-
IHSG ditutup melemah 0,04% pada sesi pertama perdagangan, meskipun sempat menguat dan kembali bergerak di zona hijau pada awal sesi kedua.
-
Pelemahan ini disebabkan oleh tekanan dari saham-saham berkapitalisasi besar (blue chip) seperti BBCA, BBRI, dan AMMN.
-
Meskipun demikian, pergerakan IHSG ditopang oleh penguatan signifikan di sektor Industri, Energi, dan Barang Baku, dengan saham-saham seperti IMPC dan BUMI menjadi pendorong utama.
Suara.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali perdagangan hari ini dengan pergerakan yang cenderung volatil.
Meskipun sempat menguat di awal sesi, indeks akhirnya ditutup di zona merah pada akhir sesi pertama, melemah tipis 0,04% atau 3,21 poin ke level 8.121,99.
Pergerakan ini kontras dengan Indeks LQ45 yang berhasil menguat 0,25% ke level 805,91, menunjukkan performa yang beragam di pasar.
Sepanjang sesi pagi, IHSG bergerak di rentang cukup lebar, dengan level tertinggi mencapai 8.169,02 dan terendah di 8.077,84.
Aktivitas perdagangan sangat ramai dengan total nilai transaksi mencapai Rp28,01 triliun dan volume perdagangan mencapai 36,69 miliar saham.
Pelemahan tipis IHSG pada sesi ini disebabkan oleh tekanan dari beberapa saham berkapitalisasi besar, meskipun sejumlah sektor menunjukkan performa yang positif.
Pada pembukaan IHSG sesi 2, indeks saham bergerak menguat dan kembali di zona hijau, pada poin kisaran 8.136.
Sektor Industri (IDXINDUS) menjadi yang paling perkasa, melonjak 2,88%, diikuti oleh Sektor Energi (IDXENER) yang naik 1,04%, dan Sektor Barang Baku (IDXBASIC) yang menguat 0,67%.
Di sektor Industri, saham-saham seperti IMPC (+12,37%), PIPA (+9,30%), dan MDRN (+9,09%) menjadi pendorong utama. Sementara itu, sektor Energi digerakkan oleh PTRO (+6,88%), BUMI (+5,00%), dan AADI (+4,48%).
Baca Juga: IHSG Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah, Saham-saham Rokok Jadi Pendorong
Meskipun demikian, IHSG tertahan oleh performa negatif dari saham-saham blue chip. Beberapa saham yang menjadi penekan utama indeks (top lagging movers) adalah BBCA (-0,95%), BBRI (-0,72%), AMMN (-1,74%), dan MDKA (-4,90%).
Sektor Infrastruktur (IDXINFRA), Teknologi (IDXTECH), dan Kesehatan (IDXHLTH) juga mengalami pelemahan, masing-masing turun 1,19%, 0,46%, dan 0,72%.
Saham Paling Aktif dan Berpengaruh
Dalam hal transaksi, BUMI menjadi saham paling aktif dari sisi nilai dan volume, menguat 5,00%. Saham ini juga masuk dalam jajaran top value bersama EMAS (+3,89%), PTRO (+6,88%), dan BRPT (+8,61%).
Di jajaran saham yang melonjak (top gainers), LPPS memimpin dengan kenaikan 31,52%, diikuti oleh GTRA (+25,00%) dan JARR (+24,71%). Di sisi lain, saham yang mengalami penurunan terdalam (top losers) antara lain SKBM (-14,81%), LIVE (-14,72%), dan SOTS (-10,04%).
Secara keseluruhan, pasar saham Indonesia menunjukkan pergerakan yang dinamis. Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS melemah tipis ke Rp16.653, sementara harga minyak mentah dunia jenis WTI naik ke $63,47 per barel.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
-
6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
Terkini
-
Untung Rugi Redenominasi Rupiah
-
54 SPBU Disanksi dan 3.500 Kendaraan Diblokir Pertamina Akibat Penyelewengan BBM
-
Harga Perak: Turun Tipis Dalam Sepekan, Harga Dunia Menguat
-
Gaji Pensiunan ASN, TNI Dan Polri Taspen Naik Tahun 2025: Cek Faktanya
-
AADI Tebar Dividen Interim Rp4,17 Triliun, Potensi Rp 536 per Saham: Cek Jadwalnya
-
Mengapresiasi Inovasi: Energi Penggerak Menuju Indonesia Emas 2045
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
Harga Emas Stabil di US$ 4.000, Apakah Bisa Tembus Level US$ 5.000?
-
Prediksi Bitcoin: Ada Proyeksi Anjlok US$ 56.000, Analis Yakin Sudah Capai Harga Bottom
-
Bocoran 13 IPO Saham Terbaru, Mayoritas Perusahaan Besar Sektor Energi