-
IHSG tutup 8.166, melemah 0,04 persen dipicu aksi profit taking
-
Koreksi IHSG didorong Indeks Keyakinan Konsumen September yang turun
-
Waspadai potensi bearish divergence dan sinyal momentum beli melemah
Suara.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup memerah pada perdagangan, Rabu 8 Oktober 2025. Padahal, pada awal perdagangan IHSG sempat menyentuh level 8.200.
IHSG ditutup di level 8.166 atau turun 0,04 persen, setelah sempat mencapai level intraday tertinggi baru di 8.224, dan sempat menyentuh level terendah di 8.044 pada perdagangan Rabu.
Phintraco Sekuritas Indonesia dalam riset hariannya, menyebut koreksi IHSG yang terjadi hari ini ditengariai oleh aksi ambil untung atau profit taking investor terhadap beberapa saham konglomerasi yang telah mendorong penguatan indeks selama dua hari perdagangan sebelumnya, yang sempat memicu terjadinya panic selling.
"Faktor negatif juga berasal dari Indeks Keyakinan Konsumen Indonesia bulan September yang turun pada level 115 dari 117,2 di Agustus 2025. Ini merupakan level terendah sejak April 2022, di mana lima dari enam sub indeks mengalami penurunan," ujarnya Phintraco Sekuritas.
Pergerakan IHSG hari ini juga dipengaruhi oleh, rencana pemerintah dari Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa berencana akan kembali menarik dana pemerintah atau Saldo Anggaran Lebih (SAL) di Bank Indonesia senilai Rp 70 triliun.
Dana tersebut akan ditempatkan sebagian di Bank Pembangunan Daerah (BPD), seperti Bank Jakarta dan Bank Jatim dengan kisaran nilai Rp 10-20 triliun.
Secara teknikal, waspadai potensi Bearish Divergence antara IHSG dan MACD. Stochastic RSI berada di area pivot dan mengarah ke bawah, mengindikasikan momentum jangka pendek melemah, yang didukung oleh melemahnya volume beli.
Garis A/D cenderung menurun, yang menunjukkan adanya tekanan distribusi atau aksi profit taking. Namun IHSG masih mampu bertahan di atas level MA5 dan MA20, yang mengindikasikan belum terjadi pembalikan tren secara keseluruhan.
"Perlu diwaspadai Bolinger Bands yang mulai menyempit, mengindikasikan potensi ada pergerakan besar ke depannya," tulis Phintraco Sekuritas.
Baca Juga: Daftar Emiten Saham yang Fokus pada Bisnis Pengelolaan Sampah
Berita Terkait
Terpopuler
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Rekomendasi Bedak Two Way Cake untuk Kondangan, Tahan Lama Seharian
- 5 Rangkaian Skincare Murah untuk Ibu Rumah Tangga Atasi Flek Hitam, Mulai Rp8 Ribuan
- 5 Rekomendasi Sepatu Lari Selain Asics Nimbus untuk Daily Trainer yang Empuk
- 5 Powder Foundation Paling Bagus untuk Pekerja, Tak Perlu Bolak-balik Touch Up
Pilihan
-
10 City Car Bekas untuk Mengatasi Selap-Selip di Kemacetan bagi Pengguna Berbudget Rp70 Juta
-
PSSI Butuh Uang Rp 500 Miliar Tiap Tahun, Dari Mana Sumber Duitnya?
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
Terkini
-
BLT Kesra Cair Berapa Kali Tahun 2025? Ini Update Terkini dari Pemerintah
-
Bank-Pindar Mulai Kolaborasi Suntik Akses Kredit ke UMKM Lewat Teknologi Canggih
-
Intip Bahan Baku dan Pembentukan Energi Terbarukan Biomassa, Apa Merusak Lingkungan?
-
Laba BRMS Diprediksi Melejit, Target Harga Saham Meningkat
-
Biaya Haji Turun, OJK Minta Bank Jemput Bola Jaring Nasabah
-
Jaring Investor AS, MedcoEnergi (MEDC) Resmi Diperdagangkan di OTCQX
-
BUMN Dapen Jamin Transparansi Pengelolaan Dana
-
MNC Bank-Nobu Batal Kawin, OJK: Harapannya Tetap Fokus Target Pertumbuhan
-
BRI Manajemen Investasi Catatkan KIK EBA Syariah Perdana di Indonesia
-
Daftar Rincian Diskon Tarif Transportasi untuk Libur Akhir Tahun