Suara.com - Kenaikan beban cicilan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) kini menjadi tantangan bagi banyak pemilik rumah, terutama karena suku bunga yang belum sepenuhnya turun. Dalam kondisi ini, banyak orang mencari opsi finansial yang lebih ringan, seperti Take Over KPR.
Take Over KPR adalah proses pengalihan kredit rumah ke satu bank ke bank lainnya. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan skema cicilan yang lebih ringan. Proses ini kini makin mudah melalui platform seperti Pinhome. Take Over KPR di Pinhome menawarkan fasilitas simulasi, pengajuan, hingga pendampingan langsung ke berbagai bank mitra. Ini penjelasannya!
Apa itu Take Over KPR?
Take Over KPR adalah proses Pengalihan kewajiban pembayaran cicilan rumah dari satu bank ke bank lainnya. Ini dilakukan dengan harapan pemilik properti bisa mendapatkan bunga yang lebih rendah atau skema pembayaran yang lebih sesuai dengan kondisi finansial saat ini.
Ada beberapa jenis take over yang umum di Indonesia, antara lain:
Take Over Antar Bank
Take Over Jual Beli
Take Over Bawah Tangan
Manfaat Take Over KPR
Ada beragam keuntungan yang bisa kamu dapatkan dengan pindah KPR ke bank lain, seperti:
Cicilan bulanan yang lebih ringan berkat suku bunga yang lebih rendah.
Menawarkan tenor yang lebih fleksibel untuk menyesuaikan cicilan dengan pendapatan.
Selisih bunga dan tenor yang efektif bisa menciptakan efisiensi pembayaran total.
Baca Juga: BRI Hadir untuk UMKM: Cerita Sukses Renaco dari Dapur ke Digital
Apa keuntungan Take Over KPR lewat Pinhome?
Selain mendapatkan manfaat di atas, kamu bisa memperoleh keuntungan lain jika mengajukan Take Over KPR via Pinhome, antara lain:
Melakukan simulasi cicilan
Membandingkan satu bank dengan lainnya
Mendapatkan pendampingan dari konsultan properti selama proses pengajuan
Platform Pinhome menghadirkan proses yang cepat, aman, dan transparan.
Cara mengajukan Take Over KPR
Proses pengajuan pindah KPR ke bank lain umumnya meliputi:
Berita Terkait
-
BRI Hadir untuk UMKM: Cerita Sukses Renaco dari Dapur ke Digital
-
BRI Perkuat UMKM Lewat Penyaluran KUR Rp83,88 Triliun
-
Strategi Mendorong Ekosistem UMKM Lewat Jejaring dan Kolaborasi Alumni
-
WE Finance Code Diterapkan di Indonesia, Arah Baru Pembiayaan UMKM Perempuan
-
Pertamina UMK Academy Fokus Pembinaan Tepat Sasaran untuk UMKM Berdaya Saing Global
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
Terkini
-
Sama dengan Indonesia, Malaysia Kantongi Tarif 19 Persen dari Amerika Serikat
-
BPJS Kesehatan Luncurkan Gerak Sehat Prolanis: Dorong Masyarakat Aktif Cegah Penyakit Kronis
-
ASEAN dan China Upgrade FTA Versi 3.0, Hapus Hambatan Non-Tarif dan Buka Akses UMKM
-
Potensi EBT Melimpah, Pemerintah Sinkronisasi Aturan Soal Transisi Energi
-
Mau Lepas Ketagihan Impor LPG, Bahlil Mulai Proyek Hilirisasi Batu Bara Jadi DME pada 2026
-
Rupiah Dibuka Stagnan Pada Awal Pekan Ini
-
Ancaman Tarif AS Kian Nyata! BI Waspada, Aliran Modal Asing dari Emerging Market Terus Berfluktuasi
-
OJK Umumkan 5 Bank Telah Gulung Tikar
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
SPBU Pertamina Diminta Perbanyak Improvisasi Layanan, dari Toilet hingga Fasilitas Instagramable