-
IHSG dibuka menguat 0,50% ke level 8.139,58 pada awal pekan.
-
Penguatan didominasi sentimen beli dengan 612 saham naik dan transaksi Rp3,16 triliun.
-
Investor menantikan rilis data ekonomi domestik dan global sebagai katalis utama pergerakan.
Suara.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) membuka perdagangan awal pekan dengan performa impresif, Senin (29/9/2025).
Indeks komposit langsung melesat 40,24 poin atau setara 0,50%, membawa IHSG menembus level 8.139,58 pada awal sesi.
Gairah investor terlihat jelas sejak menit-menit awal perdagangan. Data menunjukkan 612 saham berhasil menguat, sementara hanya 44 saham yang terkoreksi.
Di sisi lain, 296 saham lainnya terpantau stagnan, mengonfirmasi dominasi sentimen beli yang kuat di pasar.
Volume perdagangan pun signifikan, mencapai 6,04 miliar saham dengan nilai transaksi Rp3,16 triliun di awal sesi.
Frekuensi transaksi yang tinggi menandakan minat pelaku pasar yang besar untuk kembali masuk ke pasar saham.
Kombinasi Sentimen Fundamental dan Sinyal Teknikal
Penguatan IHSG pagi ini ditopang oleh dua pilar Utama, yakni optimisme terhadap rilis data ekonomi dan konfirmasi dari analisis teknikal.
| Top Gainers (LQ45) | Kenaikan | Top Losers (LQ45) | Penurunan |
| PT Map Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA) | +3,85% | PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) | -3,17% |
| PT Barito Pacific Tbk (BRPT) | +3,52% | PT Adaro Adalan Indonesia Tbk (AADI) | -2,62% |
| PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) | +3,45% | PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) | -2,19% |
Dari sisi fundamental, investor tengah menantikan rilis sejumlah data ekonomi penting. Dari dalam negeri, data inflasi September, PMI Manufaktur, serta neraca perdagangan Agustus dari BPS menjadi fokus utama.
Baca Juga: IHSG Menguat Senin Pagi, Tapi Diproyeksikan Anjlok
Sementara dari panggung global, data tenaga kerja AS, PMI manufaktur Tiongkok, dan hasil pertemuan OPEC menjadi katalis yang ditunggu.
Optimisme ini diperkuat oleh sinyal dari analisis teknikal.
Tim riset dari Reliance Sekuritas menyoroti pola bullish yang terbentuk pada grafik pergerakan IHSG.
"Secara teknikal, candle terakhir IHSG berbentuk bullish harami, berhasil menembus MA5, indikator MACD golden cross. Dengan demikian, IHSG hari ini diprediksi penguatan," tulis tim riset Reliance Sekuritas dalam laporannya.
Mereka memproyeksikan IHSG akan bergerak pada rentang support 8.040 dan resistance di kisaran 8.146.
Pola bullish harami yang disebutkan merupakan sinyal teknikal yang sering diartikan sebagai potensi pembalikan arah menuju tren penguatan, menambah kepercayaan diri investor untuk melakukan aksi beli.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Pertumbuhan Kredit Kuat dan DPK Meningkat, Fungsi Intermediasi Bank Mandiri Solid di Akhir Tahun
-
Saham-saham yang Cum Date 29 Desember, Siap Bagikan Dividen Jumbo
-
BRI Peduli Salurkan 5.000 Paket Sembako di Ciampea
-
Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
-
Harga Emas Diprediksi Makin Naik Tahun 2026, Faktor 'Perang' Jadi Kunci
-
La Suntu Tastio, UMKM Binaan BRI yang Angkat Tradisi Lewat Produk Tas Tenun
-
Pasca Akusisi, Emiten Properti Milik Pengusahan Indonesia Ini Bagikan Dividen
-
Harga Emas Kompak Meroket: Galeri24 dan UBS di Pegadaian Naik Signifikan!
-
Pabrik Chip Semikonduktor TSMC Ikut Terdampak Gempa Magnitudo 7 di Taiwan
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Tahun 2025, Update Terbaru OJK Desember