Suara.com - Di tengah bayang-bayang ketidakpastian ekonomi global yang masih terasa, sektor properti dan gaya hidup di Indonesia menunjukkan resiliensi yang menarik.
Alih-alih meredup, industri ini terus berinovasi, salah satunya dengan kehadiran La Vela, sebuah kawasan komersial tematik di Green Lake City, perbatasan Jakarta-Tangerang, yang siap menjadi ikon gaya hidup urban terbaru.
Peluncuran La Vela menandai sebuah optimisme di kalangan pengembang. Di saat banyak sektor menahan diri, Agung Sedayu Group justru melihat peluang besar dalam memenuhi kebutuhan masyarakat urban yang semakin mencari keseimbangan antara produktivitas dan kualitas hidup.
Konsepnya yang mengusung sensasi kota-kota klasik Eropa dipadukan dengan fungsi multifungsi mulai dari destinasi belanja, ruang interaksi, tempat berkarya, bersantai, hingga berolahraga menjadi strategi jitu untuk menarik minat pasar.
Marcomm Deputy Division Head Agung Sedayu Group, Francisca Najoan, menegaskan visi di balik pengembangan ini. "Dengan lokasi strategis, konsep tematik yang unik, deretan tenant yang dikurasi, dan suasana yang cozy, La Vela akan menjadi destinasi urban yang ikonik di Jakarta," ujarnya, Jumat (25/7/2025).
Pernyataan ini mencerminkan keyakinan industri bahwa daya tarik pengalaman dan kenyamanan akan menjadi motor penggerak bisnis di masa depan.
Menurut Francisca, La Vela menunjukkan pergeseran fokus dari sekadar penyediaan ruang fisik menjadi penciptaan ekosistem gaya hidup yang terintegrasi. Rencana pengembangan fasilitas tambahan seperti pusat kebugaran, ruang publik hijau, dan area komunitas menjadi bukti nyata komitmen ini.
Hal ini tidak hanya memperpanjang durasi kunjungan, tetapi juga mendorong La Vela menjadi bagian integral dari rutinitas harian pengunjung, menciptakan sumber pendapatan berkelanjutan bagi pengembang dan tenant.
Lebih jauh, keterbukaan La Vela terhadap komunitas seni, budaya, dan UMKM untuk mengadakan pameran atau kegiatan tematik mengindikasikan pemahaman akan kekuatan ekonomi kreatif dan kolaborasi. Ini adalah langkah adaptif yang memungkinkan La Vela menjadi katalisator bagi pertumbuhan bisnis lokal dan pengembangan komunitas, menunjukkan bahwa di tengah guncangan ekonomi, sinergi lintas sektor dapat membuka peluang baru.
Baca Juga: Gawat! Mayoritas UMKM Masih Informal, Pemerintah Turun Tangan Selamatkan Ekonomi Daerah!
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah untuk Aktivitas Harian Pemula, Biaya Operasional Rendah
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 8 Desember 2025, Klaim Skin Langka Winterlands dan Snowboard
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 7 Rekomendasi Bedak Padat Anti Dempul, Makeup Auto Flawless dan Anti Cakey
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
WSBP Catat Kontrak Baru Rp1,3 Triliun hingga November 2025, Perkuat Transformasi Bisnis dan Keuangan
-
Fenomena Flying Stock COIN: Adik Prabowo Masuk, Saham Sudah Terbang 3.990 Persen Pasca IPO
-
Dari Industri Kripto untuk Negeri: Kolaborasi Kemanusiaan Bantu Korban Banjir Sumatera
-
Lama Tak Ada Kabar, Sri Mulyani Ternyata Punya Pekerjaan Baru di Luar Negeri
-
Waspada BBM Langka, ESDM Singgung Tambahan Kuota Shell, Vivo, BP-AKR 2026
-
Daftar Pemegang Saham Superbank (SUPA), Ada Raksasa Singapura dan Grup Konglo
-
COIN Siap Perkuat Transparansi dan Tata Kelola Industri Kripto Usai Arsari jadi Investor Strategis
-
Alasan Arsari Group Pegang Saham COIN
-
Survei: Skincare Ditinggalkan, Konsumen Kini Fokus ke Produk Kesehatan
-
IHSG Rebound Balik ke 8.700, Cek Saham-saham yang Cuan