- Nilai tukar rupiah turun lagi sebesar 43 poin di Jumat pagi.
- Mata uang lain di Asia bergerak fluktuatif.
- BI akan berusaha menjaga nilai tukar rupiah dengan semua instrumen.
Suara.com - Nilai tukar rupiah masih belum menunjukkan tanda pemulihan selama sepekan ini. Berdasarkan data Bloomberg Jumat pagi (26/9/2025) pada pukul 09.55 WIB di pasar spot exchange, Rupiah hari ini turun lagi sebesar 43 poin (0,15 persen) ke level Rp 16.774 per dolar AS.
Sedangkan, mata uang Asia bervariasi ada yang naik dan turun seperti rupiah. Di antaranya, Peso Filipina minus 0,45 persen, yuan China turun 0,03 persen, dan yen Jepang naik 0,06 persen.
Lalu,nilai tukar dolar AS menguat terhadap ringgit Malaysia 0,28 persen,Taiwan 0,34 persen dan melemah won Korea Selatan 0,13 persen. Selain itu, mata uang utama negara maju bergerak fluktuatif.
Poundsterling Inggris misalnya menguat 0,01 persen, euro Eropa menguat 005 persen, franc Swiss turun 0,01 persen, dolar Australia naik 0,03 persen, dan dolar Kanada plus 0,01 persen.
Sebelumnya rupiah ditutup di posisi Rp16.749 per dolar Amerika Serikat (AS) di perdagangan pasar spot pada Kamis sore (25/9/2025). Mata uang Garuda turun 64 poin atau minus 0,39 persen.
Sebelumnya, Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan pihaknya terus menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. Untuk itu, BI terus menggunakan seluruh instrumen untuk menjaga mata uang garuda tetap stabil.
Perry mengatakan akan menggunakan seluruh instrumen yang ada secara bold, baik di pasar domestik melalui instrumen spot, DNDF. Lalu pembelian SBN di pasar sekunder, maupun di pasar luar negeri di Asia, Eropa, dan Amerika secara terus menerus, melalui intervensi NDF
"Bank Indonesia yakin bahwa seluruh upaya yang dilakukan dapat menstabilkan nilai tukar rupiah, sesuai nilai fundamentalnya,"imbuhnya.
Bank Indonesia juga mengajak seluruh pelaku pasar untuk turut bersama-sama menjaga iklim pasar keuangan yang kondusif. Tentunya, BI terus bekerjasama dalam menjaga nilai tukar rupiah.
Baca Juga: BI Sebut Ekonomi Indonesia Hanya Sanggup Tumbuh 5,1 Persen Tahun Ini
"Sehingga, stabilitas nilai tukar Rupiah dapat tercapai dengan baik," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
-
Toyota Investasi Bioetanol Rp 2,5 T di Lampung, Bahlil: Semakin Banyak, Semakin Bagus!
-
Gagal Total di Timnas Indonesia, Kluivert Diincar Juara Liga Champions 4 Kali
-
Rupiah Tembus Rp 16.700 tapi Ada Kabar Baik dari Dalam Negeri
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Naik!
Terkini
-
Tips Mendapatkan Kredit Tanpa Agunan, Apa Saja Syaratnya?
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
-
Apa Itu Reversal Rekening? Penyebab dan Cara Mengatasinya
-
Danai Proyek Peternakan Ayam Rp 20 Triliun, Danantara Mau Lapor ke DPR
-
Alasan Danantara Mau Biayai Pembangunan Peternakan Rp 20 Triliun
-
Rupiah Diprediksi Menguat, Analis Ungkap Efek Besar Akhir Shutdown AS ke Indonesia
-
Toyota Investasi Bioetanol Rp 2,5 T di Lampung, Bahlil: Semakin Banyak, Semakin Bagus!
-
Strategi Menabung untuk Pendidikan Anak: Panduan Lengkap untuk Orang Tua Bijak
-
Soal Utang Kereta Cepat, COO Danantara: Kami Tanggung Jawab Operasional
-
Merger 3 Anak Perusahaan Pertamina, Ditargetkan Rampung 1 Januari 2026