Suara.com - India segera memboikot perusahaan atau merek dagang dari Amerika Serikat.
Lantaran Presiden Donald Trump memberlakukan tarif 50 persen pada barang impor dari India.
Hal ini menjadi langkah yang mengejutkan eksportir dan memicu ketegangan diplomatik antara New Delhi dan Washington.
Sehingga, beberapa merek ternama asal Amerika Serikat seperti McDonald’s, Coca-Cola, Amazon, dan Apple tengah menghadapi seruan boikot di India
Dilansir Telegraph, Rabu (13/8/2025), aksi boikot ini tentu bakal merugikan Amerika Serikat.
Sebab India yang merupakan negara terpadat di dunia adalah pasar utama bagi merek-merek Amerika yang telah berkembang pesat untuk menyasar basis konsumen kaya.
Apalagi, India juga salah satu negara pengguna WhatsApp Meta terbanyak.
Serta Domino's memiliki lebih banyak restoran daripada merek lain di negara ini.
Selain itu, minuman seperti Pepsi dan Coca-Cola sering mendominasi rak-rak toko.
Baca Juga: Orang Terkaya di Dunia Tiba-tiba Mau Gugat Apple, Ada Apa?
Lalu, orang-orang masih mengantre ketika toko Apple baru dibuka atau kafe Starbucks memberikan diskon.
Meskipun belum ada indikasi langsung penurunan penjualan, terdapat peningkatan suara di media sosial dan dunia maya untuk membeli produk local dan meninggalkan produk Amerika setelah Donald Trump memberlakukan tarif 50 persen untuk barang-barang dari India.
Seperti diketahui, mantan Duta Besar RI di WTO Gusmardi Bustami menilai poin-poin kesepakatan tarif impor yang disepakati Presiden Donald Trump dan Presiden Prabowo Subianto pada negosiasi pada 15 Juli 2025 masih memberatkan Indonesia.
Salah satunya Indonesia akan menghapus sekitar 99 persen hambatan tarif untuk berbagai produk industri, makanan, dan pertanian asal AS yang diekspor ke Indonesia.
Dia membeberkan dalam join statement Indonesia dan Amerika juga menentukan certificate of origin yang mana dokumen yang membuktikan asal suatu barang yang diekspor.
Persyaratan-persyaratan barang mau diekspor ke Amerika harus ada country of origin dalam menetapkan tarif.
Berita Terkait
-
Tarif Trump Berlaku 7 Agustus 2025, IHSG Borpotensi Merana Hingga Akhir Tahun
-
Rekomendasi iPhone Bekas 2025, Harganya Turun Hingga 90 Persen!
-
Penjualan iPhone Apple Tembus 3 Miliar Sejak Debut dari 2007
-
Trump Tebar Ancaman Tarif Impor, India Jadi Incaran Karena Dekat dengan 'BRICS'
-
IEU-CEPA Resmi Ditandatangani September, 80 Persen Lebih Produk RI Bebas Tarif
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
Terkini
-
BRI Resmi Jadi Mitra FC Barcelona, Nasabah Berkesempatan Liburan di Camp Nou
-
Purbaya Sentil BNPB karena Lelet Serap Anggaran Bencana, Dana Nganggur Masih Rp 1,51 T
-
Huntara Korban Banjir Aceh Tamiang Selesai Besok, Penghuni Dapat Listrik Gratis
-
Prospek Saham PANI Jelang Tahun 2026
-
Purbaya Klaim Dana Bantuan Banjir Sumatra Rp 268 Miliar Sudah Cair ke 3 Provinsi
-
Bisnis Tanpa Keamanan Siber Berbasis Use Case Makin Mudah Jadi Sasaran Kejahatan
-
Catatan Buruk Rupiah di 2025: Sempat Tembus Rp16.800, Menjadi Mata Uang Terlemah Kedua di Asia
-
Aplikasi GeoRIMA: Permudah Investor Lacak Sebaran Potensi Minerba dan Gas Bumi di Indonesia!
-
Dana Pengguna Indodax Hilang, Manajemen Buka Suara
-
Harga Pangan Merosot Jelang Akhir Tahun, Ini Daftarnya