Bisnis / Keuangan
Selasa, 16 September 2025 | 11:24 WIB
Ilustrasi emas. [Shutterstock]
Baca 10 detik
  • Kepemilikan emas oleh investor kaya Indonesia meningkat signifikan, menggantikan porsi uang tunai
  • Produk investasi populer meliputi emas fisik, deposito, dan investasi terkelola, dengan minat tinggi pada asuransi
  • Gen Z dan milenial lebih tertarik pada produk investasi baru dan tetap optimis meski ada kekhawatiran ekonomi
[batas-kesimpulan]

Suara.com - Laporan studi HSBC Affluent Investor Snapshot 2025 melaporkan, adanya pergeseran jenis investasi yang saat ini digandrungi oleh orang kaya, salah satunya pembelian emas yang saat ini terus meningkat.

Head of Networks Sales and Distribution HSBC Indonesia Sumirat Gandapraja mengatakan bahwa adanya kenaikan kepemilikan emas sebagai alat investasi.

Apalagi, emas merupakan aset safe haven.

“Tetapi melihat di sini ada kecenderungan bahwa Indonesia akhirnya mengurangi porsi cash, dan pindahnya mostly ke emas,” ujar Sumirat dalam acara Media Briefing: Survei HSBC Affluent Investor Snapshot 2025, Selasa (16/9/2025).

Kata dia, alokasi emas tersebut melonjak 12 poin persentase dibanding tahun sebelumnya.

Sedangkan, kepemilikan uang tunai pada investor affluent Indonesia menurun 6 poin persentase menjadi 19 persen dari portofolio.

"Tiga produk keuangan teratas yang saat ini dimiliki investor affluent Indonesia antara lain emas fisik (44 persen), deposito berjangka (33 persen), dan investasi terkelola (31 persen)," katanya.

Sementara itu, minat asuransi juga terus meningkat. Adapun produk asuransi seperti unit link mencapai 47 persen dan solusi keuangan terkelola 43 persen.

Minat terhadap produk-produk baru dan lebih kompleks seperti emas digital, multi-asset solutions, dan private market funds secara signifikan lebih tinggi di kalangan Gen Z dan milenial, menunjukkan selera risiko dan adopsi inovasi yang lebih besar.

Baca Juga: Ingin Cepat Punya Dana Pensiun, Generasi Z Mulai Masuk Kelompok Sandwich

"Terkait dengan prospek ekonomi, meski mayoritas responden khawatir soal biaya hidup dan ketidakpastian ekonomi, kalangan affluent Indonesia tetap optimis. Sebanyak 84 persen responden juga puas dengan kualitas hidup mereka, naik 2 poin persentase dari tahun lalu," jelasnya.

Selain itu, keyakinan mencapai tujuan keuangan pun tinggi di semua kelompok umur, dengan Gen Z dan milenial menunjukkan kepercayaan tertinggi, jauh melampaui rata-rata global.

Load More