Bisnis / Makro
Kamis, 30 Oktober 2025 | 08:06 WIB
IHSG BEI [Suara.com/Muhaimin A Untung]
Baca 10 detik
  • Komentar Ketua The Fed Jerome Powell menahan sinyal pemangkasan suku bunga lanjutan Desember.

  • Indeks Nasdaq mencetak rekor tertinggi baru (+0,55%).

  • IHSG ditutup menguat (+0,91%) didukung net buy asing Rp1,23 Triliun, namun berpotensi kembali koreksi jika gagal menembus level resistance kunci di 8180.

Suara.com - Perdagangan global pada Kamis (30/10/2025) dibuka dengan sentimen yang campur aduk, didominasi oleh kebijakan moneter bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve (The Fed), dan hasil kinerja kuartalan perusahaan-perusahaan teknologi raksasa.

Wall Street: Dow Terkoreksi, Nasdaq Cetak Rekor Tertinggi

Bursa saham Amerika Serikat (Wall Street) menutup perdagangan Rabu (29/10) dengan hasil yang beragam. Indeks Dow Jones Industrial Average berakhir melemah 0,16%, dan S&P 500 turun tipis 0,30 poin.

Koreksi ini terjadi setelah Ketua The Fed, Jerome Powell, menyatakan bahwa peluang pemangkasan suku bunga lanjutan pada bulan Desember belum dapat dipastikan.

Meskipun The Fed sebelumnya memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) sesuai ekspektasi pasar, komentar Powell tersebut menahan euforia.

Akibatnya, peluang pemangkasan suku bunga lanjutan pada Desember langsung turun signifikan menjadi 71% dari sebelumnya yang sempat menyentuh 90%.

Di sisi lain, indeks Nasdaq Composite kembali mencatat rekor tertinggi baru dengan penguatan 0,55%. Kenaikan ini didorong oleh lonjakan saham-saham teknologi, di mana saham Nvidia melompat 3%.

Laporan kinerja emiten juga memengaruhi pergerakan:

  • Saham Positif: Saham Caterpillar melonjak 11,6% setelah melaporkan laba Kuartal III yang melampaui ekspektasi. Alphabet (induk Google) juga naik sekitar 5%.
  • Saham Negatif: Saham Meta Platforms anjlok lebih dari 8% setelah melaporkan beban satu kali hampir US$16 miliar terkait "Big Beautiful Bill" dan memperkirakan belanja modal tahun depan akan "jauh lebih besar" dibandingkan tahun 2025. Saham Microsoft juga terkoreksi 1%.
     

Bursa Asia-Pasifik Beragam Menanti Kepastian The Fed

Baca Juga: Purbaya Wanti-wanti Himbara Soal Penyaluran Dana Rp200 T: Jangan ke Konglomerat!

Sebelum keputusan The Fed dirilis, bursa saham Asia-Pasifik pada Rabu (29/10) ditutup beragam, mencerminkan sikap hati-hati investor yang menanti kepastian suku bunga AS.

  • Menguat: Pasar saham Jepang, Nikkei 225, naik 2,17%, dan Kospi Korea Selatan menguat 1,76%. Di Tiongkok Daratan, CSI 300 dan Shanghai Composite juga naik, masing-masing sebesar 1,19% dan 0,70%.
  • Melemah: Indeks Topix Jepang turun 0,23%, Kosdaq Korea Selatan melemah 0,19%, dan S&P/ASX 200 Australia turun 0,96%. Pasar saham Hong Kong libur nasional.
     

IHSG Technical View: Uji Resistance 8180 Menjadi Kunci

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Indonesia kemarin berhasil ditutup menguat 0,91%. Penguatan ini didukung oleh aksi beli bersih (net buy) investor asing yang cukup masif, mencapai sekitar Rp1,23 Triliun.

Saham-saham favorit asing meliputi BBCA, BMRI, MDKA, BRMS, dan UNVR.

Analisis harian BNI Sekuritas menyoroti bahwa IHSG hari ini berpotensi mencoba break di atas level resistance kunci 8180. Namun, jika upaya tembus level tersebut gagal, IHSG berisiko kembali terkoreksi.

Kondisi pasar global yang menahan sinyal kepastian pemangkasan suku bunga lanjutan pada Desember oleh The Fed (meskipun rate cut 25 bps sudah inline) menambah ketidakpastian di pasar.

Load More