Suara.com - Bank-bank Jerman memblokir pembayaran PayPal dengan total lebih dari 11,7 miliar dolar AS atau sekitar Rp 191 triliun.
Adapun, PayPal adalah aplikasi dan layanan pembayaran digital yang berasal dari Amerika Serikat.
Aksi pemblokiran ini karena kekhawatiran adanya penipuan pada transaksi yang mencurigakan.
Apalagi, perbankan menerima laporan mengenai pemberi pinjaman mendapatkan dana jutaan yang mencurigakan dari PayPal.
Dilansir CNN Internasional, Kamis (28/8/2025), karyawan perbankan yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan bahwa nilai pembayaran yang dihentikan oleh bank berkisar antara ratusan juta hingga miliaran Euro.
Apalagi, raksasa pembayaran digital ini memiliki sistem keamanan yang biasanya menyaring penipuan yang mencoba memeras uang dari bank.
Sehingga, membuat perbankan memblokir transaksi dari PayPal.
Adapun, Asosiasi Bank Tabungan dan Giro Jerman, yang mewakili lebih dari 300 bank tabungan lokal dan penyedia layanan keuangan, bahwa kasus debit langsung tanpa izin dari PayPal memiliki dampak signifikan pada transaksi pembayaran.
Termasuk di seluruh Eropa, dan khususnya di Jerman.
Baca Juga: Bank Indonesia Ungkap 2 Faktor Penting Ini Guncang Ekonomi Global!
Namun, seorang juru bicara PayPal Sueddeutsche Zeitung berdalih bahwa transaksi mencurigakan itu dikarenakan ada gangguan layanan.
Sehingga, banyak transaksi tertentu dari perbankan.
"Gangguan layanan yang memengaruhi transaksi tertentu dari mitra perbankan kami dan kemungkinan nasabah mereka, tetapi masalah tersebut kini telah terselesaikan," kata Juru Bicara PayPal Zeitang.
Gangguan layanan itu membuat aplikasi pembayaran tersebut mengirimkan debit langsung yang tidak diverifikasi ke bank.
"Kami segera mengidentifikasi penyebabnya dan bekerja sama erat dengan mitra perbankan kami untuk memastikan semua akun telah diperbarui," tandasnya.
Berita Terkait
-
Jadi Pesaing BSI, Ini Susunan Baru Direksi Bank Syariah Nasional
-
CEK FAKTA: Viral Biaya Admin Bulanan Bank Plat Merah Naik Usai Pemblokiran Rekening, Benarkah?
-
Lewat Pameran BRI, Pengusaha Muda Asal Bali Pasarkan Fashion dengan Sentuhan Digital
-
Suku Bunga BI Berpotensi Turun Lagi, BI Ungkap Syarat untuk Dorong Ekonomi
-
Modal Asing Kabur Rp52,99 Triliun, Rupiah Anjlok Tembus Level Psikologis Rp16.300
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Pilihan Ban Motor Bebas Licin, Solusi Aman dan Nyaman buat Musim Hujan
- 5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
- 5 Mobil Keluarga Bekas Kuat Tanjakan, Aman dan Nyaman Temani Jalan Jauh
- Cara Cek NIK KTP Apakah Terdaftar Bansos 2025? Ini Cara Mudahnya!
Pilihan
-
Tidak Ada Nasi di Rumah, Ibu di Makassar Mau Lempar Anak ke Kanal
-
Cuaca Semarang Hari Ini: Waspada Hujan Ringan, BMKG Ingatkan Puncak Musim Hujan Makin Dekat
-
Menkeu Purbaya Mau Bekukan Peran Bea Cukai dan Ganti dengan Perusahaan Asal Swiss
-
4 HP dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi Paling Murah, Cocok untuk Kantong Pelajar dan Mahasiswa
-
4 Rekomendasi HP Layar AMOLED Paling Murah Terbaru, Nyaman di Mata dan Cocok untuk Nonton Film
Terkini
-
Purbaya Yakin Demo Akan Berkurang, Bidik Pertumbuhan Ekonomi 6% Tahun Depan
-
Tingkatkan Ekonomi Masyarakat, Pegadaian dan Universitas Halu Oleo Berdayakan Pandai Besi Binongko
-
BTN Mau Masuk Bisnis Paylater Hingga Kredit Mobil-Motor Tahun Depan
-
Ratu Maxima Terkejut Ada Bank Terima Bayar KPR Lewat Sampah, Gimana Mekanismenya?
-
Promo Merchant BRI: Jangan Lewatkan Diskon 15% Tiket Planet Sports Run 2026, Catat Tanggalnya!
-
Rupiah Jeblok di Pembukaan Hari Ini
-
BTN Ungkap Risiko Jika SLIK Dihapus
-
IHSG Berbalik Menghijau di Jumat Pagi, Tapi Rawan Alami Koreksi
-
Hingga November, Penyaluran BLTS Capai 5,5 Juta Keluarga Penerima Manfaat
-
Riset CORE Sebut Ekonomi RI Bisa Lebih Buruk di 2026, Apa Pemicunya