- Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan pemerintah tidak akan melakukan pemotongan anggaran.
- Purbaya memastikan arah kebijakan ke depan adalah menambah belanja negara, bukan mengetatkan ikat pinggang
- Menurutnya, dengan potensi pertumbuhan 6,5% dan realisasi masih di bawahnya, ruang untuk stimulus masih terbuka lebar
Suara.com - Setelah resmi dilantik, Menteri Keuangan baru Purbaya Yudhi Sadewa akhirnya tampil perdana di hadapan publik dan DPR.
Dalam penampilan pertamanya ini, ia langsung mengirimkan sebuah sinyal yang sangat kuat dan ditunggu-tunggu pasar yakni pemerintah tidak akan melakukan pemotongan anggaran dan justru akan menjalankan kebijakan fiskal yang ekspansif.
Pernyataan ini adalah jawaban atas kekhawatiran banyak pihak dan menjadi penanda dimulainya era baru dalam pengelolaan kas negara, yang berbeda dari pendekatan konservatif pendahulunya.
1. Laporan Pertama ke Presiden: Anggaran Masih Dinamis
Dalam konferensi pers usai bertemu Presiden Prabowo Subianto, Purbaya menjelaskan bahwa ia baru saja melaporkan hasil diskusi awal mengenai anggaran dengan DPR.
"Kita melaporkan hasil proses diskusi dengan anggaran dengan DPR. Itu aja. Tapi ini kan masih diputuskan di DPR, jadi angka-angka masih didiskusikan. Jadi belum putus," ujar Purbaya.
Ia bersikap sangat hati-hati, menegaskan bahwa semua detail, terutama soal potensi perubahan anggaran, masih dalam pembahasan.
"Saya belum bisa bicarakan karena masih didiskusikan dengan DPR," tambahnya.
2. Janji Kunci: "Tidak Akan Ada Pemotongan Lagi"
Baca Juga: Usai Dicopot Prabowo, Benarkah Sri Mulyani Adalah Menteri Keuangan Terlama?
Ketika didesak oleh wartawan mengenai kemungkinan adanya pemangkasan anggaran, Purbaya memberikan jawaban yang paling ditunggu-tunggu.
"Kita nggak akan pemotongan lagi," tegasnya.
Pernyataan singkat ini memiliki makna yang sangat besar. Ini adalah sinyal bahwa di bawah komandonya, Kementerian Keuangan akan cenderung menambah belanja untuk stimulus, bukan mengetatkan ikat pinggang.
"Kita akan cenderung memberi, menjalankan kebijakan fiskal yang mendorong pertumbuhan ekonomi," lanjutnya.
Ini secara langsung mengonfirmasi bahwa arah kebijakan fiskal akan sangat pro-pertumbuhan (pro-growth), sejalan dengan janji-janji kampanye Presiden Prabowo.
3. Mencegah Inflasi? "Ruang Kita Terbuka Lebar"
Berita Terkait
-
Usai Dicopot Prabowo, Benarkah Sri Mulyani Adalah Menteri Keuangan Terlama?
-
IHSG Tertekan, Rupiah Melemah, Pegiat ke Purbaya: Tugasmu Berat, Lawan Kesongonganmu
-
Menkeu Purbaya Tanggapi Ulah Anak yang Sebut Sri Mulyani 'Agen CIA': Dia Masih Kecil
-
Disindir DPR 'Boleh Koboy Asal Berisi', Menkeu Purbaya Sardewa Langsung Tunduk
-
Peter F Gontha Bongkor Sosok Asli Purbaya Yudhi Sadewa: Bukan Rotasi Kabinet Biasa!
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
Terkini
-
Meski Ada Israel, Airlangga Ngotot Indonesia Tetap Masuk Keanggotaan OECD
-
Harga Minyak Menguat Lagi: AS Bersiap Tambah Pencegatan Kapal Tanker Venezuela
-
Cara Mendapatkan Promo Shopee 12.12, Trik Jitu Biar Gak Kehabisan Diskon
-
Harga Tiket Pesawat Meroket Meski Pemerintah Bilang Ada Diskon Nataru, Apa yang Terjadi?
-
Progres Pemulihan Listrik Pasca-Bencana: Aceh 33 Persen
-
OJK Proses Izin Dua Calon Lembaga Bursa Aset Kripto, Siapa Saja?
-
Diminta OJK Perbanyak Porsi, Proyeksi Keuangan Hijau Bakal Naik pada 2026
-
Mentan Amran: Korban Bencana Sumatra Harus Dibantu, Negara Memanggil!
-
Rupiah Masuk Zona Hijau, Dolar Amerika Loyo ke Rp16.667
-
IHSG Bergerak 2 Arah di Awal Sesi Hari Ini, Tapi Cenderung Melemah