- BI menggunakan seluruh instrumen yang tersedia untuk menjaga nilai tukar rupiah.
-
Rupiah ditutup di posisi Rp16.749 per dolar AS pada Kamis kemarin, turun 64 poin.
-
BI mengajak seluruh pelaku pasar untuk turut bersama-sama menjaga iklim pasar keuangan yang kondusif.
Suara.com - Bank Indonesia terus bekerja keras, menggunakan seluruh instrumen yang tersedia untuk menjaga nilai tukar rupiah yang terus melemah dalam beberapa pekan terakhir.
Gubernur BI Perry Warjiyo bahkan mengatakan pihaknya akan secara bold menggunakan seluruh instrumen yang ada, baik di pasar domestik melalui instrumen spot, domestic non deliverable forward (DNDF), pembelian Surat Berharga Negara (SBN) di pasar sekunder maupun luar negeri di Asia, Eropa, dan Amerika secara terus menerus, melalui intervensi Non Deliverable Forward (NDF).
"Bank Indonesia yakin bahwa seluruh upaya yang dilakukan dapat menstabilkan nilai tukar rupiah, sesuai nilai fundamentalnya," katanya dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat (26/9/2025).
Bank Indonesia juga mengajak seluruh pelaku pasar untuk turut bersama-sama menjaga iklim pasar keuangan yang kondusif. Tentunya, BI terus bekerjasama dalam menjaga nilai tukar rupiah.
"Sehingga, stabilitas nilai tukar rupiah dapat tercapai dengan baik," tegas dia.
Sebelumnya rupiah ditutup di posisi Rp16.749 per dolar Amerika Serikat (AS) di perdagangan pasar spot pada Kamis (25/9/2025).
Mata uang Garuda turun 64 poin atau minus 0,39 persen. Sedangkan, Dolar Hong Kong naik 0,13 persen, peso Filipina turun 0,19 persen, dan yen Jepang naik 0,15 persen.
Ringgit Malaysia juga turun tipis 0,01 persen, dolar Singapura naik 0,02 persen, won Korea Selatan naik 0,25 persen, dan baht Thailand turun 0,25 persen.
Baca Juga: Rupiah Terkapar, Ini Daftar Nilai Tukar Rupiah di 8 Bank
Berita Terkait
-
IHSG Runtuh Setelah Cetak Rekor, Volatilitas Pasar Menguji Mental Investor
-
Rupiah Terus Ambruk, Kebijakan Menkeu Purbaya Jadi Biang Kerok?
-
Rupiah Diramal Meloyo ke Level Rp 17.000, Ini Pemicunya
-
Pertumbuhan Ekonomi Maluku Utara Tembus 32 Persen, BI Ungkap Rahasianya
-
Penyebab Rupiah Loyo Hingga ke Level Rp 16.700 per USD
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
- 5 Mobil Bekas di Bawah 50 Juta Muat Banyak Keluarga, Murah tapi Mewah
Pilihan
-
Penuhi Syarat Jadi Raja, PB XIV Hangabehi Genap Salat Jumat 7 Kali di Masjid Agung
-
Satu Indonesia ke Jogja, Euforia Wisata Akhir Tahun dengan Embel-embel Murah Meriah
-
Harga Pangan Nasional Kompak Turun Usai Natal, Cabai hingga Bawang Merah Merosot Tajam
-
7 Langkah Investasi Reksa Dana untuk Kelola Gaji UMR agar Tetap Bertumbuh
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
Terkini
-
Purbaya Ogah Alihkan Dana MBG demi Atasi Bencana Banjir Sumatra
-
Penggunaan Keuangan Digital Meningkat, Volume Transaksi QRIS Tembus Rp1.092 Triliun
-
Tutup Tahun, 7 Bank RI Tumbang
-
Purbaya Pakai Uang Korupsi Sitaan Kejagung Rp 6,6 Triliun buat Tambal Defisit APBN
-
Industri Pulp & Kertas RI Tembus Ekspor USD 8 Miliar, Kemenperin Bilang Begini
-
OJK Gandeng KSEI Permudah Izin Reksadana, Apa Untungnya?
-
Dari Ibu Rumah Tangga Biasa, Peni Sulap Dusun Terpencil Jadi Pusat Keuangan Berkat AgenBRILink
-
98 Persen Jaringan BSI Agen di Aceh Pulih dan Kembali Beroperasi Layani Masyarakat
-
Harga Pangan Nasional Kompak Turun Usai Natal, Cabai hingga Bawang Merah Merosot Tajam
-
Harga Emas Antam Naik ke Rp2.589.000 per Gram pada Jumat Ini