Bisnis / Ekopol
Rabu, 15 Oktober 2025 | 08:23 WIB
Andry Rajoelina [Facebook/Official Andry Rajoelina]
Baca 10 detik
  • Presiden Madagaskar Andry Rajoelina dilaporkan melarikan diri dari negaranya menggunakan pesawat militer Prancis di tengah gelombang demonstrasi besar-besaran yang dipimpin oleh Generasi Z.
  • Setelah Rajoelina kabur dan Majelis Nasional memakzulkannya, unit militer elit CAPSAT yang dipimpin Kolonel Michael Randrianirina langsung merebut kekuasaan pada Selasa (14/10/2025).
  • Rajoelina diduga memiliki paspor Perancis.

Suara.com - Madagaskar dilanda krisis politik signifikan menyusul berita kaburnya Presiden Andry Rajoelina dari negaranya.

Keputusan ini diambil di tengah meningkatnya gelombang demonstrasi yang dipimpin oleh kaum muda atau Generasi Z, yang awalnya memprotes kekurangan listrik dan air, tetapi kemudian meluas menjadi ketidakpuasan terhadap kondisi kehidupan secara keseluruhan.

Pemimpin oposisi di parlemen, Siteny Randrianasoloniaiko, mengonfirmasi kepada Reuters bahwa Rajoelina meninggalkan Madagaskar pada Minggu (12/10/2025) menggunakan pesawat militer Prancis.

Kepergian ini terjadi setelah sejumlah unit militer dilaporkan membelot dan bergabung dengan para pengunjuk rasa.

"Kami menghubungi staf kepresidenan, dan mereka mengonfirmasi bahwa dia telah meninggalkan negara ini,” ujar Randrianasoloniaiko, dikutip via France 24.

Melalui pidato yang disiarkan di halaman Facebook resminya pada Senin (13/10/2025) malam, Rajoelina mengklaim bahwa ia berpindah ke lokasi yang aman demi keselamatannya sendiri.

Ia menolak mengungkap lokasi keberadaannya, meski ia diyakini kabur ke Prancis. Rajoelina menegaskan tidak akan "membiarkan Madagaskar dihancurkan," namun ia menolak untuk mengumumkan pengunduran dirinya.

Situasi politik memuncak pada Selasa (14/10/2025) waktu setempat. Setelah berminggu-minggu kerusuhan yang semakin disertai kekerasan, Majelis Nasional (Parlemen) Madagaskar mengambil tindakan drastis dengan memakzulkan Presiden Andry Rajoelina atas tuduhan "desersi tugas" (meninggalkan tugas).

Hanya beberapa menit setelah pemakzulan tersebut, militer langsung bertindak. Kolonel Michael Randrianirina, Kepala unit militer elit Corps d'administration des personnels et des services administratifs et techniques (CAPSAT), mengumumkan bahwa militer telah merebut kekuasaan.

Baca Juga: 6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?

Randrianirina segera menangguhkan sebagian besar lembaga demokrasi di negara itu. Meskipun demikian, ia berjanji kepada publik untuk mengadakan pemilihan umum baru dalam kurun waktu "18 bulan hingga dua tahun."

Profil Singkat Andry Rajoelina

Andry Rajoelina (lahir 30 Mei 1974, di Antsirabe, Madagaskar) adalah seorang pengusaha dan politisi Malagasi yang perjalanannya di dunia politik ditandai dengan kekuasaan yang kontroversial.

  • Latar Belakang dan Bisnis: Sebelum terjun ke politik, Rajoelina dikenal sebagai disc jockey (DJ) dan promotor acara. Ia mendirikan perusahaan produksi acara Show Business dan perusahaan percetakan digital Injet. Pada tahun 2007, ia mengakuisisi Radio Television Ravinala dan menggantinya menjadi Viva Radio dan Viva TV.
  • Awal Karier Politik: Ia memasuki dunia politik pada tahun 2007 dan terpilih sebagai Walikota Antananarivo. Akronim partainya, Tanora malaGasy Vonona (TGV), menjadi julukan pribadinya, merujuk pada kereta berkecepatan tinggi Prancis.
  • Kudeta Pertama (2009): Rajoelina muncul sebagai tokoh oposisi terkemuka yang bentrok dengan Presiden saat itu, Marc Ravalomanana. Ketegangan memuncak hingga Rajoelina didukung oleh militer untuk merebut kekuasaan melalui kudeta pada Maret 2009. Ia menjabat sebagai kepala Otoritas Transisi Tinggi hingga tahun 2014.
  • Menang Pemilu dan Kontroversi: Ia kembali terpilih sebagai Presiden pada pemilihan tahun 2018 dan dilantik pada 2019, dan kembali memenangkan pemilu pada November 2023. Namun, masa jabatannya dibayangi kontroversi besar pada Juni 2023 ketika terungkap bahwa ia telah memperoleh kewarganegaraan Prancis sejak 2014, yang menurut konstitusi Madagaskar, dapat membuatnya kehilangan kewarganegaraan Malagasi dan diskualifikasi dari jabatan presiden.
  • Pelarian Diri (2025): Kekuasaan Rajoelina berakhir pada Oktober 2025 setelah demonstrasi besar-besaran dan pemakzulan oleh parlemen, yang diikuti dengan perebutan kekuasaan oleh militer.

Load More