Suara.com - Desakan agar pemerintah segera menjalankan aktivitas operasional di Ibu Kota Nusantara (IKN) kembali menguat.
Langkah ini dinilai penting untuk menjawab keraguan publik yang belakangan kembali mencuat, terutama setelah batalnya upacara 17 Agustus dipusatkan di wilayah ibu kota baru.
Selain itu, wacana dari Partai NasDem yang mendorong Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka untuk mulai berkantor di IKN turut menambah tekanan agar pemerintah segera memberi sinyal konkret atas komitmen pemindahan ibu kota negara.
Dukungan atas usulan tersebut datang dari kalangan akademisi.
Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno, menilai bahwa kehadiran aktivitas pemerintahan secara fisik di IKN akan otomatis mengakhiri spekulasi negatif mengenai masa depan proyek tersebut.
Hal itu disampaikan Adi di kanal YouTuber Adi Prayitno Official, beberapa waktu lalu.
“Saya kira memang secara prinsip kalau sudah mulai ada aktivitas, dipastikan pindah ke sana, saya kira orang tak lagi akan berspekulasi sebenarnya bagaimana nasib IKN? Bagaimana masa depan IKN? Itu akan berakhir secara otomatis,” kata Adi.
Menurutnya, kehadiran fisik para pejabat dan Aparatur Sipil Negara (ASN) dapat menjadi titik awal bagi pembangunan ekosistem pemerintahan yang nyata di Kalimantan Timur (Kaltim).
Ia menyarankan agar perpindahan tidak hanya bersifat simbolis, tetapi diikuti pula oleh aktivitas birokrasi yang sesungguhnya.
Baca Juga: Kapolri Minta Hima Persis Bersinergi Kawal Program Pemerintahan Prabowo-Gibran
“Karena secara perlahan sudah mulai dibangun, apa aktivitas pemerintahan? Apa aktivitas ASN? Termasuk juga ekosistem kehidupan—yang kemudian di inisiatif sebagai upaya untuk melakukan pemerataan pembangunan secara merata,” ujarnya.
Adi menambahkan bahwa langkah ini juga akan memperkuat semangat utama pemindahan ibu kota, yaitu pemerataan pembangunan dan ekonomi lintas wilayah.
“Dan pemerataan ekonomi juga menyebar ke daerah-daerah lain terutama di luar Jawa, salah satunya dengan cara menjadikan IKN sebagai salah satu pusat kekuasaan dan pusat pemerintahan,” ucapnya.
Usulan Konkret: Mulai dari BUMN hingga Keppres Pemindahan
Dukungan terhadap pengaktifan IKN juga datang dari kalangan parlemen.
Wakil Ketua Komisi II DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Aria Bima, mengusulkan agar seluruh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mulai memindahkan aktivitas kantornya ke IKN.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
Terkini
-
Fakta Viral Bakso Babi di Bantul, Warga Muslim Terkecoh Penjual Dianggap Tak Transparan
-
Sosok Dini Yuliani, Istri Bupati Purwakarta yang Meninggal Dunia Hari Ini
-
Heboh Rocky Gerung Plesetkan Lirik "Anak Sekecil itu Disuruh jadi Wapres", Iwan Fals Panik: Cukup!
-
Dana Publik Terancam? KPK Selidiki Dugaan Mark-Up Proyek Kereta Cepat Whoosh, DPR Mendukung
-
Said Didu ke Prabowo: Ciut Bentuk Komite Reformasi Polri Usai Ketemu Jokowi?
-
Mahfud Ragu Luhut Terlibat Dugaan Korupsi Whoosh: Dia Masuk Saat Barang Sudah Busuk
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
Geger Utang Whoosh, Mahfud MD: 1000 Persen Setuju Jokowi, Tapi Usut Tuntas Dugaan Mark Up
-
Sandra Dewi Cabut Gugatan: Awalnya Ngotot, Kini Pasrah Barang-barang Disita Kejagung, Mengapa?
-
Geger Utang Whoosh, Bunga Pinjaman China Disebut 20 Kali Lipat Lebih Ganas dari Jepang