peduli Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana Hidrometeorologi Sumatera Barat
-
Duh! Kesepakatan Dagang RIAS Terancam Batal, Trump Sebut Prabowo Mengingkari?