-
Penipuan investasi dan pinjol ilegal masih marak di Indonesia.
-
Modus penipuan makin canggih, termasuk gunakan akun centang biru.
-
OJK imbau masyarakat pilih investasi yang legal dan logis
Suara.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan, masih banyak masyarakat Indonesia yang terkena penipuan investasi di sektor keuangan.
Hal itu terjadi di sektor investasi saham maupun pinjaman online (Pinjol).
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi mengatakan, banyak modus yang digunakan pelaku dalam menjerat korban ke penipuan online.
"Dalam beberapa kasus terakhir, itu merek berbagai kasus investasi ilegal dan juga pinjaman online, atau saat ini yang sering kita sebut dengan pinjaman daring atau pindar, yang menimbulkan keresahan dan kerugian besar bagi masyarakat," jelasnya dalam kuliah umum di Aceh secara virtual, Jumat (3/10/2025).
Kata dia, penipuan ini cukup meresahkan masyarakat Indonesia.
Apalagi, modusnya ada yang menggunakan akun centang biru di media sosial dalam menawarkan investasi bodong.
" Tentunya ini sangat meresahkan dan juga mulai dari penagihan pinjaman, ancaman, penipuan,bergedok akun centang biru di media sosial, hingga juga modus skema ponsi dan binari option seperti kasus BINOWO yang merugikan hingga ratusan miliar rupiah," terang Inarno Djajadi.
Dia menyarankan agar masyarakat mewaspadai modus yang biasanya dilakukan oleh pelaku.
Apalagi, banyak korban yang mudah ditawari untung cepat dalam berinvestasi yang akhirnya terjerat investasi bodong.
Baca Juga: Waduh, Investor Muda yang FOMO Main Saham Bakal Alami Kerugian
"Maraknya kasus ini menunjukkan bahwa masyarakat mudah tergiur oleh iming-iming keuntungan cepat tanpa memahami risiko dan legalitasnya," imbuhnya.
Untuk itu, investasi yang aman menggunakan prinsip 2 L yaitu legal dan logis.
Hal itu bisa membuat keuntungan didapatkan dan mendapatkan imbal hasil sesuai dengan investasi yang dipilih.
"Kenapa logis? Pastikan bahwa keuntungan atau imbal hasil yang dijanjikan itu masuk akal dan realistis. Jangan kita ngambil berdasarkan janji-janji manis dengan janji return yang sangat tinggi," tandasnya.
Berita Terkait
-
OJK Catat Likuiditas Bank 'Banjir' Usai Guyuran Dana Rp200 Triliun dari Menkeu
-
DPR 'Sentil' Menkeu Purbaya, Sebut Kebijakan Rp200 Triliun Cuma Jadi Beban Bank & Rugikan Rakyat!
-
Rilis Aturan Baru, OJK Minta Bank Laporkan Keuangan Transparan
-
Kucuran Dana Rp 200 Triliun Berpotensi Bikin Kredit Macet, OJK: Tidak Ada yang Dikorbankan
-
OJK Akui Mayoritas Bank Revisi Target Jadi Lebih Konservatif, Ekonomi Belum Menentu?
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Evakuasi Ponpes Al-Khoziny: Nihil Tanda Kehidupan, Alat Berat Dikerahkan Diirigi Tangis
-
Statistik Brutal Dean James: Bek Timnas Indonesia Jadi Pahlawan Go Ahead Eagles di Liga Europa
-
Harga Emas Antam Stagnan, Hari Ini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
-
Poin-poin Utama UU BUMN: Resmi Disahkan DPR RI, Selamat Tinggal Kementerian BUMN
-
LPS soal Indeks Situasi Saat Ini: Orang Miskin RI Mengelus Dada
Terkini
-
Waduh, Investor Muda yang FOMO Main Saham Bakal Alami Kerugian
-
Geger Pasar Modal! Saham DADA Dilirik 'Raksasa' Investasi Global
-
5 Fakta Dugaan Penggelapan Uang Rp 30 Miliar yang Seret Maybank Indonesia
-
OJK Pastikan Investasi Saham Bukan Masuk Judi, Ini Faktanya
-
Harga Bahan Pokok Tinggi, Tabungan Kelas Menengah Makin Menipis
-
Transaksi AgenBRILink Tembus Rp1.145 Triliun, BRI Genjot Inklusi Keuangan
-
BRI Percepat Penyaluran KPR FLPP untuk Dukung Program Perumahan Nasional
-
Harga Emas Antam Stagnan, Hari Ini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
-
Poin-poin Utama UU BUMN: Resmi Disahkan DPR RI, Selamat Tinggal Kementerian BUMN
-
Transisi Energi Bukan Sekadar Teknologi, Tapi Edukasi Generasi Muda