Bisnis / Keuangan
Rabu, 10 September 2025 | 09:12 WIB
Layar menampilkan pergerakan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (30/12/2024). [ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/nym.]
Baca 10 detik
  • IHSG Dibuka Rebound Pada Perdagangan Rabu
  • IHSG Diproyeksi Bergerak Melemah
  • Reshuffe Kabinet Masih Hantui Pergerakan IHSG
[batas-kesimpulan]

Suara.com - Perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka rebound pada perdagangan awal Rabu, 10 September 2025. IHSG menghijau ke level 7.682.

Mengutip data Bursa Efek Indonesia, hingga pukul 09.03 WIB IHSG masih menguat ke level 7.670 atau naik 0,55 persen.

Pada perdagangan pada waktu itu, sebanyak 1,4 miliar saham diperdagangkan dengan nilai transaksi sebesar Rp 1,13 triliun, serta frekuensi sebanyak 102.300 kali.

Dalam perdagangan di waktu tersebut, sebanyak 284 saham bergerak naik, sedangkan 181 saham mengalami penurunan, dan 491 saham tidak mengalami pergerakan.

Pengunjung melintas dibawah layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (18/3/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]

Adapun, beberapa saham yang menjadi Top Gainers pada waktu itu diantaranya, AADI, ADES, BBCA, BMRI, BREN, BRPT, CDBK, DSSA, GGRM, IMPC, INDF, KONI.

Sementara saham-saham yang terdaftar top Looser di perdagangan waktu itu diantaranya, ANTM, ARCI, ASII, CITA, SMRY, DCII, DSNG, GEMS, INTP, MDKA, MYOH.

Proyeksi IHSG

IHSG berpotensi melanjutkan pelemahan pada perdagangan hari ini. Tekanan aksi jual asing diperkirakan masih membayangi, menyusul pengumuman reshuffle kabinet yang salah satunya mengganti posisi Menteri Keuangan.

Mengutip riset CGS International Sekuritas Indonesia, IHSG diperkirakan bergerak dalam rentang support di 7.520/7.410 dan resistance di 7.740/7.845.

Baca Juga: Saham Perbankan Rontok Setelah Sri Mulyani Dicopot, OJK Minta Investor Tidak Panik

"Aksi jual investor asing dalam jumlah yang cukup besar setelah pemerintah mengumumkan reshuffle kabinet, dimana salah satunya adalah penggantian Menteri Keuangan, diprediksi masih akan menjadi sentimen negatif untuk indeks harga saham gabungan," tulis CGS International Sekuritas Indonesia dalam riset harian.

Dengan kondisi tersebut, pelaku pasar disarankan tetap waspada terhadap volatilitas jangka pendek, sembari mencermati peluang akumulasi pada saham-saham pilihan yang dinilai memiliki prospek positif.

Load More