-
Laba bersih Bank Jago tumbuh 132 persen mencapai Rp 199 miliar.
-
Total nasabah mencapai 18,6 juta, DPK meningkat 41 persen jadi Rp 23,9 triliun.
-
Penyaluran kredit tumbuh sehat 36 persen, NPL gross rendah di 0,4 persen.
Suara.com - PT Bank Jago Tbk. (ARTO) kembali mencatatkan pertumbuhan bisnis yang konsisten hingga akhir kuartal III-2025. Inovasi berkelanjutan dan kolaborasi yang kuat dengan ekosistem keuangan digital mendorong kinerja Bank Jago di berbagai lini. Termasuk, jumlah nasabah penghimpunan dana pihak ketiga (DPK), serta penyaluran kredit.
Hingga akhir kuartal III-2025, total nasabah Bank Jago mencapai 18,6 juta, termasuk 14,5 juta nasabah funding pengguna Aplikasi Jago dan Jago Syariah. Total nasabah ini meningkat lebih dari 4,5 juta dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 14,1 juta nasabah.
Pertambahan jumlah nasabah funding sejalan dengan penghimpunan DPK yang mencapai Rp 23,9 triliun hingga akhir September 2025. Jumlah ini naik 41 persen dibandingkan posisi yang sama tahun lalu sebesar Rp 17 triliun.
"Hasil positif ini merupakan bukti nyata bahwa inovasi dan kolaborasi yang kami lakukan dengan berbagai ekosistem keuangan digital mampu memberikan nilai tambah bagi nasabah. Melalui solusi keuangan digital yang kami sediakan, banyak nasabah terbantu untuk mengelola keuangan dan kehidupannya dengan lebih baik,” kata Direktur Utama Bank Jago, Arief Harris Tandjung dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Rabu (29/10/2025).
Kolaborasi dengan berbagai mitra (partner), termasuk ekosistem dan platform digital, perusahaan pembiayaan, dan lembaga keuangan lainnya, turut mendorong penyaluran kredit.
Bank Jago mencatatkan penyaluran kredit sebesar Rp 23,5 triliun hingga akhir September 2025, tumbuh 36 persen dibandingkan posisi yang sama tahun lalu sebesar Rp 17,3 triliun.
Penyaluran kredit dilakukan dengan menerapkan prinsip kehati-hatian, tercermin dari rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) gross yang tetap rendah di level 0,4 persen atau di bawah rata-rata NPL perbankan nasional.
Pertumbuhan kredit yang sehat mendorong pertumbuhan total aset Bank Jago menjadi Rp 34,5 triliun per September 2025, naik 28 persen dari posisi September 2024 sebesar Rp 26,8 triliun.
Dengan kombinasi antara pertumbuhan DPK dan kredit yang positif, Bank Jago berhasil membukukan laba bersih setelah pajak (net profit after tax) sebesar Rp 199 miliar sepanjang sembilan bulan pertama 2025, meningkat 132 persen dari Rp 86 miliar pada posisi yang sama di 2024.
Baca Juga: Emiten Keluarga Kalla Grup BUKK Raup Laba Bersih Rp 619,42 Miliar di Kuartal III-2025
Rasio kredit terhadap simpanan atau loan-to-deposit ratio (LDR) berada pada 98 persen serta didukung dengan rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) mencapai 32,9 persen, mencerminkan tingkat likuiditas yang sehat dan kuatnya permodalan Bank Jago untuk mendukung pertumbuhan bisnis ke depan.
"Kami bersyukur dapat menjaga keseimbangan antara pertumbuhan dan profitabilitas secara berkelanjutan. Ini terus memotivasi kami untuk berinovasi dan berkolaborasi menyediakan produk dan layanan keuangan digital yang dapat meningkatkan kehidupan jutaan nasabah di Indonesia," pungkas Arie.
Berita Terkait
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
Tak Mau Ceplas-ceplos Lagi! Menkeu Purbaya: Nanti Saya Dimarahin!
-
H-6 Kick Off: Ini Jadwal Lengkap Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17 2025
-
Harga Emas Hari Ini Turun: Antam Belum Tersedia, Galeri 24 dan UBS Anjlok!
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
Terkini
-
Menkeu Purbaya Pede IHSG Tembus 9.000 di Akhir Tahun, Bos BEI: Sebuah Keniscayaan!
-
Bos BEI: Dalam 2 Tahun Tak Ada BUMN Maupun Anak Usaha yang IPO
-
Kemenperin Sebut Penyeragaman Kemasan Rokok Berisiko Jadi Hambatan Perdagangan
-
Menko Zulhas Akui Minta Bantuan TNI Berantas Tengkulak Ditingkat Petani
-
BEI: IHSG Telah Melonjak 16,83 Persen dari Akhir Tahun 2024
-
ADRO Masuk Key Call List UBS: Target Harga Saham Diproyeksi Naik 49 Persen
-
Soroti Listrik di Daerah 3T, Bahlil: Nasionalisme Masyarakat Jangan Berkurang!
-
Anak Menteri Keuangan Viral Lagi Usai Memprediksi Krisis Ekonomi Global: Siapkan Bitcoin dan Emas!
-
Purbaya Wanti-wanti Himbara Soal Penyaluran Dana Rp200 T: Jangan ke Konglomerat!
-
Tak Mau Ceplas-ceplos Lagi! Menkeu Purbaya: Nanti Saya Dimarahin!