Suara.com - PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk (SBMA) mencatatkan kinerja keuangan yang solid pada semester pertama tahun 2025, menunjukkan tren pertumbuhan yang positif.
Berdasarkan Laporan Keuangan Interim per 30 Juni 2025, Perseroan berhasil meningkatkan pendapatan, laba kotor, dan laba bersih dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Sepanjang enam bulan pertama 2025, SBMA membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 67,17 miliar. Angka ini meningkat 10,56 persen dari Rp 60,75 miliar yang dicatatkan pada periode yang sama tahun 2024.
Peningkatan pendapatan ini juga mendorong pertumbuhan laba kotor menjadi Rp 33.99 miliar, naik 10,37 persen dari Rp 30,80 miliar di semester I-2024.
Direktur Operasional SBMA, Julianto Setyoadji, mengungkapkan pendapatan PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk (SBMA) terbagi menjadi dua kategori utama, yaitu pendapatan produk dan pendapatan jasa. Untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2025, kontribusi pendapatan perusahaan adalah Pendapatan Produk Rp 65,39 miliar dan pendapatan jasa Rp 1,77 miliar.
Hal ini juga tidak terlepas dari arahan dan pandangan yang disampaikan komisaris Utama menjadi perusahaan yang terus berkembang dengan tetap memberikan pelayanan terbaik menjadi dasar operasional untuk terus tumbuh dan menjaga kepercayaan pelanggan. Perubahan juga ini dilakukan secara internal terhadap utilitas dan optimalisasi aset serta market force yang kuat. Sehingga wilayah sulit dengan sektor tambang/mining pada perusahaan yang telah memiliki IUP tetap mempercayakan kebutuhannya wilayah baru di Kalimantan Tengah.
“Eksistensi perusahaan yang kuat juga ini memberikan dampak adanya customer seperti PKT dan PT Badak yang telah menambah permintaan varian produk Liquid,” ujar Julianto dalam keterangannya, Senin (6/8/2025).
Selain Beberapa perusahaan besar yang menjadi pelanggan perseroan adalah PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA), PT Elnusa Tbk (ELSA), PT Sanggar Sarana Baja sebagai entitas dari PT ABM Investama Tbk (ABMM), PT Petrosea Tbk (PTRO), PT Pama Persada Nusantara yang merupakan bagian Group Astra, hingga PT Kaltim Prima Coal yang merupakan anak usaha dari PT Bumi Resources Tbk (BUMI).
Pendapatan jasa sendiri berasal dari jasa pengiriman barang di luar harga produk penjualan barang dagang dan pendapatan servis lainnya.
Baca Juga: Kinerja Solid BCA Syariah Semester I 2025: Aset Naik Jadi Rp17,6 Triliun, Laba Tumbuh Dua Digit
Kinerja positif ini semakin dipertegas dengan kenaikan laba bersih periode berjalan. Laba neto perusahaan melonjak 26,84 persen menjadi Rp 6,71 miliar pada 30 Juni 2025, meningkat dari Rp 5,29 miliar pada 30 Juni 2024. Hal ini juga tercermin pada laba per saham dasar yang naik menjadi Rp 7,22 dari sebelumnya Rp 5,70.
Selain peningkatan laba, Surya Biru Murni Acetylene (SBMA) juga berhasil memperkuat posisi keuangannya. Total aset perusahaan per 30 Juni 2025 mencapai Rp 290,45 miliar, meningkat 0,16 persen dari Rp 289,97 miliar pada 31 Desember 2024. Total ekuitas perusahaan juga menunjukkan pertumbuhan 2,95 persen, dari Rp 227,89 miliar pada akhir tahun 2024 menjadi Rp 234,61 miliar pada pertengahan tahun 2025.
“Laporan keuangan ini mencerminkan manajemen yang efektif dan operasional yang kuat, menempatkan SBMA pada posisi yang baik untuk melanjutkan tren pertumbuhan positif di paruh kedua tahun 2025,” pungkas Julianto.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
- 5 Mobil Bekas di Bawah 50 Juta Muat Banyak Keluarga, Murah tapi Mewah
Pilihan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Penuhi Syarat Jadi Raja, PB XIV Hangabehi Genap Salat Jumat 7 Kali di Masjid Agung
-
Satu Indonesia ke Jogja, Euforia Wisata Akhir Tahun dengan Embel-embel Murah Meriah
-
Harga Pangan Nasional Kompak Turun Usai Natal, Cabai hingga Bawang Merah Merosot Tajam
Terkini
-
Anggaran Dikembalikan Makin Banyak, Purbaya Kantongi Rp 10 Triliun Dana Kementerian Tak Terserap
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Purbaya Bicara Nasib Insentif Mobil Listrik Tahun Depan, Akui Penjualan Menurun di 2025
-
Stimulus Transportasi Nataru Meledak: Serapan Anggaran Kereta Api Tembus 83% dalam Sepekan!
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Purbaya Sebut Dana Badan Rehabilitasi Bencana Bersumber dari APBN
-
Purbaya Ogah Alihkan Dana MBG demi Atasi Bencana Banjir Sumatra
-
Penggunaan Keuangan Digital Meningkat, Volume Transaksi QRIS Tembus Rp1.092 Triliun
-
Tutup Tahun, 7 Bank RI Tumbang
-
Purbaya Pakai Uang Korupsi Sitaan Kejagung Rp 6,6 Triliun buat Tambal Defisit APBN