- Wall Street kembali menguat (S&P 500 +0,34% mencapai rekor tertinggi) karena pasar bertaruh shutdown Pemerintah AS hanya akan berlangsung singkat.
- IHSG kembali melemah 0,21% dengan net sell asing mendekati Rp1 Triliun. Analis memperkirakan IHSG berpeluang rebound hari ini, dengan support krusial di 8000 dan target resistance di 8060-8100.
Suara.com - Pasar global menunjukkan optimisme yang kontras dengan kondisi politik di Amerika Serikat.
Meskipun Pemerintah AS resmi mengalami shutdown (penutupan) setelah Senat gagal meloloskan rancangan belanja sementara, Wall Street justru ditutup menguat pada perdagangan Rabu (1/10/2025) atau Kamis dini hari.
Pelaku pasar bertaruh bahwa penutupan pemerintah kali ini hanya akan berlangsung singkat dan tidak akan menimbulkan dampak signifikan terhadap perekonomian secara luas.
Indeks S&P 500 naik 0,34% dan berhasil mencatatkan rekor tertinggi sepanjang masa (all time high). Nasdaq Composite menguat 0,42%, sementara Dow Jones Industrial Average naik tipis 0,09%.
Di tengah optimisme bursa AS, investor tetap mencermati risiko lain, termasuk pelemahan pasar tenaga kerja (data ADP menunjukkan tenaga kerja sektor swasta menyusut 32 ribu, jauh di bawah ekspektasi), ancaman inflasi, dan valuasi saham yang tinggi.
Dampak langsung dari shutdown adalah pembatalan rilis laporan ketenagakerjaan penting, nonfarm payrolls, yang seharusnya dijadwalkan akhir pekan ini.
IHSG Terus Tertekan Jual Asing
Berbeda dengan euforia di Wall Street, pergerakan di pasar domestik, khususnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), masih diwarnai tekanan jual.
IHSG kemarin ditutup kembali melemah tipis 0,21%, dengan investor asing mencatatkan jual bersih (net sell) yang masif, mencapai sekitar Rp998 Miliar atau nyaris Rp1 Triliun.
Baca Juga: Permata Bank Rombak Jajaran Direksi: Eks CIO HSBC India Jadi Amunisi Baru!
Aksi jual asing ini berfokus pada saham-saham blue chip yang menjadi penopang indeks, terutama BBCA, BBRI, ARCI, BBNI, dan PTRO.
Konsistensi net sell asing dalam beberapa hari terakhir menjadi faktor utama yang menahan laju penguatan IHSG.
Sementara itu, bursa Asia bergerak beragam (mixed). Indeks Nikkei 225 Jepang dan Topix melemah setelah Bank of Japan (BOJ) merilis survei Tankan yang menunjukkan sentimen bisnis manufaktur, meskipun naik, namun lebih rendah dari ekspektasi.
Di sisi lain, Kospi Korea Selatan, FTSE Straits Singapura, dan FTSE Malay KLCI justru mencatatkan penguatan.
Potensi Rebound dengan Support Kritis 8000
Secara teknikal, tekanan jual yang terjadi dalam dua hari terakhir membawa IHSG berada di posisi yang krusial. Analis melihat bahwa IHSG hari ini, Kamis (2/10/2024), berpotensi mengalami technical rebound.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini: Antam Naik Lagi Jadi Rp 2.338.000, UBS di Pegadaian Cetak Rekor!
-
Puluhan Siswa SD di Agam Diduga Keracunan MBG, Sekda: Dapurnya Sama!
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
Terkini
-
Bank Indonesia Bakal Evaluasi Skema Bagi Beban dengan Pemerintah, Buat Biayai Program Prabowo
-
Harga Emas Hari Ini: Antam Naik Lagi Jadi Rp 2.338.000, UBS di Pegadaian Cetak Rekor!
-
JIEP Gencar Perkuat Integritas, Terapkan Sistem Anti Penyuapan Ketat
-
Kilang Minyak Dumai Kebakaran, Pertamina: Tak Ada Korban Jiwa
-
Booming Perumahan 2025-2029: Prabowo Genjot Subsidi, Apa Saja Dampaknya?
-
Vivo Akui Stok Sudah Habis, Tapi BBM Pertamina Punya Kandungan yang Tak Bisa Diterima
-
BRI Buka Akses Global untuk UMKM di Halal Indo 2025
-
Purbaya Mau Temui CEO Danantara usai 'Semprot' Pertamina Malas Bangun Kilang Minyak
-
Pemerintah Tambah Stimulus Ekonomi Kuartal IV 2025, Sasar 30 juta Keluarga Penerima Manfaat
-
Purbaya Ngotot Sidak Acak Rokok Ilegal di Jalur Hijau: Kalau Ketahuan, Awas!