Suara.com - Amazon (AMZN.O) melakukan pemutusan hubungan kerja atau PHK ke setidaknya ratusan pekerjaan di unit komputasi awan Amazon Web Service.
Lantaran, CEO Andy Jassy memilih untuk adopsi perangkat AI generatif yang memicu pengurangan tenaga kerja.
Seorang juru bicara Amazon mengonfirmasi telah memangkas pekerjaan tetapi tidak memberikan angka pasti yang terkena.
Apalagi, banyak perusahaan sudah menggunakan kecerdasan buatan untuk menulis kode perangkat lunak mereka dan mengadopsi agen AI.
Hal ini tentu mempermudah menyelesaikan tugas-tugas rutin. Apalagi, penggunaan AI bisa menghemat biaya serta mengurangi ketergantungan pada manusia.
"Kami telah membuat keputusan bisnis yang sulit untuk menghilangkan beberapa peran di tim tertentu di AWS," kata juru bicara Amazon dalam sebuah pernyataannya dilansir dari CNN International, Selasa (22/7/2025).
Beberapa karyawan mengatakan bahwa mereka telah menerima email pada Kamis pagi yang mengabarkan bahwa mereka telah diberhentikan dan komputer mereka dinonaktifkan.
"Para spesialis bekerja sama dengan pelanggan untuk membantu menciptakan ide produk baru dan menjual layanan yang sudah ada juga terkena imbas pemangkasan," jelasnya.
Apalagi, AI diketahui digunakan banyak perusahaan dalam rangka menghemat biaya dan mengurangi ketergantungan pada manusia. Teknologi itu bertugas melakukan pekerjaan yang rutin hingga menulis kode untuk software perusahaan.
Baca Juga: Banyak Korban PHK, Inggris Bagikan Bansos dan Buka Lapangan Kerja Baru
"Keputusan ini penting seiring kami terus berinvestasi, merekrut, dan mengoptimalkan sumber daya untuk menghadirkan inovasi bagi pelanggan kami," tegasnya.
Sementara itu, Amazon yang mempekerjakan 1,6 juta pekerja penuh waktu dan paruh waktu secara global hingga akhir Maret, telah bergabung dengan daftar perusahaan yang sudah melakukan pemangkasan karyawan seperti Microsoft (MSFT.O), Meta (META.O), CrowdStrike (CRWD.O)
Sebelumnya, Amazon telah melakukan PHK bertahap, yang terbaru di unit buku, perangkat, dan layanan, serta divisi podcast Wondery. Jassy mengurangi apa yang ia gambarkan sebagai birokrasi yang berlebihan di perusahaan, termasuk dengan memberhentikan para manajer.
Sementara itu, penggunaan AI membuat penjualan AWS naik 17% pada kuartal pertama menjadi 29,3 miliar dolsr AS dibandingkan tahun sebelumnya, sementara laba operasional naik 23% menjadi 11,5 miliar dolar AS.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kumpulan Prompt Siap Pakai untuk Membuat Miniatur AI Foto Keluarga hingga Diri Sendiri
- Terjawab Teka-teki Apakah Thijs Dallinga Punya Keturunan Indonesia
- Bakal Bersinar? Mees Hilgers Akan Dilatih Eks Barcelona, Bayern dan AC Milan
- Gerhana Bulan Langka 7 September 2025: Cara Lihat dan Jadwal Blood Moon Se-Indo dari WIB-WIT
- Geger Foto Menhut Raja Juli Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalakan Liar, Begini Klarifikasinya
Pilihan
-
Nomor 13 di Timnas Indonesia: Bisakah Mauro Zijlstra Ulangi Kejayaan Si Piton?
-
Dari 'Sepupu Raisa' Jadi Bintang Podcast: Kenalan Sama Duo Kocak Mario Caesar dan Niky Putra
-
CORE Indonesia: Sri Mulyani Disayang Pasar, Purbaya Punya PR Berat
-
Sri Mulyani Menteri Terbaik Dunia yang 'Dibuang' Prabowo
-
Surat Wasiat dari Bandung: Saat 'Baby Blues' Bukan Cuma Rewel Biasa dan Jadi Alarm Bahaya
Terkini
-
Soal 17+8 Tuntutan Rakyat, Menkeu: Itu Suara Sebagian Kecil Rakyat
-
Menkeu Baru: Sukar Capai Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Tahun Ini, Pak Presiden
-
Menkeu Purbaya Punya Kekayaan Rp 39 Miliar, Koleksi 4 Mobil Mewah
-
BPJS Kesehatan Boyong Golden Trophy 2025, GRC Jadi Kunci Layanan
-
Saham Emiten Rokok Terbang Tinggi saat Perbankan Ambruk: Efek Sri Mulyani Diganti?
-
Harga Emas Antam Tembus Rp2 Juta per Gram! Ini 5 Fakta di Balik Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah
-
Purbaya: Tidak Terlalu Sulit Memperbaiki Ekonomi yang Lambat
-
Waspada! Rupiah Besok Diramal Merosot Setelah Reshuffle Kabinet
-
Kaget Dilantik jadi Menkeu, Purbaya: Saya Pikir Saya Ditipu!
-
Asing Bawa Kabur Dana Rp 543,7 Miliar dari Pasar Saham di Tengah Reshuffle Kabinet