- Proyek PSN PIK 2 milik Aguan resmi dicoret pemerintahan Presiden Prabowo.
- Hal tersebut tertuang dalam Permenko Nomor 16 Tahun 2025 yang baru ditetapkan pada 24 September 2025.
- Proyek yang sebelumnya digadang-gadang sebagai destinasi pariwisata berbasis hijau dengan nilai investasi fantastis, kini tak lagi menyandang status strategis.
Suara.com - Proyek pengembangan megah Pantai Indah Kapuk 2 (PIK 2) Tropical Coastland milik konglomerat Sugianto Kusuma alias Aguan resmi dicoret dari daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) oleh pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Penghapusan ini tertuang dalam Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 16 Tahun 2025 yang baru ditetapkan pada 24 September 2025. Proyek yang sebelumnya digadang-gadang sebagai destinasi pariwisata berbasis hijau dengan nilai investasi fantastis, kini tak lagi menyandang status strategis.
Proyek PIK 2 Tropical Coastland sebelumnya disahkan sebagai PSN pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ia baru masuk dalam daftar PSN sektor pariwisata pada 9 Oktober 2024.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto pada Maret 2024 pernah menjelaskan, proyek seluas 1.756 hektare di Banten ini bertujuan untuk meningkatkan daya tarik wisatawan dan berfokus pada konsep hijau, termasuk mengakomodasi Kawasan Wisata Mangrove.
"Proyek dengan nilai investasi sekitar Rp65 triliun ini diharapkan dapat menyerap sekitar 6.235 tenaga kerja langsung dan 13.550 tenaga kerja sebagai efek pengganda," kata Airlangga saat itu.
Menariknya, meskipun status PSN biasanya membantu memuluskan perizinan, proyek PIK 2 Tropical Coastland memang dibiayai sepenuhnya dengan dana non-APBN atau tanpa menggunakan uang negara.
Dalam beleid Permenko No. 16/2025, proyek yang sebelumnya berada di nomor urut 226 itu kini hanya tercantum keterangan: "Dihapus."
Meskipun alasan detail penghapusan belum diungkap secara resmi oleh pemerintah, keputusan mencoret proyek Rp65 triliun ini menimbulkan spekulasi. Hal ini mengindikasikan adanya peninjauan ulang yang ketat terhadap daftar PSN di bawah Kabinet Merah Putih, fokus pada proyek-proyek yang benar-benar dianggap esensial dan strategis sesuai prioritas pembangunan yang baru.
Baca Juga: Survei Kepuasan Tinggi, Profesor LIPI Soroti Geng Solo dan Menteri 'Nilai Merah' di Kabinet Prabowo
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
Terkini
-
Dorong Digitalisasi Tata Kelola Legal Berbasis AI, Telkom Luncurkan TELIS 2.0
-
Jaya Real Property (JRPT) Siapkan Dana Rp 100 Miliar untuk Buyback Saham
-
Di Tengah Krisis Energi Dunia, Otomasi Jadi Tameng Baru Ketahanan Listrik Global
-
IHSG Menguat Tipis di Sesi I, Tarif Trump ke China Jadi Pemicu
-
Ekonom: Freeport Buka Peluang Baru bagi Papua
-
Menegakkan Prinsip Islamic Finance dalam Pengelolaan Zakat dan Wakaf
-
Mahendra Siregar Heran Ada Pergadaian Ilegal di Dekat Kantor OJK
-
Waspada! OJK Blokir 2.422 Nomor Kontak Debt Collector dan 22.993 Nomor Penipu
-
CBRE Punya Hubungan dengan Emiten RAJA? Ini Penjelasan dan Klarifikasinya
-
Cermati Fintech Group dan Privy Gelar Sesi Edukasi Finansial Mengenai Kebebasan Keuangan