Suara.com - Kisah inspiratif datang dari Kelompok Wanita Tani (KWT) Annisa di Desa Glebeg, Kecamatan Sulang, Kabupaten Rembang.
Berawal dari pemanfaatan lahan pekarangan dan modal awal hanya Rp 500 ribu pada tahun 2017, kini 31 ibu rumah tangga yang tergabung dalam KWT ini berhasil mengolah hasil panen tanaman herbal menjadi produk minuman kesehatan bernilai jual tinggi, mencatatkan omzet fantastis hingga Rp 100 juta per tahun.
Di bawah binaan Rumah BUMN PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) Rembang, yang dikelola oleh anak usahanya, PT Semen Gresik, KWT Annisa telah sukses memasarkan produk herbal mereka hingga ke luar Pulau Jawa. Produk-produk olahan seperti sirup, serbuk jahe, temulawak, kunyit, hingga minuman khas buah kawis, seluruhnya berasal dari bahan baku alami yang dipasok petani lokal sekitar Desa Glebeg.
Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni, menegaskan komitmen perusahaan dalam mendukung penguatan peran perempuan sebagai penggerak ekonomi lokal.
"SIG percaya bahwa perempuan memiliki potensi besar sebagai penggerak ekonomi lokal. Melalui pembinaan UMKM, kami mendorong lebih banyak kelompok usaha perempuan agar dapat tumbuh mandiri, naik kelas, dan berdaya saing di pasar yang lebih luas," ujar Vita, Minggu (27/7/2025).
Ketua KWT Annisa, Rutiah (50), mengungkapkan rasa syukurnya atas pendampingan dari Rumah BUMN Rembang sejak tahun 2022. Pendampingan tersebut tidak hanya membekali mereka dengan kemampuan administratif dan bisnis, tetapi juga memperkuat branding dan pemasaran.
"Awalnya kami cuma ingin hasil pekarangan nggak terbuang percuma. Dari dapur yang sederhana, kami para ibu rumah tangga mulai belajar mengolah jadi produk yang punya nilai jual. Setelah bergabung dengan RB Rembang, peluang pun terbuka semakin lebar," jelas Rutiah.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Kemenperin Mau Stop Impor, Dana Belanja Pemerintah Hanya untuk TKDN Tinggi
-
Rendahnya Utilitas vs Banjir Impor: Menperin Ungkap Tantangan Industri Keramik Nasional
-
Kerugian Akibat Bencana di Aceh Timur Capai Rp5,39 Triliun, Berpotensi Bertambah
-
Apa Itu De-Fi atau Decentralized Finance? Ini Penjelasan Lengkapnya
-
IPO SpaceX Ditargetkan 2026, Valuasinya 28 Kali Lebih Besar dari BBCA
-
Di Balik Aksi Borong Saham Direktur TPIA, Berapa Duit yang Dihabiskan?
-
Berkat Pemberdayaan BRI, Batik Malessa Ubah Kain Perca hingga Fashion Premium
-
BSU Guru Kemenag Cair! Ini Cara Cek Status dan Pencairan Lewat Rekening
-
Update Harga Sembako: Cabai dan Bawang Merah Putih Turun, Daging Sapi Naik
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen