-
Pidato Prabowo di PBB bisa merangsang investasi asing masuk
-
Indonesia diperhitungkan dunia karena punya potensi pertumbuhan ekonomi tinggi
-
Pemerintah harus segera perbaiki birokrasi agar investor tidak lari
Suara.com - Pengusaha yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri (Kadin), menilai pidato Presiden RI Prabowo Subianto dalam Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Amerika Serikat bisa merangsang asing untuk berinvestasi.
Wakil Ketua Umum Bidang Analisis Kebijakan Makro Ekonomi Kadin, Aviliani, harapan ini setelah Indonesia memiliki posisi strategis sebagai negara berkembang dengan potensi pertumbuhan ekonomi tinggi.
Ia menjelaskan, Indonesia kini juga semakin diperhitungkan di kancah internasional
"Jadi, sebenarnya ini momentum baik. Kalau orang sudah dipercaya, mau minta apa saja pasti bisa," ujar Aviliani seperti dikutip, Kamis (25/9/2025).
Menurut Aviliani, pemerintah harus siap jika, memang diplomasi Presiden ini mengundang banyak investasi. Misalnya, dari aspek birokrasi maupun perizinan berusaha.
Birokrasi yang lambat dan prosedur yang rumit dinilai masih menjadi tantangan utama bagi Indonesia dalam memaksimalkan peluang global.
"Jangan sampai sudah dipercaya, ketika investor masuk ke Indonesia, banyak persoalan yang mereka akhirnya tidak jadi. Birokrasi ini menjadi masalah dari tahun ke tahun," imbuhnya.
Aviliani menuturkan, selain birokrasi, kondisi demografi juga jadi faktor yang menentukan pertumbuhan ekonomi. Pasalnya, jumlah penduduk usia produktif memengaruhi konsumsi dan investasi.
"Demografi sangat menentukan bagaimana perekonomian itu tumbuh, makanya kalau kita lihat yang bisa tumbuh 4-5 persen ke atas itu adalah negara berkembang. Negara-negara maju cenderung hanya sampai 2-3 persen,” imbuhnya.
Baca Juga: Bisnis Berdampak Indonesia Jadi Magnet Baru bagi Investor
Aviliani menyatakan, situasi sejumlah negara maju kini mengalami pertumbuhan konsumsi yang lambat akibat populasi menua, sehingga investasi juga cenderung menurun. Sebaliknya, negara-negara berkembang masih memiliki permintaan domestik yang kuat dan peluang investasi tinggi.
"Tidak ada orang yang mau berinvestasi ketika konsumsi turun. Nah, sekarang tinggal bagaimana kebijakan-kebijakan pemerintah itu bisa membuat investor tertarik masuk ke Indonesia," bebernya.
Sementara, Tenaga Ahli Utama Badan Komunikasi Pemerintah, Hamdan Hamedan, menggambarkan forum Sidang Majelis Umum PBB sebagai ‘Piala Dunia Diplomasi’, di mana kepala negara maupun kepala pemerintahan hadir untuk membawa solusi global.
Menurut Hamdan, Prabowo di Sidang Umum PBB menekankan pentingnya multilateralisme, ketahanan pangan, dan aksi nyata terhadap perubahan iklim sebagai bagian dari peran global Indonesia di kancah internasional. Hamdan menyebut isi pidato yang disampaikan oleh Prabowo mendapat simpati positif dari para peserta sidang yang hadir.
"Kalau kita lihat Sidang Umum PBB itu seperti piala dunia diplomasi. Kepala pemerintahan dan kepala negara hadir, bukan untuk melihat siapa yang mencetak gol paling banyak, tapi yang datang dan bisa membawa solusi," pungkas dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- Pembangunan Satu Koperasi Merah Putih Butuh Dana Rp 2,5 Miliar, Dari Mana Sumbernya?
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
-
6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
Terkini
-
Harga Perak: Turun Tipis Dalam Sepekan, Harga Dunia Menguat
-
Gaji Pensiunan ASN, TNI Dan Polri Taspen Naik Tahun 2025: Cek Faktanya
-
AADI Tebar Dividen Interim Rp4,17 Triliun, Potensi Rp 536 per Saham: Cek Jadwalnya
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
Harga Emas Stabil di US$ 4.000, Apakah Bisa Tembus Level US$ 5.000?
-
Prediksi Bitcoin: Ada Proyeksi Anjlok US$ 56.000, Analis Yakin Sudah Capai Harga Bottom
-
Bocoran 13 IPO Saham Terbaru, Mayoritas Perusahaan Besar Sektor Energi
-
MEDC Kini Bagian dari OGMP 2.0, Apa Pengaruhnya
-
Industri Pelayaran Ikut Kontribusi ke Ekonomi RI, Serap Jutaan Tenaga Kerja
-
Emiten CGAS Torehkan Laba Bersih Rp 9,89 Miliar Hingga Kuartal III-2025