- Menkeu soroti Rp234T dana Pemda mengendap. DKI akui Rp14,6T siap bayar proyek akhir tahun.
- Gubernur Jabar Dedi Mulyadi membantah keras data Menkeu Purbaya soal Rp4,17T deposito.
- Selisih data dana BI dan Kemendagri picu investigasi, dorong rekonsiliasi serta transparansi pengelolaan.
Suara.com - Isu dana pemerintah daerah (pemda) yang mengendap di perbankan kembali memanas, memicu perdebatan sengit antara pemerintah pusat dan daerah.
Angka fantastis ratusan triliun rupiah yang belum terserap di bank-bank menjadi sorotan tajam, memaksa para kepala daerah untuk memberikan klarifikasi, tak jarang dengan nada menantang.
Persoalan ini semakin kompleks dengan adanya perbedaan data antara Bank Indonesia (BI) dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), yang kini mendorong investigasi mendalam.
Polemik ini bermula saat Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa melontarkan kritik keras terkait lambatnya serapan belanja pemerintah daerah di seluruh Indonesia.
Menurut data yang diungkap Purbaya, hingga akhir September 2025, dana sebesar Rp234 triliun masih 'parkir' di bank.
Jumlah ini terdiri dari simpanan pemerintah kabupaten (pemkab) sebesar Rp134,2 triliun, simpanan pemerintah provinsi (pemprov) sebesar Rp60,2 triliun, dan pemerintah kota (pemkot) sebesar Rp39,5 triliun.
Purbaya secara spesifik menyebutkan beberapa provinsi dengan saldo mengendap terbesar. Provinsi DKI Jakarta menempati urutan teratas dengan Rp14,683 triliun, diikuti oleh Jawa Timur dengan Rp6,8 triliun, dan Jawa Barat dengan Rp4,17 triliun.
Data ini, ditegaskan Purbaya, bersumber dari Bank Indonesia dan memiliki kemiripan dengan data yang dimiliki Kementerian Dalam Negeri.
DKI Jakarta Ngaku Transparan, Jabar Bantah Keras
Baca Juga: Anggaran DKI Dipotong Rp16 T, Wagub Rano Karno Tak Protes: Ini Jurus Baru Cari Dana
Menanggapi temuan Menkeu, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo menunjukkan sikap transparan.
Ia tak membantah sedikit pun temuan Purbaya mengenai dana Pemprov DKI Jakarta sebesar Rp14,6 triliun yang mengendap di Bank Jakarta.
"Seperti yang disampaikan oleh Bapak Menteri Keuangan, Pak Purbaya, beliau menyampaikan ada dana Rp14,6 triliun yang dimiliki oleh Pemda DKI yang ada di Bank Jakarta, itu betul 1.000 persen, bukan 100 persen lagi,” kata Pramono ditemui di kawasan Stasiun MRT Dukuh Atas, Jakarta, Rabu (22/10/2025).
Pramono menjelaskan bahwa dana tersebut memang sengaja disiapkan untuk membayar proyek-proyek pembangunan yang jatuh tempo pada akhir tahun.
Ia memaparkan pola belanja Pemprov DKI yang cenderung melonjak di penghujung tahun, sebuah tren yang sudah terjadi bertahun-tahun.
"Memang Jakarta ini, pola pembayaran untuk APBD-nya biasanya terjadi pelonjakan di akhir tahun. Itulah yang kita persiapkan untuk pembayaran-pembayaran di akhir November dan Desember ini,” katanya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- Baru 2 Bulan Nikah, Clara Shinta Menyerah Pertahankan Rumah Tangga
Pilihan
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
Terkini
-
Prabowo Mau Disogok Rp16,5 Triliun dan Hashim Rp25 Triliun, Begini Respons Istana
-
Peringatan Hari Santri 2025, Bobby Nasution Minta PBG Pondok Pesantren Digratiskan
-
Polri Tangkap 51 Ribu Tersangka Narkoba! Ada Ratusan Anak-Anak Terlibat
-
Tak Perlu Tunggu Mahfud, KPK Endus Dugaan Korupsi Whoosh Anggaran Bengkak 3 Kali Lipat Disorot
-
Gelorakan Resolusi Jihad, Hasto Ungkap 3 Pesan Penting Megawati di Hari Santri 2025
-
Said Didu Kuliti Borok Proyek Whoosh, Sarankan KPK Panggil Rini Soemarno hingga Budi Karya
-
Beda dari Iklannya dan Dicap Pembohongan Publik, Aqua Klarifikasi Soal Sumber Airnya
-
Sudah Naik Penyidikan, Polda Jatim Sudah Tetapkan Tersangka Kasus Ponpes Al Khoziny?
-
Nusron Wahid Datangi KPK, Minta Saran untuk Evaluasi Bisnis Pertanahan
-
Tubuh Luka Bakar 55 Persen, Nyawa Nenek Korban Ledakan Gas di Cengkareng Tak Tertolong!