Suara.com - Harga emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) pada hari Selasa, 22 Juli 2025 untuk ukuran satu dibanderol di harga Rp 1.946.000 per gram.
Harga emas Antam masih lompat tinggi Rp 19.000 dibandingkan hari Senin, 21 Juli 2025 sebelumnya.
Sementara itu, harga Buyback (beli kembali) emas Antam dibanderol di harga Rp 1.792.000 per gram.
Harga buyback itu juga melonjak Rp 19.000 dibandingkan dengan harga buyback hari Selasa kemarin.
Seperti dilansir dari laman resmi Logam Mulia Antam, berikut adalah harga emas antam pada hari ini:
- Emas 0,5 gram Rp 1.023.000
- Emas 1 Gram Rp 1.946.000
- Emas 2 gram Rp 3.832.000
- Emas 3 gram Rp 5.723.000
- Emas 5 gram Rp 9.505.000
- Emas 10 gram Rp 18.955.000
- Emas 25 gram Rp 47.262.000
- Emas 50 gram Rp 94.445.000
- Emas 100 gram Rp 188.812.000
- Emas 250 gram Rp 471.765.000
- Emas 500 gram Rp 943.320.000
- Emas 1.000 gram Rp 1.886.600.000
Harga Emas Dunia Menanjak
Harga emas dunia melonjak tajam lebih dari 1 persen pada perdagangan hari Senin (22/7), seiring pelemahan Dolar AS dan turunnya imbal hasil obligasi pemerintah Amerika Serikat (US Treasury).
Seperti dilansir FXstreet, Lonjakan ini terjadi di tengah meningkatnya ketidakpastian terkait kesepakatan perdagangan AS dengan mitra-mitra utamanya serta membaiknya selera risiko investor.
Harga emas tercatat diperdagangkan di level USD 3.397 per troy ounce, setelah sebelumnya sempat menyentuh level terendah harian di USD 3.338. Rebound signifikan ini mencerminkan kembali meningkatnya minat terhadap logam mulia sebagai aset lindung nilai di tengah gejolak geopolitik dan ekonomi global.
Baca Juga: 7 Aplikasi dan Website Terbaik untuk Pantau Harga Emas Real-time
Sentimen pasar masih dibayangi kekhawatiran menjelang tenggat waktu 1 Agustus, di mana kebijakan tarif baru dari pemerintahan Presiden AS Donald Trump terhadap Uni Eropa, Kanada, dan Meksiko berpotensi diberlakukan.
Bloomberg melaporkan bahwa para pejabat Uni Eropa telah bersiap untuk bertemu dalam waktu dekat guna merancang rencana balasan jika negosiasi perdagangan dengan AS berujung tanpa kesepakatan.
Sementara itu, laporan dari The Wall Street Journal menyebutkan bahwa Menteri Keuangan AS Bessent telah menyarankan Presiden Trump untuk tidak memecat Ketua The Fed Jerome Powell, karena langkah itu dikhawatirkan dapat menimbulkan keraguan atas independensi bank sentral. Situasi ini turut memberi tekanan pada Dolar AS dan memperkuat permintaan emas sebagai aset safe haven.
Di sisi lain, Bank Sentral Tiongkok atau People’s Bank of China (PBoC) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga pinjaman utamanya dalam pertemuan terakhir, sesuai dengan ekspektasi pasar. Keputusan ini dianggap sebagai bentuk dukungan terhadap stabilitas kebijakan moneter di tengah gejolak eksternal.
Adapun pekan ini, pelaku pasar akan mencermati sejumlah data ekonomi dari AS, meskipun kalender ekonomi tergolong ringan. Fokus akan tertuju pada data perumahan, klaim pengangguran mingguan untuk periode yang berakhir 19 Juli, serta data pesanan barang tahan lama.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah untuk Aktivitas Harian Pemula, Biaya Operasional Rendah
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 7 Rekomendasi Bedak Padat Anti Dempul, Makeup Auto Flawless dan Anti Cakey
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 8 Desember 2025, Klaim Skin Langka Winterlands dan Snowboard
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
Fenomena Flying Stock COIN: Adik Prabowo Masuk, Saham Sudah Terbang 3.990 Persen Pasca IPO
-
Dari Industri Kripto untuk Negeri: Kolaborasi Kemanusiaan Bantu Korban Banjir Sumatera
-
Lama Tak Ada Kabar, Sri Mulyani Ternyata Punya Pekerjaan Baru di Luar Negeri
-
Waspada BBM Langka, ESDM Singgung Tambahan Kuota Shell, Vivo, BP-AKR 2026
-
Daftar Pemegang Saham Superbank (SUPA), Ada Raksasa Singapura dan Grup Konglo
-
COIN Siap Perkuat Transparansi dan Tata Kelola Industri Kripto Usai Arsari jadi Investor Strategis
-
Alasan Arsari Group Pegang Saham COIN
-
Survei: Skincare Ditinggalkan, Konsumen Kini Fokus ke Produk Kesehatan
-
IHSG Rebound Balik ke 8.700, Cek Saham-saham yang Cuan
-
Mendag Pastikan Negosiasi Tarif dengan AS Masih Berjalan