-
Menteri ESDM Bahlil soroti tantangan energi, butuh gaya yang berbeda
-
Bahlil sebut butuh orang lapangan tangani energi dengan pola terbaik
-
Ia ambil contoh Blok Masela, mangkrak 26 tahun kini berhasil diatasi
Suara.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia kini menjadi sosok yang paling disorot oleh publik. Bahkan, omongannya hingga gerak tubuhnya sering menjadi bahan gunjingan para netizen di media sosial hingga viral.
Ketika berpidato di acara Investor Daily Summit 2025 di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Kamis kemarin, Bahlil awalnya berbicara soal tantang besar di sektor energi, di mana solusinya bukan hanya dengan menyenangkan semua orang, tetapi dengan gaya yang berbeda.
"Memang mengelola energi kita nggak bisa dengan hanya wajah yang disukai semua orang. Harus ada gaya-gaya, ya gitu deh. Nanti viral lagi kalau saya ngomong di sini. Soalnya, bahaya sekali. Jangankan mulut, tangan pun bisa viral soalnya," kata Bahlil diiringi tawa para peserta.
Ia menegaskan, sebagai Menteri ESDM, dirinya harus menguasai kondisi di lapangan, sehingga tahu apa yang dihadapi. Selain itu, Bahlil menyebut, jangan menyamakan suatu wilayah dengan satu solusi saja.
"Pemain-pemain itu yang bisa hadapi, hanyalah orang yang biasa bermain atau berkawan sama pemain. Nah, di sini, yang mungkin selama ini, ya slowly, ikuti maumu terus, maumu terus, datang orang Papua agak susah kalau tidak sesuai dengan aturan, dan pola-pola main yang terbaik untuk rakyat bangsa dan negara," imbuhnya.
Bahlil mengambil contoh saat dirinya mengambil alih proyek gas Blok Masela sebelumnya dikelola perusahaan Jepang, Inpex yang mangkrak lebih dari 20 tahun.
"Jadi, sudah 26 tahun tidak jalan-jalan. Kita butuh gas. Begitu saya masuk, sekalipun backingan-nya kuat, saya izin Bapak Presiden, saya membuat surat peringatan," ujarnya.
Untuk diketahui, Bahlil sempat menampilkan gestur yang viral di media sosial. Gestur itu di mana dirinya menyenggol paha Menteri Investasi sekaligus CEO Danantara, Rosan Roeslani dalam kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke kawasan smelter PT Tinindo Internusa di Pangkalpinang, Senin (6/10/2025).
Kala itu, ketika Prabowo berbicara soal kerugian negara Rp 300 triliun akibat tambang ilegal yang telah disita dan diserahkan kepada PT Timah Tbk.
Baca Juga: Kejar Amerika soal Listrik Panas Bumi, Bahlil Targetkan 500 MW Terpasang di 2027
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah Tahan Seharian Tanpa Cas, Cocok untuk Gamer dan Movie Marathon
-
5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
-
Hari Ini Bookbuilding, Ini Jeroan Keuangan Superbank yang Mau IPO
-
Profil Superbank (SUPA): IPO Saham, Harga, Prospek, Laporan Keuangan, dan Jadwal
-
Jelang Nataru, BPH Migas Pastikan Ketersediaan Pertalite Aman!
Terkini
-
Gaji Petani Kakao Indonesia Bisa Tembus Rp 10 Juta per Bulan, Ini Rahasianya
-
Premini: Akun Keuangan Digital Terverifikasi untuk Remaja 13 - 17 Tahun Hasil Inovasi DANA
-
Faber Instrument Hadirkan Inovasi Audio Kayu Jati Melalui Ekosistem BRI UMKM EXPO(RT)
-
Menperin Sebut Investasi Asing Menguat ke Industri Manufaktur
-
Purbaya Temui Bahlil, Bahas Potensi Kekurangan LPG 3Kg Jelang Nataru
-
Kemenkeu Siapkan Peremajaan Lahan Kakao 5.000 Hektar di 2026
-
Target Produksi Minyak 1 Juta Barel per Hari di 2029, ESDM Ajak Investor Garap 108 Cekungan Migas
-
Profil Ira Puspadewi yang Dapat Rehabilitasi Prabowo usai Divonis 4,5 Tahun Penjara.
-
Mentan Soroti Jalur Tikus Usai Tuding Impor Beras Ilegal di Sabang dan Batam
-
Kabar Skema PPPK Paruh Waktu Dihapus Permanen! Siapa yang Paling Terdampak?