- Beredar kabar bahwa sejumlah nama besar di industri keuangan dan konglomerasi Tanah Air tengah beradu cepat untuk mendirikan bursa kripto baru.
- Kepala Eksekutif Pengawasan Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital, dan Aset Kripto OJK, Hasan Fawzi, membenarkan hal itu.
- OJK tengah memproses lima pengajuan perizinan dari calon pedagang aset keuangan digital.
Suara.com - Industri aset kripto nasional memasuki babak baru yang sangat menarik. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengonfirmasi bahwa saat ini mereka sedang memproses perizinan untuk satu calon penyelenggara bursa, kliring, dan kustodian kripto.
Di tengah proses evaluasi ini, beredar kabar bahwa sejumlah nama besar di industri keuangan dan konglomerasi Tanah Air tengah beradu cepat untuk mendirikan bursa kripto baru di bawah pengawasan OJK.
Kepala Eksekutif Pengawasan Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital, dan Aset Kripto OJK, Hasan Fawzi, membenarkan bahwa proses perizinan sedang berjalan. "Sedang dalam proses evaluasi dan proses perizinan di tempat kami," katanya dalam Konferensi Pers Hasil Rapat Dewan Komisioner Bulanan, Kamis (9/10/2024).
Hasan juga menambahkan, OJK tengah memproses lima pengajuan perizinan dari calon pedagang aset keuangan digital.
Berdasarkan laporan di berbagai media, persaingan untuk mendapatkan izin bursa kripto baru melibatkan dua kubu yang dipimpin oleh tokoh-tokoh kuat seperti Oscar Darmawan (Pendiri Indodax) yang dikabarkan tengah mengajukan izin operasional bursa kripto baru, ada juga Hamdi Hassarbaini (CEO PT Sentra Bitwewe Indonesia) disebut-sebut akan bergabung dalam inisiatif ini.
Selain itu yang jadi sorotan adalah Pahala Mansury (Mantan Wakil Menteri BUMN) dan Pang Xue Kai (Eks CEO Tokocrypto) dikabarkan memimpin pengajuan izin bursa kripto baru. Inisiatif ini disebut didukung oleh investor kakap seperti Samsudin Andi Arsyad alias Haji Isam, konglomerat asal Kalimantan Selatan, serta Hapsoro Sukmonohadi (suami Ketua DPR RI Puan Maharani). Pang Xue Kai dikabarkan akan menjabat sebagai Direktur Utama jika izin ini disetujui.
Hingga saat ini, OJK belum memberikan konfirmasi resmi terkait nama-nama yang mengajukan permohonan. Begitu pula, para tokoh yang disebut di atas belum memberikan pernyataan resmi.
Jika perizinan ini terealisasi, kehadiran bursa kripto baru yang didukung oleh nama-nama heavyweight di sektor keuangan, teknologi, dan konglomerasi akan memperketat persaingan dan diyakini akan memperkuat ekosistem kripto Indonesia di bawah pengawasan OJK.
Baca Juga: KTP Tahu-Tahu Terdeteksi Pinjol? Begini Cara Lapornya Online dan Offline
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- Pengamat Pendidikan Sebut Keputusan Gubernur Banten Nonaktifkan Kepsek SMAN 1 Cimarga 'Blunder'
- Biodata dan Pendidikan Gubernur Banten: Nonaktifkan Kepsek SMA 1 Cimarga usai Pukul Siswa Perokok
- Apa Acara Trans7 yang Diduga Lecehkan Pesantren Lirboyo? Berujung Tagar Boikot di Medsos
Pilihan
-
Asus Hadirkan Revolusi Gaming Genggam Lewat ROG Xbox Ally, Sudah Bisa Dibeli Sekarang!
-
IHSG Rebound Fantastis di Sesi Pertama 16 Oktober 2025, Tembus Level 8.125
-
Dipecat PSSI, Ini 3 Pekerjaan Baru yang Cocok untuk Patrick Kluivert
-
4 Fakta Radiasi Cs-137 PT PMT Cikande: Pemilik Diduga WNA Kabur ke Luar Negeri?
-
Harga Emas Melonjak! Antam Tembus Level Rp 2.622.000 di Pegadaian, UBS Ikut Naik
Terkini
-
Telkom Perkuat Literasi dan Perlindungan Digital di Kalangan Pelajar Lewat Cyberheroes 2025
-
Hadir Kembali, kumparan AI for Indonesia 2025: Berdampak Bagi Publik dan Industri
-
PINTU Sambut Delegasi Indonesia Chamber of Commerce in Hong Kong, Bahas Peluang Kolaborasi
-
Danantara Analisa BUMN yang Butuh Direksi WNA
-
IHSG Hari Ini Terdongkrak Proyeksi IMF Soal Pertumbuhan Ekonomi Global
-
Ekonom Beberkan Dampak Kebijakan Legalisasi Sumur Minyak Rakyat
-
Dua WNA Duduki Direksi Garuda, Kepala Danantara Ungkap Alasannya!
-
Danantara Buka Peluang Orang Asing Isi Kursi Direksi BUMN
-
Pertamina Ungkap Kelanjutan Pengembangan Bahan Bakar Avtur dari Minyak Jelantah
-
Rupiah Ditutup Meriang Sore Ini Lawan Dolar Amerika, Sentuh Level Rp 16.581