- Warga Karawang mengeluhkan praktik pungli yang dilakukan oknum pegawai pajak.
- Laporan ini disampaikan langsung ke Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa.
- Menkeu Purbaya tidak tinggal diam. Ia langsung memerintahkan jajarannya untuk menindaklanjuti kasus tersebut.
Suara.com - Seorang warga Karawang mengeluhkan praktik pungli yang dilakukan oknum pegawai pajak saat dirinya hendak mengajukan permohonan pengukuhan sebagai Pengusaha Kena Pajak (PKP).
Laporan ini disampaikan langsung ke Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa melalui kanal pengaduan baru, WhatsApp Lapor Pak Purbaya (LPP).
“Saya manajemen perusahaan jasa di Karawang, Jawa Barat. Mau bikin PKP dipersulit, akhirnya diarahkan bikin via 'orang dalam'. Dimintai biaya Rp10 juta, terima beres PKP,” kata Purbaya membacakan laporan tersebut dalam media briefing, Jumat (24/10/2025).
Pelapor mengungkapkan keheranannya mengapa niat baik untuk taat membayar pajak, termasuk PPN dan PPh, justru dipersulit oleh birokrasi. Alih-alih dipermudah, ia malah didorong untuk membayar 'uang pelicin' Rp10 juta kepada oknum.
Menanggapi laporan serius ini, Menkeu Purbaya tidak tinggal diam. Ia langsung memerintahkan jajarannya untuk menindaklanjuti kasus tersebut dengan melibatkan Inspektorat Jenderal bukan dari internal Ditjen Pajak demi menjamin objektivitas.
"Tolong Pak, jangan persulit pembuatan PKP. Masa kita mau bayar PPN dan PPh malah dipersulit, bukan dipermudah. Nanti di-follow up ya, follow up," tegas Purbaya kepada timnya.
Sejak diluncurkan pada 15 Oktober 2025, kanal Lapor Pak Purbaya (LPP) telah menjadi wadah masif bagi keluhan masyarakat. Hingga 24 Oktober 2025, LPP menerima total 28.390 aduan melalui WhatsApp.
Dari total yang telah diverifikasi, sebanyak 437 laporan dinyatakan valid. Rinciannya, 239 laporan terkait Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dan 198 terkait Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC).
Baca Juga: Cari Mobil Keluarga Pertama? Intip Harga Toyota Calya Bekas, Lengkap dengan Spesifikasi dan Pajak
Berita Terkait
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
-
Heboh Kasus Ponpes Ditagih PBB hingga Diancam Garis Polisi, Menkeu Purbaya Bakal Lakukan Ini
-
Makna Mendalam 'Usai di Sini', Viral Lagi karena Gugatan Cerai Raisa ke Hamish Daud
Terkini
-
Oknum Pajak Semarang Palak Rp300 Juta, Menkeu Purbaya Heran Masih Ada Pungli
-
Pegadaian Raih Best Innovation Lewat ATM Emas, Perkuat Posisi Gold Ecosystem Leader di Indonesia
-
Koperasi dan UMKM Jadi Prioritas Kelola Tambang, Pemerintah Dorong Pemerataan Ekonomi
-
Nilai Tukar Rupiah Menguat Jumat Sore
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Bahlil Siap Bersih-Bersih Pejabat Kementerian ESDM yang Main Mata
-
24,6 Juta Hektare Pulih, RI Jadi Pusat Inovasi Restorasi Lahan Gambut
-
Perusahaan Prajogo Pangestu Akuisisi Jaringan SPBU ExxonMobil di Singapura
-
Bahlil Tak Ambil Pusing Soal Tambang Emas di Mandalika: Proses Hukum Aja!
-
Bom Waktu Utang Whoosh: Deretan BUMN Ini Ikut Kena 'Getah' Proyek Kereta Cepat