- Harga Emas Antam Merosot Tipis Jadi Rp 2.093.000 per Gram
- Harga Buyback Masih Dibanderol Rp 1.942.000 per Gram
- Emas Dunia Kembali Melonjak
Suara.com - Harga emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) pada hari Senin, 15 September 2025 untuk ukuran satu dibanderol di harga Rp 2.093.000 per gram.
Harga emas Antam itu turun Rp 2.000 dibandingkan hari Minggu, 14 September 2025 sebelumnya.
Sementara itu, harga Buyback (beli kembali) emas Antam dibanderol di harga Rp 1.942.000 per gram.
Harga buyback itu juga masih sama dibandingkan dengan harga buyback hari Minggu kemarin.
Seperti dilansir dari laman resmi Logam Mulia Antam, berikut adalah harga emas antam pada hari ini:
- Emas 0,5 Gram Rp 1.096.500
- Emas 1 Gram Rp 2.093.000
- Emas 2 gram Rp 4.164.000
- Emas 3 gram Rp 6.170.000
- Emas 5 gram Rp 10.240.000
- Emas 10 gram Rp 20.445.000
- Emas 25 gram Rp 50.937.000
- Emas 50 gram Rp 101.795.000
- Emas 100 gram Rp 203.512.000
- Emas 250 gram Rp 508.515.000
- Emas 500 gram Rp 1.016.820.000
- Emas 1.000 gram Rp 2.033.600.000
Harga Emas Dunia Melonjak
Harga emas dunia kembali menguat pada awal perdagangan sesi Asia, Senin (15/9/2025). Logam mulia dengan kode XAU/USD itu bergerak mendekati level USD 3.640 per troy ounce, seiring meningkatnya ekspektasi bahwa bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed), bakal memangkas suku bunga pekan ini.
Dilansir dari FXStreet, penguatan emas ditopang oleh melemahnya pasar tenaga kerja AS. Kondisi ini semakin memperkuat keyakinan pelaku pasar bahwa The Fed akan menurunkan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin dalam pertemuan kebijakan pada Rabu (17/9/2025).
Meski demikian, peluang pemangkasan lebih agresif hingga 50 basis poin tetap terbuka, di tengah tanda-tanda melambatnya pertumbuhan lapangan kerja di Negeri Paman Sam.
Baca Juga: Harga Emas Antam dan Galeri 24 di Pegadaian Hari Ini Naik!
Pasar global juga memperhitungkan tren penurunan suku bunga berlanjut hingga 2026 untuk meredam risiko resesi. Suku bunga rendah biasanya menjadi katalis positif bagi emas karena menurunkan biaya peluang memegang aset yang tidak memberikan imbal hasil tersebut.
"Pelemahan lapangan kerja dan inflasi yang tidak menentu... yang sudah diperhitungkan dengan keputusan The Fed untuk memangkas suku bunga, mendorong harga logam lebih tinggi karena ada risiko inflasi jangka panjang," ujar Daniel Pavilonis, Senior Market Strategist di RJO Futures, dikutip FXStreet.
Selain faktor kebijakan moneter, pasar juga menyoroti dinamika geopolitik. Perwakilan AS dan Tiongkok tengah menggelar pembicaraan tingkat tinggi di Madrid, dipimpin Menteri Keuangan AS Scott Bessent, Perwakilan Dagang Jamieson Greer, serta Wakil Perdana Menteri Tiongkok He Lifeng.
Hasil negosiasi dua ekonomi terbesar dunia itu akan dicermati pelaku pasar, sebab meredanya tensi perdagangan berpotensi meningkatkan sentimen risiko. Kondisi tersebut bisa menjadi tekanan bagi aset safe haven seperti emas.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 7 Mobil Bekas di Bawah Rp50 Juta untuk Anak Muda, Desain Timeless Anti Mati Gaya
- 7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah 50 Juta, Irit dan Bandel untuk Harian
- 5 Mobil Mungil 70 Jutaan untuk Libur Akhir Tahun: Cocok untuk Milenial, Gen-Z dan Keluarga Kecil
- 7 Sunscreen Mengandung Niacinamide untuk Mengurangi Flek Hitam, Semua di Bawah Rp60 Ribu
Pilihan
-
Trik Rahasia Belanja Kosmetik di 11.11, Biar Tetap Hemat dan Tetap Glowing
-
4 HP Memori 512 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer dan Konten Kreator
-
3 Rekomendasi HP Infinix 1 Jutaan, Speknya Setara Rp3 Jutaan
-
5 HP Layar AMOLED Paling Murah, Selalu Terang di Bawah Terik Matahari mulai Rp1 Jutaan
-
Harga Emas Naik Setelah Berturut-turut Anjlok, Cek Detail Emas di Pegadaian Hari Ini
Terkini
-
Ekonom Bongkar Strategi Perang Harga China, Rupanya Karena Upah Buruh Murah dan Dumping
-
Sosok Rahmad Pribadi: Dari Harvard Hingga Kini Bos Pupuk Indonesia
-
Laba SIG Tembus Rp114 Miliar di Tengah Lesunya Pasar Domestik
-
Sepekan, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1 Triliun
-
Laba Bank SMBC Indonesia Anjlok Jadi Rp1,74 Triliun
-
Produsen Indomie Kantongi Penjualan Rp90 Triliun
-
OJK Bongkar Maraknya Penipuan Digital, Banyak Pelaku Masih Berusia Muda
-
Bank Mega Syariah Catat Dana Kelolaan Wealth Management Tembus Rp 125 Miliar
-
Pertamina Tindak Lanjuti Keluhan Konsumen, Lemigas Beberkan Hasil Uji Pertalite di Jawa Timur
-
Naik Tips, OCBC Nisp Catat Laba Rp3,82 Triliun