Bisnis / Makro
Rabu, 08 Oktober 2025 | 20:11 WIB
Ilustrasi pupuk bersubsidi. (Dok: Kementan)

Suara.com - Kementerian Pertanian (Kementan) terus memperkuat kebijakan penyaluran pupuk subsidi agar penyalurannya semakin tepat sasaran, mudah diakses, dan mendukung peningkatan produksi pangan nasional.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam berbagai kesempatan menyampaikan bahwa pemerintah terus berkomitmen menjaga ketersediaan pupuk bersubsidi bagi petani.

“Pupuk bersubsidi harus benar-benar dirasakan manfaatnya oleh petani yang berhak. Pemerintah menjamin ketersediaan pupuk dengan memperkuat sistem e-RDKK agar perencanaan dan distribusi lebih tepat serta transparan,” ujar Amran.

Menanggapi hal tersebut, anggota Komisi IV DPR RI dari Daerah Pemilihan Aceh, T.A. Khalid, menyampaikan dukungan penuh terhadap kebijakan pupuk subsidi tersebut. Ia menilai langkah Kementan sudah tepat, serta mengingatkan bahwa perencanaan kebutuhan pupuk harus dilakukan dengan cermat karena data e-RDKK menjadi kunci utama dalam memastikan penyaluran pupuk tepat sasaran.

“Kebijakan pupuk subsidi ini sudah sangat baik, terus kita awasi dan perbaiki perencanaannya. Administrasi jangan sampai salah, e-RDKK harus benar-benar diinput sesuai kebutuhan di lapangan. Data yang tepat akan menentukan keberhasilan penyaluran pupuk,” tegas T.A. Khalid, Selasa (7/10/2025).

Ia juga mendorong seluruh pihak di Aceh untuk mengoptimalkan penyerapan pupuk subsidi, mengingat alokasi yang tersedia saat ini dipastikan mencukupi hingga Desember. Menjelang musim tanam Oktober–Maret (OKMAR), ia berharap para petani segera melakukan penebusan pupuk subsidi yang telah disiapkan pemerintah agar kebutuhan pemupukan dapat terpenuhi tepat waktu dan tidak menghambat proses tanam.

“Pemerintahan Pak Prabowo sangat fokus terhadap ketahanan pangan. Saya ingin Aceh menjadi lumbung pangan nasional. Maka semua pihak harus berkoordinasi mulai dari pemerintah daerah, penyuluh, kios, hingga kelompok tani, agar tidak ada pupuk yang tersisa. Mari benahi bersama dari sisi administrasi dan lapangan,” ujar Khalid.

Ia menambahkan, Aceh memiliki potensi besar sebagai sentra produksi tanaman. Dengan dukungan sarana produksi yang cukup, pendampingan penyuluh, serta penyaluran pupuk yang tertib, daerah ini bisa berkontribusi signifikan terhadap visi Indonesia sebagai lumbung pangan dunia.

“Saya bangga kepada petani Aceh yang terus bersemangat. Pemerintah pusat sudah hadir melalui kebijakan pupuk subsidi ini, sekarang saatnya kita memastikan pelaksanaannya benar-benar dirasakan di tingkat petani,” lanjutnya.

Baca Juga: Kementan Kaji Penerapan Label SNI untuk Klinik Hewan

Sementara itu, Sukri, seorang petani dari Desa Glee Gogo, Kecamatan Padang Tiji, Kabupaten Pidie, mengaku dirinya sudah merasakan langsung kemudahan dalam menebus pupuk subsidi tahun ini.

“Saya rencana akan mulai tanam di awal November, akhir Oktober ini mulai olah lahan. Pupuk akan saya tebus segera. Alhamdulillah sekarang mudah, dan saya membeli dengan harga sesuai HET. Kuota saya juga aman dan sesuai dengan kebutuhan,” ungkap Sukri.

Menurut Khalid, pengakuan seperti yang disampaikan Sukri menunjukkan bahwa kebijakan pupuk subsidi semakin membaik di lapangan. Ia berharap praktik baik tersebut bisa diperluas ke seluruh kabupaten di Aceh.

“Inilah yang kita harapkan petani mudah menebus pupuk, harga sesuai HET, dan ketersediaan mencukupi. Dengan sinergi dan kerja bersama, Aceh akan benar-benar menjadi lumbung pangan nasional,” tutupnya. ***

Load More