Bisnis / Keuangan
Senin, 29 September 2025 | 16:49 WIB
Pekerja beraktivitas dengan latar belakang layar pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta Selatan, Senin (21/2/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]
Baca 10 detik
  •    IHSG ditutup menguat 0,30 persen di 8.123, didorong rupiah perkasa

  •    Ekspektasi The Fed turunkan suku bunga AS dorong pergerakan IHSG

  •    Saham basic materials menguat, teknologi koreksi; volume jual dominan 

Suara.com - Pergerakan Indek Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup masih menghijau ke level 8.123 atau naik 0,30 persen pada perdagangan Senin, 29 September 2025.

Phintraco Sekuritas dalam riset hariannya mengemukakan, penguatan IHSG ini terdorong dari keperkasaan nilai tukar rupiah pada hari ini.

"Hal ini, seiring dengan pelemahan USD index akibat ekspektasi penurunan suku bunga The Fed dan potensi government shutdown di AS," tulis Phintraco Sekuritas seperti dikutip, Senin (29/9/2025).

Pekerja melintas di depan layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (16/4/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]

Sedangkan, dari luar negeri, sentimen ekspetasi penurunan suku bunga Bank Sentral AS atau The Fed pada tahun ini sert inflasi AS yang maish sesuai perkiraan mendorong IHSG bergerak naik.

Ekspektasi ini telah mendorong kenaikan harga emas mencapai level tertinggi baru, sehingga kembali mendorong penguatan saham-saham terkait.

Adapun, saham sektor basic materials membukukan penguatan terbesar, sebaliknya saham sektor teknologi mengalami koreksi terbesar.

Secara teknikal, indikator Stochastic RSI bergerak ke arah pivot dan histogram positif MACD mulai melandai. Sedangkan volume jual lebih mendominasi.

Namun IHSG masih bertahan di atas level MA5. Sehingga IHSG diperkirakan akan bergerak mixed pada kisaran 8070-8170 pada perdagangan Selasa (30/9).

Baca Juga: Harga MBMA Meroket di Tengah Ekspansi Smelter

Load More