Suara.com - Saham EMAS milik PT Merdeka Gold Resources Tbk. resmi melantai di bursa saham, Selasa (23/ 9/ 2025). Di hari yang sama, saham EMAS langsung menyentuh Auto Rejection Atas (ARA), naik 720 poin ke harga 3.600 per saham.
Antrean pembelian saham EMAS pun tembus 4,4 juta lot. Pemegang saham EMAS terutama yang mengantongi mayoritas saham akan memperoleh keuntungan signifikan dari kondisi ini. Siapa saja pemegang saham EMAS terbesar?
PT Merdeka Copper Gold (MDKA) mengantongi 56,46 persen saham EMAS. Perusahaan ini memproduksi emas, perak, tembaga, dan mineral.
Mengutip keterangan resmi perusahaan, MDKA melepas 1,62 miliar saham baru atau setara 10 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh, dengan harga penawaran Rp2.880 per saham, sehingga berhasil menghimpun Rp4,66 triliun.
Dana hasil IPO, setelah dikurangi biaya emisi, akan digunakan untuk modal kerja anak perusahaan MDKA yang bergerak di bidang penambangan dan pengolahan emas, serta untuk pembayaran sebagian pinjaman.
Selama beberapa tahun terakhir, MDKA mencatat pertumbuhan pendapatan dan laba yang signifikan, didorong oleh diversifikasi ke bisnis nikel, termasuk penambangan dan pengolahan bijih nikel menjadi sejumlah produk turunannya.
Sosok di balik MDKA adalah keluarga Soerjadjaja. Mereka mengendalikan saham EMAS lewat PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG). Edwin Soeryadjaja diketahui menjadi Presiden Komisaris MDKA.
Edwin ditunjuk sebagai Presiden Komisaris Perseroan pada Juni 2016, setelah menjabat sebagai Wakil Presiden Komisaris Perseroan sejak 2014. Dia merupakan salah satu pebisnis nasional terkemuka dengan rekam jejak di bidang otomotif, pertambangan batu bara, perkebunan, perbankan, dan industri ritel.
Saat ini Edwin menjabat sebagai Presiden Komisaris di PT Saratoga Investama Sedaya Tbk, Presiden Komisaris di PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (dahulu bernama PT Adaro Energy Indonesia Tbk), Presiden Komisaris di PT Tower Bersama Infrastructure Tbk, dan Komisaris Utama di PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk.
Baca Juga: Menkeu Bakal Temui Pengusaha Rokok Bahas Cukai, Saham-saham 'Tembakau' Terbang
Edwin pernah mendapatkan penghargaan dari Ernst & Young sebagai Entrepreneur of the Year pada tahun 2010. Dari segi latar belakang pendidikan, konglomerat ini meraih gelar Sarjana bidang Administrasi Bisnis dari University of Southern California, AS (1974).
Sebagai informasi, PT Merdeka Copper Gold Tbk menghasilkan logam dan mineral.
Berkantor pusat di Jakarta, Merdeka mengeksplorasi, mengekstraksi, dan memproduksi emas, perak, tembaga, dan mineral lain melalui anak-anak perusahaan yang tersebar di tiga pulau di Indonesia.
Merdeka juga memiliki anak perusahaan di bidang jasa konstruksi pertambangan.
Dua operasi tambang yang dikelola Merdeka saat ini adalah Tambang Emas Tujuh Bukit di Banyuwangi, Jawa Timur; dan Tambang Tembaga Wetar di Pulau Wetar, Maluku Barat Daya.
Merdeka sedang mengembangkan sejumlah proyek penambangan antara lain Proyek Tembaga Tujuh Bukit yakni penambangan tembaga bawah tanah di Banyuwangi, yang merupakan salah satu cebakan tembaga terbesar di dunia namun belum dikembangkan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Sedan Bekas yang Jarang Rewel untuk Orang Tua
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- 5 Sepatu Lari Hoka Diskon 50% di Sports Station, Akhir Tahun Makin Hemat
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman Skechers Buat Jalan-Jalan, Cocok Buat Traveling dan Harian
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Transformasi Makin Cepat, Potensi Ekonomi Digital Bisa Tembus 360 Miliar Dolar AS
-
Pemerintah Bangun Pabrik Pupuk NPK Nitrat Pertama, Bisa Bikin Petani Bisa Hemat?
-
Kementerian ESDM Tambah Stok LPG di Sumut: Persentase Ketersedian Tembus 108 Persen
-
Simas Insurtech Bayar Klaim Asuransi Kendaraan Rp 1,3 Miliar ke Korban Banjir Sumatera
-
ESDM Ungkap Stok BBM di Sumbar Makin Meningkat, Tapi Akui Distribusi Masih Mandek
-
Total 117.301 Rekening Ditutup Imbas Penipuan, Nilai Kerugian Tembus Rp8,2 Triliun
-
Perhatian! Tiket Kereta Api Nataru Hampir Habis Terjual
-
Begini Update Kelistrikan di Aceh, Sudah Menyala Semua?
-
Libur Nataru, 348 Cabang BSI Siap Layani Nasabah
-
Cek Prediksi Keuangan Kamu Tahun Depan: Akan Lebih Cemerlang atau Makin Horor?