Suara.com - Badan Usaha Milik Negara (BUMN) kini mulai berlomba-lomba untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lewat pemberdayaan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Salah satu caranya, dengan meningkatkan kapasitas dan kualitas SDM UMKM agar bia naik kelas.
Hal ini yang dilakukan oleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) dengan memberikan pelatihan wirausaha untuk pelaku usaha di bidang fesyen, makanan dan minuman, serta kerajinan tangan di Rumah BUMN Yogyakarta.
Pelatihan yang merupakan bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) ini diikuti ratusan pelaku usaha lokal. Selama dua hari, peserta dibekali materi seputar pembangunan merek (branding) dan pengemasan produk (packaging) agar lebih menarik dan berdaya saing, baik di pasar domestik maupun internasional.
Corporate Secretary Waskita Karya, Ermy Puspa Yunita, mengatakan pentingnya dua kemampuan tersebut bagi UMKM agar mampu bersaing dan memperluas pasar.
"Kami berkomitmen turut serta dalam tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) Nomor 08 tentang Pertumbuhan Ekonomi dan Pekerjaan Yang Layak. Perseroan berupaya membantu para UMKM supaya dapat terus maju di kancah nasional maupun global, baik dalam skala bisnis, inovasi, maupun jangkauan pasar. Hal ini menjadi kesempatan bagi UMKM dalam meningkatkan kapasitas produksi untuk ekspor," ujarnya, seperti dikutip Rabu (13/8/2025).
Pelatihan menghadirkan dua narasumber berpengalaman, yakni Pendiri PT Agradaya Andhika Mahardika dan sociopreneur sekaligus inovator teknologi Bagas Sabda Dewantara. Tak hanya memberikan materi, perseroan juga akan memantau perkembangan usaha peserta selama tiga hingga enam bulan setelah pelatihan, termasuk pertumbuhan omzet.
"Pemantauan ini merupakan wujud kepedulian berkelanjutan Perseroan terhadap pengembangan UMKM. Sebagai BUMN Konstruksi yang telah berdiri lebih dari 64 tahun, Waskita tidak hanya fokus membangun infrastruktur tapi juga mendorong pemberdayaan masyarakat, menciptakan banyak lapangan kerja baru, dan berkontribusi dalam pemerataan ekonomi," imbuh Ermy.
UMKM disebut sebagai pilar penting perekonomian Indonesia, menyumbang lebih dari 60 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan menyerap hampir 97 persen tenaga kerja nasional.
Sebelumnya, Waskita juga menggelar pelatihan serupa di Rumah BUMN Surabaya dan memberikan pendampingan bagi UMKM di rest area Tol Pejagan–Pemalang dan Pemalang–Batang.
Baca Juga: Perombakan Besar Komisaris-Direksi, Aroma Ulama Awasi Laju Kinerja KAI
"Ke depannya, kami akan terus membantu UMKM agar usahanya terus berkembang sekaligus naik kelas. Langkah ini sejalan dengan target peningkatan rasio kewirausahaan nasional yang mencapai 3,6 persen pada 2029," pungkas Ermy.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Tahun 2025, Update Terbaru OJK Desember
-
Daftar Bank yang Tutup dan 'Bangkrut' Selama Tahun 2025
-
Pemerintah Kucurkan Bantuan Bencana Sumatra: Korban Banjir Terima Rp8 Juta hingga Hunian Sementara
-
Apa Itu MADAS? Ormas Madura Viral Pasca Kasus Usir Lansia di Surabaya
-
Investasi Semakin Mudah, BRI Hadirkan Fitur Reksa Dana di Super Apps BRImo
-
IPO SUPA Sukses Besar, Grup Emtek Mau Apa Lagi?
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
BUMN Infrastruktur Targetkan Bangun 15 Ribu Huntara untuk Pemulihan Sumatra
-
Menpar Akui Wisatawan Domestik ke Bali Turun saat Nataru 2025, Ini Penyebabnya
-
Pemerintah Klaim Upah di Kawasan Industri Sudah di Atas UMP, Dorong Skema Berbasis Produktivitas