Suara.com - Perusahaan raksasa asuransi AS, Allianz Life mengalami serangan siber dengan orang yang tidak dikenal. Adapun, peretas mencuri informasi pribadi sebagian besar nasabahnya.
Diantaranya adalah profesional keuangan, dan beberapa karyawan Allianz Life di Amerika Serikat yang terkena serangan siber tersebut. Adapun, serangan siber rekayasa sosial terjadi ketika peretas menekan atau mengelabui pengguna agar memberikan informasi sensitif.
Misalnya dengan menyamar sebagai perusahaan atau orang tepercaya. Hal itu tentunya membuat nasabah cemas akan datanya yang dicuri hacker.
Dalam hal ini, pengajuan laporan raksasa asuransi tersebut kepada Jaksa Agung Maine tidak segera memberikan jumlah nasabah yang terdampak. Berdasarkan pengajuan tersebut, pelanggaran data, yang digambarkan perusahaan sebagai peretasan, terjadi pada 16 Juli dan ditemukan pada 17 Juli.
"Pada 16 Juli 2025, seorang pelaku ancaman jahat memperoleh akses ke sistem CRM berbasis cloud pihak ketiga yang digunakan oleh Allianz Life Insurance Company of North America (Allianz Life). Pelaku ancaman tersebut berhasil memperoleh data identitas pribadi terkait mayoritas nasabah Allianz Life, profesional keuangan, dan beberapa karyawan Allianz Life, menggunakan teknik rekayasa sosial," ujar juru bicara Allianz Life kepada Reuters dalam sebuah pernyataan melalui email, Minggu (27/7/2025).
Insiden ini hanya terkait dengan Allianz Life di AS, yang saat ini memiliki 1,4 juta nasabah, kata perusahaan tersebut.
Raksasa asuransi tersebut mengatakan telah memberi tahu FBI dan berdasarkan penyelidikan yang sedang berlangsung, tidak ada bukti bahwa jaringan Allianz Life atau sistem perusahaan lainnya telah diakses, termasuk sistem administrasi polis mereka.
"Tidak ada bukti bahwa jaringan Allianz Life atau sistem perusahaan lainnya telah diakses, termasuk sistem administrasi polis kami," katanya.
Sementara itu, Allianz memiliki lebih dari 125 juta nasabah di seluruh dunia. Mereka menambahkan bahwa sedang dalam proses menghubungi dan membantu individu yang terdampak pelanggaran data tersebut.
Baca Juga: Serangan Siber Masih Terjadi, Bos OJK Perkuat Tata Kelola Organisasi
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Hingga September BP Batam Sedot Investasi Rp54,7 Triliun
-
Bank Mandiri Klaim Sudah Salurkan Rp40,7 T Dana Menkeu Purbaya
-
Siap Perang Lawan Mafia Impor Pakaian Ilegal, Menkeu Purbaya: Saya Rugi Kalau Musnahin Doang!
-
Bahlil Minta Pemda Hingga BUMD Beri Pendampingan Pelaku Usaha Sumur Rakyat
-
Alasan IHSG Rontok Hampir 2 Persen pada Perdagangan Hari Ini
-
Tingkatkan Kompetensi SDM Muda, Brantas Abipraya & Kemnaker Jaring 32 Lulusan Terbaik se-Indonesia
-
Bank Mandiri Raih Laba Bersih Rp 37,7 Triliun Hingga Kuartal III-2025
-
5 Opsi Leasing untuk Cicilan Mobil Baru dan Bekas, Bunga Rendah
-
LPKR Manfaatkan Momentum Tumbuhnya Sektor Properti untuk Cari Pundi-pundi Cuan
-
Intip Strategi PIS Kembangkan SDM di Sektor Migas dan Perkapalan