Suara.com - Harga perak kembali menjadi sorotan hangat di kalangan investor. Logam putih ini menunjukkan tren yang menggembirakan di pasar komoditas, mencerminkan adanya penguatan harga global serta meningkatnya permintaan dari sektor industri.
Kenaikan harga ini seringkali menjadi sinyal bagi banyak pihak untuk mulai melirik perak sebagai bagian dari portofolio investasi mereka.
Namun, berinvestasi pada perak tidak sesederhana melihat angka kenaikan semata.
Logam ini memiliki keunggulan unik dibandingkan emas, seperti harganya yang jauh lebih terjangkau, potensi untuk memberikan imbal hasil yang cepat, dan fungsinya sebagai pelindung nilai (store of value) di tengah ketidakpastian ekonomi.
Meskipun demikian, di balik peluang tersebut, ada pula sederet risiko yang wajib dipertimbangkan dengan matang.
Lantas, berapa sebenarnya harga perak hari ini dan apa saja hal-hal yang perlu kamu ketahui sebelum benar-benar terjun berinvestasi? Simak ulasan informatif berikut agar keputusan investasimu bisa lebih bijak dan menguntungkan.
Harga Perak per Gram Hari Ini
Berdasarkan data yang ada, harga perak pada hari ini, Jumat, 17 Oktober 2025, tercatat di kisaran Rp 29.100 per gram (untuk perak batangan murni 99,95% yang tersedia di laman resmi Logam Mulia).
Angka ini menunjukkan adanya kenaikan signifikan sebesar Rp 500 jika dibandingkan dengan harga kemarin, yang berada di level Rp 28.600 per gram.
Baca Juga: Emas Antam Ngegas Terus, Harganya Kini Rp 2.485.000 per Gram
Kenaikan harga ini sejalan dengan pergerakan positif harga komoditas global dan tingginya permintaan untuk kebutuhan industri, menegaskan sentimen optimistis di pasar menjelang akhir pekan.
Mengapa Investasi Perak Begitu Menarik?
Keputusan untuk berinvestasi dalam perak semakin diminati, terutama karena kenaikan harga yang tajam dan manfaatnya sebagai penyeimbang aset.
- Harga Sedang dalam Tren Naik Kuat: Perak menunjukkan kenaikan harga yang luar biasa. Secara global, harga perak melonjak lebih dari 80% dalam kurun waktu kurang dari satu tahun, dari sekitar $28,92 per ons pada awal tahun menjadi sekitar $53,09 per ons di pertengahan Oktober ini. Kinerja luar biasa ini membuat perak dipandang bukan hanya sebagai pelindung nilai, tetapi juga sebagai sumber potensi keuntungan cepat.
- Potensi Keuntungan Jangka Pendek: Berbeda dengan emas yang cenderung bergerak stabil, perak memiliki tingkat volatilitas yang lebih tinggi. Fluktuasi harga yang lebih tajam ini dapat dimanfaatkan oleh investor untuk mendapatkan keuntungan dalam waktu singkat, meskipun tentu saja membutuhkan kehati-hatian ekstra.
- Perlindungan Nilai yang Lebih Terjangkau: Perak menawarkan fungsi perlindungan aset yang serupa dengan emas, yaitu menjaga nilai kekayaan dari ancaman inflasi dan guncangan ekonomi. Namun, dengan harga di bawah Rp 30.000 per gram, perak menjadi alternatif yang sangat ideal dan ramah kantong bagi investor yang ingin melakukan diversifikasi aset tanpa harus mengeluarkan modal besar seperti membeli emas.
Pertimbangan Penting Sebelum Investasi Perak
Meskipun perak menawarkan keuntungan besar, penting untuk tidak gegabah. Ada beberapa risiko dan faktor unik yang harus kamu pahami agar tidak salah langkah:
- Fluktuasi Harga Lebih Tajam (Volatilitas Tinggi): Harga perak bergerak jauh lebih liar dibandingkan emas. Ia bisa melonjak tinggi, namun juga bisa anjlok drastis dalam waktu singkat. Investor perak harus siap menghadapi risiko jangka pendek yang lebih besar akibat volatilitas ini.
- Imbal Hasil Jangka Panjang di Bawah Emas: Dalam jangka waktu 10 hingga 15 tahun, rekam jejak historis menunjukkan bahwa emas cenderung memberikan imbal hasil rata-rata tahunan yang lebih tinggi daripada perak. Meskipun perak bersinar di jangka pendek, potensi keuntungan jangka panjangnya mungkin tidak sekuat emas.
- Ketergantungan pada Permintaan Industri: Sekitar sepertiga produksi perak digunakan di sektor industri (elektronik, AI, semikonduktor). Jika terjadi perlambatan ekonomi atau munculnya inovasi teknologi yang mengurangi ketergantungan pada perak, permintaan dan harganya bisa terkoreksi cukup dalam.
- Pasokan Lebih Melimpah: Pasokan perak di pasar global jauh lebih banyak dibandingkan emas. Kelimpahan ini berpotensi menahan laju kenaikan harga, terutama jika permintaan investasi tidak tumbuh secara signifikan.
Perak adalah aset investasi yang menarik, terutama dengan harga hari ini yang sedang menunjukkan tren positif. Namun, selalu ingat untuk melakukan diversifikasi yang seimbang.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Pendidikan Sebut Keputusan Gubernur Banten Nonaktifkan Kepsek SMAN 1 Cimarga 'Blunder'
- Biodata dan Pendidikan Gubernur Banten: Nonaktifkan Kepsek SMA 1 Cimarga usai Pukul Siswa Perokok
- 6 Shio Paling Beruntung Kamis 16 Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Maaf dari Trans7 Belum Cukup, Alumni Ponpes Lirboyo Ingin Bertemu PH Program Xpose Uncensored
- Makan Bergizi Gratis Berujung Petaka? Ratusan Siswa SMAN 1 Yogyakarta Keracunan Ayam Basi
Pilihan
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
-
Kabar Gembira! Pemerintah Guyur BLT Ekstra Rp30 T, 17 Juta Keluarga Baru Kebagian Rezeki Akhir Tahun
-
Prabowo Mau Beli Jet Tempur China Senilai Rp148 Triliun, Purbaya Langsung ACC!
Terkini
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
Menteri Keuangan Puji Penyerapan Anggaran Kementerian PU
-
Kinerja Mentan Amran Terbaik Nomor 2 Berdasarkan Survei SPIN, Swasembada Pangan di Depan Mata
-
PANI Siap Raup Rp16,7 Triliun dari Rights Issue
-
Prabowo Subianto 'Restui' Patriot Bond, Pesanan Tembus Rp50 Triliun!
-
Nikmati Live Performance D'Masiv Japan Tour: Hadir Eksklusif di Langit Musik
-
Sowan ke Istana Wapres, Purbaya Terima Pesan Ini dari Gibran
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
-
Pemerintah Tambah Stimulus Jumbo Rp46,2 Triliun, Ada BLT untuk 35 Juta Penerima dan Magang Berbayar!
-
Bos Danantara Tegaskan Belum Ada Opsi yang Diambil dalam Pelunasan Utang Kereta Cepat