Suara.com - Keluhan mengenai sulitnya mengembangkan usaha di Indonesia akibat skema ekspor barang yang ribet kembali mengemuka di Twitter atau X.
Viral video pelaku usaha mau ekspor sampel malah dipersulit. Video tersebut diunggah ulang oleh akun @TheCurut007.
Dalam video tersebut, tampak seorang lelaki mengatakan, ia hanya ingin mengirim sampel karet untuk bahan baku ban ke Rusia, bukan mau mengirim senjata AK 47 atau Uzi.
Namun, laki-laki tersebut mengeluhkan syarat yang ribet hingga mempertanyakan komitmen pemerintah dalam membantu UMKM untuk melebarkan sayap ke bisnis global.
Keribetan dimulai dengan urusan phytosanitary. Padahal dirinya hanya ingin mengirim sampel bukan mengirim satu kontainer.
Di samping cara urus yang ribet, biayanya pun disebut mahal. Kendati demikian, pria dalam video tersebut tidak menjelaskan secara detail nominal biayanya.
“Padahal cuma mau ngasih tahu pabrik di Rusia mereka cocok enggak sama produk kita. Kalau cocok pasti akan lanjut berkontainer-kontainer. Nah di situ enggak apa-apa pakai sertifikat yang banyak karena memang benar itu ekspor,” ujarnya lagi.
Usaha untuk mengurus sertifikasi itu dinilai tidak sepadan jika barang yang akan dikirimkan hanya berupa sampel seberat 10 kg. Terlebih, pengusaha tersebut telah mengantongi dokumen Letter of Intent (LoI) dan certificate of analysis yang bisa menjadi bukti legalitas.
Ia kembali menegaskan bahwa pengiriman hanya bermaksud mengirimkan barang dengan cara yang legal dan tidak melalui pasar gelap atau black market.
Baca Juga: Viral Emak-emak Jilbab Pink Tantang Aparat di Demo DPR, Pulang Cuma Senyum Ditanya Anaknya
Dalam video yang sama laki-laki itu mengeluhkan bagaimana ekspor bisa maju dengan birokrasi yang sulit. Dia membandingkan dengan impor produk China yang bisa dengan gampang membanjiri pasar Indonesia.
Apa Itu Phytosanitary?
Melansir situs perusahaan pangan, Panca Prima Wijaya, phytosanitary adalah sertifikat yang menyatakan bahwa suatu komoditas telah diinspeksi oleh pihak yang berwenang dan dinyatakan aman dari adanya hama dan patogen.
Sertifikasi phytosanitary juga dapat diartikan sebagai sertifikat ekspor. Sertifikat ini memfasilitasi dan memperlancar jalannya proses impor dan ekspor produk pertanian secara domestik maupun internasional.
Pihak pemberi sertifikat phytosanitary biasanya akan mengecek dan melakukan sertifikasi terhadap produk pertanian untuk memastikan apakah mereka telah memenuhi persyaratan kualitas yang ditetapkan oleh negara tujuan (penerima).
Sertifikat phytosanitary memiliki ketentuan yang telah ditetapkan oleh badan ekspor yang melakukan pengecekan terhadap kualitas produk yang diimpor atau diekspor.
Berita Terkait
-
4 Fakta Ahmad Sahroni Dicopot dari Kursi Pimpinan Komisi III DPR
-
Ojol Kena Gas Air Mata, Inul Daratista Ngamuk: Yang di Atas Mau Naik Gaji, di Bawah Mau Mati!
-
Heboh Video Ricuh di Polda Metro Jaya: Pengacara Publik Diusir Paksa saat Minta Anak-anak Dibebaskan
-
Viral Emak-emak Jilbab Pink Tantang Aparat di Demo DPR, Pulang Cuma Senyum Ditanya Anaknya
-
Heroik di Tengah Demo, Sosok Ibu Jilbab Pink Pulang ke Rumah dengan Ucapan yang Bikin Haru
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Mobil Keluarga Tahan Banting Anti Mogok, Mulai Rp 60 Jutaan
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Oktober: Klaim 16 Ribu Gems dan Pemain 110-113
- Makan Bergizi Gratis Berujung Petaka? Ratusan Siswa SMAN 1 Yogyakarta Keracunan Ayam Basi
- Jepang Berencana Keluar dari AFC, Timnas Indonesia Bakal Ikuti Jejaknya?
- Muncul Dugaan Kasus Trans7 vs Ponpes Lirboyo untuk Tutupi 4 Kasus Besar Ini
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
-
Kabar Gembira! Pemerintah Guyur BLT Ekstra Rp30 T, 17 Juta Keluarga Baru Kebagian Rezeki Akhir Tahun
Terkini
-
Guru Besar UGM Prof Nindyo Pramono: Kerugian BUMN Bukan Korupsi, Asal Penuhi Prinsip Ini
-
Pengusaha Logistik Catat Pengiriman Barang Besar Tumbuh Double Digit
-
Suara.com Gandeng Bank Jago, Ajak Guru Cerdas Kelola Finansial dan Antisipasi Hoaks di Era Digital
-
Siapa Pemilik Indonesia Investment Authority? Luhut Usul Dana Rp50 Triliun untuk INA
-
Ripple Labs Siapkan Dana Rp 16 Triliun untuk Borong XRP
-
OJK Catat Nilai Kerugian dari Scam Capai Rp 7 Triliun
-
Biodata dan Karier Thomas Sugiarto Oentoro, Resmi Jabat Wakil Direktur Garuda Indonesia
-
Menkeu Purbaya Beri Diskon PPN 6 Persen untuk Tiket Pesawat Domestik Kelas Ekonomi
-
Mampukah Stimulus BLT Gairahkan Ekonomi Akhir Tahun?
-
Ada BLT Rp300 Ribu Cair Bulan Ini, Siapa Saja yang Berhak Menerimanya?