-
IHSG melonjak 16,83 persen capai 8.271 hingga 24 Oktober 2025.
-
Kapitalisasi pasar BEI naik 23 persen, mencapai Rp 15.234 triliun.
-
Jumlah investor pasar modal mencapai 19,1 juta dengan 8 juta investor saham.
Suara.com - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mengungkapkan pergerakan Indek Harga Saham Gabungan (IHSG) hingga 24 Oktober berada di level 8.271. Capaian itu melonjak 16,83 persen dari posisi di akhir tahun 2024 di level 7.079.
Direktur Utama BEI Iman Rachman mengatakan, kenaikan IHSG itu mendongkrak nilai kapitalisasi pasar pada 24 Oktober 2025 yang mencapai Rp 15.234 triliun atau naik 23 persen dibanding posisi akhir tahun 2024 mencapai Rp 12.336 triliun.
"Sepanjang tahun 2025 kalau kalau kita lihat dari 30 Desember 2024 itu indeks kita mencapai all time high di 23 Oktober," ujar dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Tahun 2025, Rabu (29/10/2025).
Pasar modal RI juga menorehkan rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) kini telah mencapai Rp 16,46 triliun, atau melonjak 28 persen dari data pada Desember 2024 lalu sebesar Rp12,85 triliun.
Sementara, Aktivitas perdagangan produk nonsaham, yaitu right, warrant, structured warrant, Kontrak Investasi Kolektif (KIK), dan derivatif di BEI, sampai dengan 24 Oktober 2025 mencatatkan total nilai transaksi sebesar Rp4,48 triliun.
Kemudian setelah SPPA Repo diluncurkan, rata-rata volume transaksi harian perdagangan surat utang melalui SPPA kini mencapai Rp 6 triliun.
Sedangkan untuk kelas aset terbaru, yaitu Unit Karbon, telah mencapai Rp27,9 miliar total transaksi sampai dengan 24 Oktober 2025.
Dari sisi suplai, sampai dengan 24 Oktober 2025 telah terdapat 955 saham Perusahaan Tercatat dengan penambahan 23 saham baru.
Dari penambahan tersebut, 5 di antaranya merupakan Lighthouse IPO, yaitu IPO dengan kriteria kapitalisasi pasar minimal Rp 3 triliun serta free float 15 persen atau nilai kapitalisasi pasar free float lebih dari Rp 700 miliar.
Baca Juga: Purbaya Wanti-wanti Himbara Soal Penyaluran Dana Rp200 T: Jangan ke Konglomerat!
Adapun total penghimpunan dana atas seluruh efek sepanjang tahun ini mencapai Rp 202,6 triliun.
Sementara dari sisi permintaan, sampai dengan 24 Oktober 2025 terdapat lebih dari 4,2 juta investor baru atau penambahan 28 persen dibandingkan tahun 2024 yang lalu.
Hal tersebut menjadikan jumlah total investor di pasar modal Indonesia berhasil mencapai 19,1 juta investor.
Dari keseluruhan data tersebut, jumlah investor saham mencapai 8 juta investor atau tumbuh hampir 5 kali lipat selama 5 tahun terakhir sejak tahun 2020.
Partisipasi investor ritel turut meramaikan aktivitas transaksi tahun ini dengan total rata-rata investor aktif sebesar 222 ribu investor per harinya sampai dengan 24 Oktober 2025.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Kemenperin Mau Stop Impor, Dana Belanja Pemerintah Hanya untuk TKDN Tinggi
-
Rendahnya Utilitas vs Banjir Impor: Menperin Ungkap Tantangan Industri Keramik Nasional
-
Kerugian Akibat Bencana di Aceh Timur Capai Rp5,39 Triliun, Berpotensi Bertambah
-
Apa Itu De-Fi atau Decentralized Finance? Ini Penjelasan Lengkapnya
-
IPO SpaceX Ditargetkan 2026, Valuasinya 28 Kali Lebih Besar dari BBCA
-
Di Balik Aksi Borong Saham Direktur TPIA, Berapa Duit yang Dihabiskan?
-
Berkat Pemberdayaan BRI, Batik Malessa Ubah Kain Perca hingga Fashion Premium
-
BSU Guru Kemenag Cair! Ini Cara Cek Status dan Pencairan Lewat Rekening
-
Update Harga Sembako: Cabai dan Bawang Merah Putih Turun, Daging Sapi Naik
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen