Suara.com - Bank Mandiri telah menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Senin (4/8/2025) dengan agenda tunggal, yaitu perubahan susunan pengurus perseroan.
Dalam RUPSLB Bank Mandiri ini salah satu keputusan besarnya adalah mencopot Darmawan Junaidi dari jabatan Dirut Bank Mandiri , yang kemudian digantikan oleh Riduan.
Padahal dalam RUPS Bank Mandiri di Maret lalu, posisi Darmawan Junaidi tidak tergoyahkan. Tetapi ketika itu nama Riduan muncul sebagai wakil dirut menggantikan Alexandra Askandar.
Lalu, apa yang sebenarnya terjadi?
Corporate Secretary Bank Mandiri, M. Ashidiq Iswara, menjelaskan bahwa penyesuaian susunan pengurus merupakan bentuk komitmen perusahaan untuk menjaga organisasi tetap adaptif terhadap dinamika industri dan tantangan ke depan, sejalan dengan arah kebijakan pembangunan ekonomi nasional.
“Perubahan ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang Bank Mandiri untuk memperkuat struktur organisasi, meningkatkan sinergi antarfungsi, serta mempercepat pengambilan keputusan strategis guna mendukung transformasi bisnis dan berkontribusi pada penguatan ekonomi berbasis kerakyatan,” ujar Ashidiq Iswara, yang akrab disapa Ossy dalam keterangan resminya, Senin (4/8/2025).
Dalam RUPSLB tersebut, pemegang saham menyetujui perubahan susunan jajaran pengurus perseroan. Susunan komisaris dan direksi yang baru ini ditetapkan untuk memperkuat arah transformasi dan kepemimpinan strategis Bank Mandiri ke depan.
“Kami mengucapkan apresiasi setinggi-tingginya atas pengabdian dan dedikasi Bapak Darmawan Junaidi dan Bapak Toni E.B. Subari yang telah ikut berkontribusi membawa Bank Mandiri hingga menjadi salah satu perusahaan dan perbankan terkemuka di Indonesia. Kami meyakini keputusan pemegang saham ini akan mampu membawa Bank Mandiri semakin berperan dalam mempercepat pertumbuhan nasional untuk Indonesia yang lebih maju,” papar Ossy.
Bank berkode emiten BMRI ini menambahkan, langkah ini diharapkan dapat memperkuat posisi Bank Mandiri sebagai institusi keuangan nasional yang unggul, serta meningkatkan kepercayaan para pemangku kepentingan melalui tata kelola yang lebih solid dan profesional.
Baca Juga: Kode Swift Bank Mandiri Terbaru 2025 untuk Transaksi Lintas Negara
“Kami menyambut baik kehadiran Bapak Zulkifli Zaini dan Bapak Henry Panjaitan dalam formasi kepengurusan yang baru. Kami percaya bahwa komposisi pengurus yang tepat akan memberikan nilai tambah bagi strategi bisnis jangka panjang Bank Mandiri, serta memperkuat daya saing di tengah lanskap industri yang terus berubah,” tambahnya.
Dari sisi kinerja, Bank Mandiri mencatatkan laba bersih konsolidasi sebesar Rp13,2 triliun, tumbuh 3,9% secara year-on-year (YoY) hingga kuartal I 2025, hal ini menunjukkan efektivitas strategi transformasi digital dan efisiensi operasional. Pada sisi rasio profitabilitas, Return on Equity (ROE) Bank Mandiri juga mampu terjaga solid di level 20,8% secara bank only.
Hal ini tak terlepas dari pertumbuhan kredit Bank Mandiri secara konsolidasi 16,5% yoy menjadi tercatat sebesar Rp1.672 triliun per Maret 2025. Capaian itu didorong oleh pertumbuhan positif baik di segmen wholesale maupun retail. Selain menjadi pendorong utama kinerja kredit, segmen wholesale juga menjadi bahan baku pertumbuhan segmen retail melalui ekosistemnya.
Dalam penyaluran kredit, Bank Mandiri terus fokus pada penyaluran kredit ke sektor-sektor prospektif dan resilien seperti infrastruktur, energi, ekosistem hilirisasi, makanan dan minuman. Hal ini menunjukkan komitmen kuat Bank Mandiri dalam mendukung pembangunan dan penyerapan tenaga kerja Nasional dan memperkuat ekonomi berbasis kerakyatan.
Pencapaian tersebut juga diikuti oleh pertumbuhan yang berkualitas. Hal ini tercermin dari rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL) secara bank only dapat dijaga di level 1,01% pada Maret 2025. Hal ini juga berdampak pada perbaikan dari sisi biaya kredit atau Cost of Credit (CoC) yang membaik ke level 0,71% per Maret 2025, dari periode tahun sebelumnya 0,99%.
“Dengan kepengurusan yang lebih kuat dan solid, kami optimistis dapat terus mengakselerasi kinerja dan memberikan kontribusi positif terhadap pemulihan dan pertumbuhan ekonomi nasional,” tutup Ossy.
Berita Terkait
- 
            
              Riduan Naik Jadi Dirut Bank Mandiri, Intip Rekam Jejaknya
 - 
            
              Profil Riduan, Dirut Baru Bank Mandiri Menggantikan Darmawan Junaidi
 - 
            
              Direksi Bank Mandiri Dirombak Hari Ini, Intip Bocoran Namanya
 - 
            
              Bank Mandiri Gelar RUPSLB Lagi Besok, Ada Apa Setelah Rombak Total Maret Lalu?
 - 
            
              Diaspora Bank Mandiri Dipercaya Duduki Posisi Strategis BUMN dan Pemerintahan
 
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 - 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
 - 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
 
Pilihan
- 
            
              Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
 - 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 
Terkini
- 
            
              Proyek Waste to Energy Jangan Hanya Akal-akalan dan Timbulkan Masalah Baru
 - 
            
              Geger Fraud Rp30 Miliar di Maybank Hingga Nasabah Meninggal Dunia, OJK: Kejadian Serius!
 - 
            
              Laba PT Timah Anjlok 33 Persen di Kuartal III 2025
 - 
            
              Kala Purbaya Ingin Rakyat Kaya
 - 
            
              Didesak Pensiun, Ini Daftar 20 PLTU Paling Berbahaya di Indonesia
 - 
            
              IHSG Berakhir Merosot Dipicu Aksi Jual Bersih Asing
 - 
            
              Riset: Penundaan Suntik Mati PLTU Justru Bahayakan 156 Ribu Jiwa dan Rugikan Negara Rp 1,822 T
 - 
            
              Rupiah Terkapar Lemah di Penutupan Hari Ini ke Level Rp 16.700 per USD
 - 
            
              Emiten Milik Sandiaga Uno SRTG Tekor Rp 2,43 Triliun di Kuartal III-2025
 - 
            
              Inflasi YoY Oktober 2,86 Persen, Mendagri: Masih Aman & Menyenangkan Produsen maupun Konsumen