-
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa berkomitmen memantau ketat pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG), termasuk dengan mengerahkan aparat Kemenkeu di daerah untuk turun langsung ke lapangan.
-
Proyeksi anggaran MBG tahun ini turun signifikan menjadi Rp99 triliun, lebih rendah dari alokasi awal, karena BGN membatalkan rencana tambahan Rp50 triliun karena pertimbangan kapasitas serapan.
-
Menkeu Purbaya akan mengevaluasi menyeluruh program ini pada akhir Oktober dan menegaskan akan menambah atau memotong alokasi dana berdasarkan tingkat serapan anggaran yang teruji di lapangan.
Suara.com - Pemerintah melalui Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengambil sikap tegas terkait program strategis Makan Bergizi Gratis (MBG).
Di tengah sorotan publik, terutama setelah menyeruak isu dugaan dapur fiktif dalam laporan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), Menkeu Purbaya menegaskan komitmennya untuk memantau ketat penyerapan anggaran program yang dikelola oleh Badan Gizi Nasional (BGN).
Usai bertemu dengan Kepala BGN, Dadan Hindayana, di Jakarta pada Jumat (26/9/2025), Purbaya menyatakan pengawasan tidak hanya dilakukan dari kantor pusat, tetapi juga melibatkan aparat Kementerian Keuangan (Kemenkeu) di daerah untuk turun langsung ke lapangan.
“Saya akan monitor di lapangan seperti apa. Nanti akhir Oktober saya akan ke sini lagi,” ujar Purbaya.
Ia menekankan bahwa langkah pengawalan ketat ini bukan bertujuan mencari kesalahan, melainkan memastikan pelaksanaan program benar-benar berdampak positif bagi masyarakat dan memiliki akuntabilitas yang terjaga.
Anggaran MBG Tahun Ini Turun Signifikan
Dalam pertemuan tersebut, Kepala BGN Dadan Hindayana memberikan konfirmasi mengenai perubahan proyeksi anggaran untuk program MBG tahun ini.
Pemerintah kini memperkirakan hanya akan menghabiskan Rp99 triliun untuk program makanan gratis, angka yang jauh lebih rendah dari alokasi awal yang sempat diperkirakan mencapai Rp171 triliun.
Dadan menjelaskan bahwa pembatalan rencana tambahan anggaran sebesar Rp50 triliun disebabkan oleh pertimbangan kapasitas serapan yang tidak memungkinkan untuk angka sebesar itu.
Baca Juga: Istana Cabut kartu Liputan Wartawan Usai Tanya MBG ke Prabowo, Dewan Pers: Hormati UU Pers!
Oleh karena itu, anggaran yang diproyeksikan terserap tahun ini adalah pagu awal BGN sebesar Rp71 triliun ditambah potensi tambahan (top-up) sebesar Rp28 triliun, sehingga totalnya mencapai Rp99 triliun.
Meskipun terjadi pemangkasan proyeksi, Dadan optimistis dengan kinerja serapan anggaran MBG.
Hingga September 2025, serapan dana telah mencapai Rp19,3 triliun, bahkan melampaui target bulanan yang ditetapkan seharusnya berakhir pada akhir September.
Menkeu Purbaya menjadwalkan evaluasi menyeluruh program MBG pada akhir Oktober 2025. Hasil dari pemantauan ketat tersebut akan menjadi dasar penentuan kebijakan anggaran ke depan, yaitu apakah pemerintah akan menambah, mempertahankan, atau bahkan memangkas alokasi dana MBG.
“Kalau betul bisa nyerap, ya kita kasih tambah, kalau nggak, ya kita potong,” tegas Purbaya.
Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk menjaga disiplin fiskal sekaligus memastikan bahwa dana besar yang digelontorkan untuk MBG benar-benar memberikan efek pengganda (multiplier effect) terhadap perekonomian daerah.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Daftar Pemegang Saham BUMI Terbesar, Dua Keluarga Konglomerat Masih Mendominasi
-
Tips dan Cara Memulai Investasi Reksa Dana dari Nol, Aman untuk Pemula!
-
Danantara Janji Kembalikan Layanan Premium Garuda Indonesia
-
Strategi Bibit Jaga Investor Pasar Modal Terhindar dari Investasi Bodong
-
ESDM Ungkap Alasan Sumber Listrik RI Mayoritas dari Batu Bara
-
Program Loyalitas Kolaborasi Citilink dan BCA: Reward BCA Kini Bisa Dikonversi Jadi LinkMiles
-
IHSG Berbalik Loyo di Perdagangan Kamis Sore, Simak Saham-saham yang Cuan
-
COO Danantara Tampik Indofarma Bukan PHK Karyawan, Tapi Restrukturisasi
-
COO Danantara Yakin Garuda Indonesia Bisa Kembali Untung di Kuartal III-2026
-
Panik Uang di ATM Mendadak Hilang? Segera Lakukan 5 Hal Ini