Suara.com - PT Brantas Abipraya (Persero) terus memperkuat komitmennya dalam mendukung percepatan pembangunan infrastruktur Sumber Daya Air (SDA), salah satunya ditunjukkan dengan pengerjaan proyek pengendalian banjir di Sungai Wulan, Jawa Tengah, yaitu proyek CWP – 3DJK Wulan River Improvement Works Package III. Proyek ini juga sejalan dengan visi pembangunan nasional dalam Asta Cita untuk mendukung pembangunan berkelanjutan berbasis kepentingan rakyat, sebagai langkah strategis untuk mengatasi banjir yang kerap melanda di wilayah Kudus, Demak dan Jepara.
“Pengembangan Sungai Wulan ini merupakan upaya nyata Brantas Abipraya berkontribusi dalam mengatasi permasalahan banjir dan memberikan dampak besar terhadap sektor pertanian di wilayah sekitar. Adanya proyek ini pun nantinya berpotensi meningkatkan hasil panen padi dan palawija hingga 20-30%,” ujar Dian Sovana, Sekretaris Perusahaan Brantas Abipraya.
Ditambahkan Dian, proyek pengembangan Sungai Wulan ini bukan hanya proyek infrastruktur, tetapi juga merupakan investasi jangka panjang dalam ketahanan pangan daerah. Bukannya tanpa alasan, hal ini diyakini bahwa pengelolaan air yang lebih baik, banjir dapat dikendalikan dan sektor pertanian pun semakin kuat.
Proyek Pengembangan Sungai Wulan ini mulai dikerjakan Agustus 2024 dan ditargetkan tuntas pada Agustus 2026, dengan tanggul sepanjang 1.300 meter di zona 1. Pekerjaan dilakukan menggunakan metode segmentasi per 100 meter dan dirancang untuk diselesaikan dalam waktu sembilan bulan, termasuk tiga bulan musim hujan. Volume pekerjaan mencapai 116.570,83 m³ untuk galian kanan dan kiri sungai, dengan target produksi harian sebesar 560 m³ selama delapan jam kerja.
Akan menjadi solusi panjang untuk mengatasi banjir, dengan dilakukannya normalisasi alur sungai, pembangunan dan penguatan tanggul serta sistem drainase, dan pemasangan pintu air serta kanal pengalihan air. Selain itu, proyek ini difokuskan untuk mendukung pertanian, dengan perbaikan dan pembangunan jaringan irigasi dari aliran Sungai Wulan, penyediaan air untuk pertanian secara merata, terutama saat musim kemarau, serta pencegahan gagal panen akibat banjir. Adanya proyek ini juga merupakan upaya pelestarian lingkungan dengan rehabilitasi daerah alisran sungai (DAS), penanaman pohon dan edukasi masyarakat sekitar sungai untuk menjaga kelestarian lingkungan.
Sebagai bentuk inovasi pelaksanaan, Brantas Abipraya juga mengembangkan potensi pengalihan sebagian pekerjaan struktur menjadi pekerjaan tanah. Hal ini memungkinkan efisiensi waktu dan biaya dengan tetap menjaga kualitas pekerjaan sesuai standar. Penggunaan excavator long arm berponton menjadi salah satu solusi teknis untuk pengerukan di area sulit atau dengan akses terbatas.
Penanganan banjir Sungai Wulan ini diharapkan tidak hanya menanggulangi potensi bencana di masa mendatang, tetapi juga memperkuat ketahanan sosial-ekonomi masyarakat pesisir utara Jawa Tengah yang selama ini kerap terdampak oleh limpasan air sungai. Hal ini juga diwujudkan dari pembangunan infrastruktur yang baik dan lingkungan yang lebih aman di sekitar proyek juga dapat berkontribusi pada ekonomi lokal.
“Proyek pengendalian banjir Sungai Wulan ini tidak hanya bertujuan menyelesaikan persoalan banjir tahunan, tetapi juga menjadi bentuk kontribusi nyata Brantas Abipraya dalam pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan. Kami optimistis pekerjaan ini dapat selesai tepat waktu dan memberi manfaat langsung bagi masyarakat di Demak, Kudus, dan Jepara,” tutup Dian Sovana, Sekretaris Perusahaan Brantas Abipraya.***
Baca Juga: Dukung Pertumbuhan Ekonomi di Jawa Timur, Brantas Abipraya Kebut Proyek Tol Probowangi
Berita Terkait
-
Perkuat Ketahanan Pangan, DPD RI Dorong Ekspor Komoditas Pertanian Daerah ke Belarus
-
Dukung Pertumbuhan Ekonomi di Jawa Timur, Brantas Abipraya Kebut Proyek Tol Probowangi
-
Brantas Abipraya Bangun Bandara VVIP IKN, Siap Dukung Konektivitas dan Mobilitas Pemerintah
-
Dikunjungi Presiden Prancis, Ini Andil Brantas Abipraya Revitalisasi Borobudur
-
Brantas Abipraya Bangun Tanggul Pengaman Pantai NCICD, Cegah Rob di Jakarta
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Berapa Gaji Zinedine Zidane Jika Latih Timnas Indonesia?
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
Terkini
-
Saham GOTO: Saham Diburu Asing, Kabar Terbaru Merger Grab, dan Isu Pergantian CEO
-
IHSG Bisa Menguat Lagi Hari Ini, 6 Saham Ini Bisa Jadi Rekomendasi
-
COO Danantara Minta Publik Tak Khawatir Redenominasi: Sudah Dipikirkan dengan Baik
-
146 SPBU Pertamina Sudah Ditambahkan Etanol 5 Persen, Segera Lanjut Jadi 10 Persen
-
Desa BRILiaN dari BRI Jadi Pilar Pemerataan Ekonomi Nasional
-
Kementerian ESDM Berhati-hati Tangani Tambang Emas Ilegal di Mandalika
-
10 Kebiasaan Hedonisme yang Diam-Diam Menguras Dompet, Awas Bikin Gaji Langsung Lenyap!
-
Kementerian ESDM Alokasikan Anggaran Rp 4,35 Triliun untuk PLN
-
Trump Bagi-bagi Duit Rp 32 Juta ke Warganya, Dorong Harga Bitcoin Meroket?
-
Mengenal GrabModal Narik: Pinjaman untuk Driver yang Bisa Jeda Cicilan, Ini Syaratnya